part 15

22.9K 821 13
                                    

Assalamualaikum..

Akhirnya bisa up lagi, maap ya buat kalian nunggu lama sampai² ada yg lupa sama alurnya hehe...

Nanti aku bakal usahain buat cepet² up mumpung kerjaan aku juga udah nggak numpuk lagi kayak dulu doain ya semoga aku bisa habisin cerita ini sebelum bulan Agustus.

Selamat membaca☺👍

RAYYAN CEO

*****

"Saya mau kita balikan," lanjutnya sambil mengelus pipi Zulfa.

Zulfa yang mendengar itu pun terlonjat kaget dan langsung menepis kasar tangan Denio dari wajahnya, apa katanya balikan? Pria yang menorehkan luka yang begitu dalam hingga berbekas, merendahkannya sesuka hati, hingga ia tidak di anggap sekalipun dalam hidupnya dan sekarang ia ingin belikan oh, lelucon macam apa ini.

"Aku nggak mau!" tegas Zulfa sambil menginjak kaki Denio membuat lelaki itu memekik kesakitan.

Tak mau buang-buang kesempatan ia pun langsung kabur dari hadapan pria itu, saking asiknya berlari hingga ia tak menyadari sebuah mobil melaju kencang di hadapannya.

"Zulfa Awas!" teriak Denio dari kejauhan.

"Aaaaaa...."

Brak

Tubuh wanita itu terpental begitu jauh hingga lumuran darah segar mengalir di kepalanya, Denio yang melihat kejadian itu cepat-cepat memutar balik menuju mobilnya meninggalkan Zulfa seorang diri tak berdaya di sana.

"Y-yarabb," lirihnya hingga detik selanjutnya matanya tertutup sempurna.

Di lain sisi Rayyan kembali di tempat di mana ia menyuruh istrinya untuk menunggu dirinya, namun keningnya berkerut bingung saat malah tidak mendapati keberadaan istrinya.

Alih alih pandangannya seketika terfokus pada segerombolan warga yang begitu riuh di jalan sana, entahlah melihat itu perasaan Rayyan tiba tiba saja tidak enak.

Kakinya seketika melangkah untuk menghampiri warga tersebut. Ketika sudah dekat bisikan bisikan para warga mulai terdengar.

"Kasian ya"

"Iya tabrak lari kayaknya.."

Rayyan mulai menerobos beberapa orang yang ada di sana.

"Maaf, ini ada apa yah rame rame?" tanya Rayyan pada salah satu warga di sana.

"Itu pak, ada kecelakaan."

Rayyan melongo tidak percaya dengan apa yang dia dengar, perasaannya semakin tidak karuan. "K-kecelakaan?"

"Iya Pak, kasian bangat korbannya mana perempuan lagi."

Tidak, tidak! Semoga saja pikirannya tidak benar. Cepat cepat ia melangkahkan kakinya mendekati sang korban.

Ia masih belum menyadari korban karna posisinya menyamping hingga ia kesulitan untuk mengenalinya. hingga ia tersadar pakaian milik korban persis dengan pakaian Zulfa yang ia kenakan tadi Perlahan namun pasti Rayyan mendekat dan membalikkan tubuh sang korban betapa terkejutnya ketika mendapati wajah sang istri yang sudah di penuhi dengan darah.

"Astagfirullah Sa..sayang bangun.." ucapnya sambil menepuk pelan pipi Zulfa.

Rayyan langsung menggendong tubuh Zulfa memasuki mobil, tujuan utamanya saat ini adalah rumah sakit.

*****

Seluruh keluarga Rayyan maupun Zulfa sudah datang di rumah sakit dimana tempat Zulfa di rawat.

Rayyan duduk di kursi dengan tangan yang menutup matanya, saat ini ia benar-benar hancur melihat wanitanya sedang berjuang di dalam sana. hingga elusan di punggung membuatnya tersadar.

RAYYAN CEO [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang