[𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊]

2.4K 362 29
                                    

Masi pada baca kaga nihh???

Masi pada baca kaga nihh???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mari akhiri"

Mark membulatkan matanya,disaat kata kata menyakitkan itu keluar dri bibir manis haechan

"Kau,dan aku. Mari menjadi orang asing kembali,dan tak pernah bertemu lagi"

Haechan menatap mark tepat di matanya,menyiratkan bahwa dia sangat yakin dengan keputusan yang ia ambil

"Chan?kita tak pernah memb-

"Aku lelah mark,mengertilah"
Haechan mengulum bibirnya disaat melihat wajah mark yang mulai berubah

Ia menunduk,menatap jari jemari kakinya
"Aku ingin kembali bersama keluargaku,ayah ibu,chenle,shotaro dan juga Renjun"

Mark mengepalkan tangannya,ini di luar rencana.
Ia merelakan banyak hal untuk hidup jauh dengan haechan nantinya,tapi haechan malah membatalkannya begitu ?yang benar saja

"Tidak ada pembatalan Na haechan!"

Haechan menggeleng,ia sedih,ia marah,dan ia kesal kepada diri sndiri.
Kenapa ia harus sadar diri disaat keadaan sudah sangat kacau,bukannya memperbaiki keadaan,dirinya dan mark justru memperkeruh keadaan

"Apa kau tak lelah?coba lah buka matamu,dimana keluarga yang slalu ada untukmu saat ini mark?kita tak bisa melupakan mereka hanya karna cinta kita yang sangat tak tentu arah"

Mark menatap haechan Tak percaya "Apa?tak tentu arah katamu?"

Haechan berdiri dari duduknya,ia harus pergi sebelum mark marah besar

"Kau tak bisa mengabaikanku begitu saja!!
Aku melakukan banyak hal untukmu,dan untuk kita di masa depan,dan kau bilang cinta kita tak tentu arah?!!"

Haechan menyentak tangan mark,ia menjauhi diri dri pria tersebut "Kau tak pernah ada untukku!Aku!aku yang slalu ada untukmu mark!"

"Kau tak bisa mengambil diriku dari keluargaku hanya karna kau membutuhkanku!"

Mark menatap tangannya yang baru saja di tepis dengan kasar oleh haechan "Coba buka matamu,apa di saat sisi terburukku kau slalu di sampingku?kau slalu bersamaku?Tentu tidak!karna kau hanya perduli dengan sisi burukmu!"

"Kau slalu menuntutku slalu ada,sedangkan kau tak pernah ada mark,tak pernah,bahkan sekalipun!"

Mark menatap haechan yang mulai berkaca kaca.
Benar,ia slalu egois
Ia butuh cinta dan perhatian milik haechan disaat sisi terpuruknya tanpa perduli bagaimana sisi buruk yang di miliki pria manis tersebut

"Aku lelah,aku rasa aku slalu di manfaatkan oleh dirimu"

"Cintaku,perhatianku,itu tak penting bagimu,kau hanya menginginkanku disaat kau jatuh saja,selebihnya?terserah padaku,benar bukan?"

Haechan terkekeh pelan,disaat melihat mark hanya diam sembari menatapnya.

Salahnya yang terlalu percaya pada mark,salahnya yang tak pernah mendengarkan renjun,salahnya yang memarhi shotaro hanya karna pria yang tak tau diri ini,semua salahnya!salah Nakamato Haechan

"Lantas untuk apa kita saling bersama,jika hanya aku yang slalu menaburkan bunga,dan kau yang sibuk menancapkan kaca?"

.
.
.

Setelah mendiskusikan banyak hal bersama renjun akhirnya Jeno memilih untuk pulang.

Ia berjalan menemui sang ibu.

Jeno tak akan gegabah,mari kita ikuti apa rencana dri sosok yang tak sengaja menjatuhkan kalungnya di kamar renjun

"Ibu?"panggil jeno pada ibunya

"Ada apa?ibu sedang merapikan beberapa pakaian. Kau dari mana saja?nenekmu mencari sedari tadi"

Jeno tak menggubresi pertanyaan pertanyaan itu,ia menduduki diri di kasur sang ibu "ibu melihat kalungku?aku melepasnya sewaktu mandi tadi,tapi aku lupa memakainya lagi dan ntah dmna benda itu sekarang"

Jeno melirik leher taeyong,perasaannya sedikit tenang disaat ia melihat taeyong menggunakan benda tersebut

"Kau sudah mencari di kamar mandi?"tanya taeyong, jeno mengangguk

"Coba tanyakan pada nenekmu,mungkin ada bersamanya"

Jeno mengangguk,akhirnya ia berjalan keluar dan bertemu dengan mark dan juga jaemin

"Kalungku hilang,apa diantara kalian ada yang melihatnya?" Tanya jeno,ia mendekati ke2 saudaranya tersebut

Jaemin menggeleng,lalu ia menunjukkan kalungnya "ini milikku,aku belum mandi sedari pagi,jadi tak ada waktu untuk membukanya dan menyababkan berganti dengan milikmu"

Jeno mengangguk, di tatapnya mark yang masi sibuk dengan pekerjaanya.

Setelah hari lamaran kemarin,mark tak mau berbicara sedikitpun dengan jeno.
Jeno tak masalah,karna itu bukan masalah besar

"Apa kau tak punya telinga?" Tanya jeno kepada mark

"Apa kau tak punya mata,ini milikku d-

"Ibu,kalungku dimana??!"

Jeno mematung mendengar teriakan tersebut,ia membalikan tubuhnya dan menatap sosok itu dengan terkejut

"sungchan?" Tanyanya

Sungchan menatap jeno,lalu memasang muka penuh tanda tanya.

Jeno dengan segera berjalann mendekati sungchan "kalungku juga hilang"

Sungchan ikut terkejut mendengar hal itu,ia mengangguk dengan ragu "Aku lupa dimana meletakkannya jen"

Tak terkejut jika itu adalah mark,ataupun jaemin,Namun?ini adalah sungchan????yang benar saja?

Adiknya itu hanya tau makan,tidur,bertengkar dengan jisung,berceloteh, dan shotaro.
Bagaimana mungkin???

"Nasib baik ayah sedang di dalam penjara sekarang,jika tidak,ntah apa yang terjadi pada kalian"

Itu Ucap jaemin sembari memasuki barang barangnya ke dalam sebuah peti,jeno tak perduli
Ia masi menatap sungchan dengan ragu.

"Sudah menemukannya nak?" Taeyong datang dengan sepiring sayur sayuran

Sungchan mendekati sang ibu dan menggeleng "Aku meletakkannya di meja itu kemarin malam,dmna ya buu??"

Persetanan dengan siapa itu,ia perlu bertemu dengan guanlin.
Sekarang juga

Jeno berjalan keluar dari rumah,hal itu mengundang teriakan dri sang ibu yang pada akhirnya ia abaikan
Pikirannya kalut,tak menerima kenyataan bahwa pelaku itu adalah Jung sungchan.
Adiknya sendiri

Bersambung . . .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang