Setelah pertemuan hari itu, semua hubungan berjalan dengan baik. Oh tidak termasuk haechan dan mark, blm ada tanda tanda kebaikan disana.
Jisung menyuapkan sesendok makanan kedalam mulutnya sembari menatap sungchan dengan ragu. Hari ini mereka ingin minta izin untuk keluar dari elvish kepada jeno tapi salah satu dari mereka tak ada yg berani mengatakan hal itu.
"Ada apa?kenapa kalian saling bertatapan seperti itu?"Tanya jaemin disaat melihat jisung dan sungchan yg terus terusan melempar pandangan
"Anu, kami itu ingin izi-
"Hari ini harus banyak yang diurus jika kalian lupa.
jeno akan naik tahta esok hari, jadi kami harap kalian akan tetap di dalam sini sampai esok hari juga. Mengerti?"Helaan nafas terdengar dari bibir keduanya, jeno tersenyum tipis mendengar hal itu "Kalian bisa pergi jika bosan disini"
Mendengar hal itu sungchan langsung tersenyum lebar, namun kakinya dengan cepat di senggol oleh jisung "Tidak apa, kami akan disini sampai esok yakan sungchan?"
Akhirnya dengan berat hati sungchan mengiyakan, ia menatap jeno yang ikut tersenyum
Makan siang Akhirnya selesai, jisung serta sungchan ntah pergi kemana. Mereka sibuk menyibukkan diri agar tidak bosan dengan kerajaan yg sudah membesar ini
Jeno berjalan menyusul jaemin yang hendak pergi untuk menyiapkan beberapa pakaian untuk mereka semua selain jeno esok hari
"Jaem" panggil jeno, jaemin menghentikan langkahnya, ia berbalik dan menatap jeno dengan heran
Dengan wajah yang datar itu, jeno menatap jaemin. Kedua netranya beradu dengan tatapan yang sama sama tajam
"Baiklah " jaemin menaikan 1 alisnya mendengar perkataan jeno yang tak nyambung sama sekali
"Baiklah apa?jangan merusak otakmu sendiri disaat kau sudah akan menaikki tahta esok. Aku enggan menggantikanmu " Jawab jaemin dengan sarkas, jeno semakin kesini semakin kesana ternyata
Jeno menghela nafas akhirnya, ia memperbaiki baju yang sedikit menyekik lehernya " kurasa aku lebih sakit disaat melihat renjun bersama pria lain dari pada dengan dirimu"
Jaemin hampir tersedak ludahnya sendiri mendengar tuturan dari jeno, ia menatap jeno dengan pandangan tak percaya
Sedangkan yang di tatap hanya menaikan bahu bertanda ia tak keberatan"Mungkin ini maksud ibu yang selalu mengajarkan kita saling berbagi, namun aku tak berekspetasi bahwa renjun akan ikut terbagi" sambungnya sembari terkekeh pelan, yg membuat jaemin mau tak mau ikut terkekeh
Ia menatap jeno dengan senyum senangnya, akhirnya.
"Terimakasih " jaemin memeluk tubuh tegap saudaranya yang di balas oleh jeno
"Mari bersama untuk menjaganya "
.
.
.Sore ini sedikit terik dari biasanya, sungchan mengitari setiap sudut kerajaan baru elvish yang belum sempat ia jelajahi
Langkahnya terhenti disaat melihat mark, kaka pertamanya yang sedang sibuk melatih kemampuan memanah
Melihat punggung tegap itu yang sibuk menarik busur panahnya, sungchan sekilas mengingat bagaimana perihal semua masalah terjadi. Rasa benci serta amarahnya masi tersimpan, namun ia enggan terus terusan menyimpan.
Ia mulai membuka hati untuk mark yang mungkin perlahan memperbaiki kesalahannya, ia dekati sosok itu dan berdiri disebelahnya
Mark yang cukup terkejut atas kehadiran sungchan, menghela nafas lega bahwa yg disampingnya adalah sungchan bukan sosok lain.
"Kau tak membantu menyiapkan kenaikan tahta jeno?" Tanya mark, basa basi.Sungchan mengangkat bahu, dan menatap setiap anak panah yg mark buat dengan tangannya sendiri " sudah ada jaemin yang mengatur, bagianku nanti malam" Jawab sungchan
Mark mengangguk paham, ia kembali menarik busurnya dan
TASHKKK~
Tepat sasaran
"Sungchan" panggil mark.
Mark meletakkan busur yang tadi ia gunakan, ia berjalan memunguti setiap anak panas yang berserakan
"Untuk semua yg sudah terjadi dan akan terjadi, ku mohon. Maafkan aku" pinta mark dengan suara yg bergetar
Jujur saja, perihal pengkhianatan mark yang membuat ibunya harus menghilangkan nyawa sendiri itu tidak bisa dimaafkan, Tapi kembali lagi kepasal awal.
Mark adalah kakaknya, kakak yg lahir dri sosok yang ia sebut ibu juga, ibunya di atas sana pasti tidak menyukai hal yang akan menjauhi sungchan dari saudaranya sendiri. Jadi sungchan yakini, bahwa ia bisa memaafkan mark.
"Jadilah lebih baik, aku memaafkan segalanya, mark"
Bersambung...
Double up
KAMU SEDANG MEMBACA
𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊
Horrorini kisah tentang 2 kerajaan yang saling bermusuhan. tak pernah ada kedamaian,ataupun keminatan untuk berbaikan. raja dri 2 kerajaan saling membenci.ntah apa permasalahannya hingga terjadilah sebuah peperangan yang hasil akhirnya adalah seri. namun...