[𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊]

2.5K 421 86
                                    

"Kalian juga akan ayah nikahkan"
Tuturan halus dri yuta membuat ke3 putranya terkejut

Mereka semua,termasuk winwin sedang berada di kamar renjun.

Setelah insiden terhentinya nafas renjun, tabib mengatakan ia mengalami sesak nafas yang mengakibatkan nafasnya terhenti beberapa saat jikalau ia tak bsa mengendalikan nafasnya

Untung saja pertolongan segera di lakukan,jika tidak mungkin saja royaley kehilangan pangeran pertamanya

"Melihat kondisi renjun yang seperti ini,kami memutuskan untuk kalian ikut menikah bersamanya"

Winwin mengusap tangan renjun dengan lembut,putranya masi belum sadar
Ia masi tidur dengan seluruh anggota keluarga di sampingnya

Haechan menatap ayah dan ibunya bergantian,dan juga menatap shotaro serta chenle yang terlihat sangat tak setuju atas keputusan ini.

Tak masalah sesungguhnya, tapi bisakah sang ayah merundingkan hal ini kepada anak anaknya dlu sebelum mengambil keputusan untuk menyebarkan lamaran di setiap kerajaan?

"Bagaimana kalian melakukan ini semua,tanpa bertanya kepada kami?"tanya haechan,ia duduk di salah satu kursi

Yuta menatap haechan "bukan kah itu Percuma?kalian akan menolak permintaan ayah dengan tegas"

"Tapi jika ayah memberi tahu kami dengan jelas dan dengan alasan yang tepat,kami akan menerimanya"
Shotaro ikut menimpali,niat ayahnya bagus tapi caranya sedikit salah

Yuta mengacak rambutnya, ia pusing.
Ia lelah,ia juga ingin yang terbaik untuk anak anaknya

"Mengertilah,kami akan mencari pasangan yang baik untuk dirimu dan juga saudaramu yang lain,jangan menganggap kami tidak menyayangi kalian,justru karna itulah ibu dan ayah melakukan ini "

Winwin mendekati chenle yang hanya diam sembari memainkan jari kakak pertamanya

Ia tak tau harus bagaimana,menerima setiap keputusan adalah hal yang tepat saat ini

"Sayang,demi renjun.Kakamu"
Winwin menangkup wajah chenle,dan mengusap kepalanya dengan pelan

Chenle tersenyum menatap sang ibu
apa ia pantas menolak?apa ia pantas membantah disaat kakak pertamanya itu tak pernah menolak setiap apa yang diinginkan ayah,ibu,dan adik adiknya?

"Tak masalah ibu,selagi itu adalah pendamping yang baik.Aku menerimanya "

Winwin bernafas lega,chenle menerima keputusan ini,dengan segera ia memeluk putra terakhirnya dan mengecupi pucuk kepalanya

Shotaro yang melihat hal itu berdecak,menyambar 1 buah buku yang ia beli beberapa hari lalu

Sang ayah menghela nafas melihat hal itu,ia menatap haechan,yang juga menatapnya

haechan menundukan kepalanya

Jika ia menerima keputusan sang ayah.

Bagaimana perasaannya?hatinya?cintanya?dan bagaimana dengan marknya?

Dia mencintai pemuda itu,dan sekarang?secara tak langsung ia disuruh memilih antara renjun atau cintanya mark?

Ia melirik kearah ranjang,dimana ada renjun yang belum sadarkan diri disana

Bisakah ia egois untk kali terakhir?ia tak ingin menerima keputusan ini,sama sekali tidak!

"Renjun melakukan segalanya untukmu,jangan lupakan hal itu"
Shotaro tiba tiba saja berdiri disamping haechan,mendengar hal itu
Haechan mendongakkan wajahnya,menatap shotaro

Sedangkan yang di tatap,menatap ayahnya yang tengah menghadap keluar jendela

"Aku t-

"Kau iya,aku tau kau mencintainya,tapi jangan lupa bahwa renjun yang lebih dlu menjaga mu dari pada pemuda elvish itu!"
Ucapan penuh Penekanan itu membuat haechan menunduk menatap jari jarinya

Tapi ia ingin egois,anggap lah ia tak tau diri.

Tapi ia butuh mark,lebih dri apapun

"Aku menerimanya,tolong carilah pendamping yang tepat!" Shotaro melangkahkan kaki keluar dri kamar renjun setelah berucap demikian,sang ayah menutup matanya mendengar hal itu

Chenle menatap haechan yang hanya diam
"Ibu " gumam chenle,winwin menggeleng

Ia memberi isyarat bahwa tak akan terjadi apa apa,haechan pasti menerimanya

Haechan bangkit dri duduknya,mulai melangkahkan kaki dengan pelan untuk menuju pintu keluar
Winwin menatap haechan,ia tak ingin berbicara.
Biarlah,mungkin haechan masi perlu berpikir

"Kau tak bisa egois!"

Haechan menghentikan langkahnya,dikala mendengar teriakan dari chenle

Sang ibu mencekal tangan Putra terakhirnya tapi ia hempaskan dengan cepat dan menghampiri haechan

"Kau tak bisa egois seperti ini!"

Haechan mencoba abai,ia berjalan kesamping chenle
Namun ia kembali di hadang oleh tubuh kecil tersebut

"Minggir chenle " chenle menggeleng

"Ku bilang minggir" lagi lagi chenle menggeleng

Haechan menatap adiknya "Kau tau apa?kau hanya anak kecil yang tak tau apa itu perasaan "gumam haechan,ia menggeser tubuh chenle yang menghalangi jalannya

Chenle tak bergeming, tubuhnya ia tahan agar tak tergeser

"Chenle,minggir"

Chenle terkekeh "dan kau tau apa?kau hanya manusia yang tak tau diri dimuka bumi ini"

Haechan menatap chenle dengan pupil mata yang membesar,senyuman tipis yang chenle berikan berhasil membuat penumpukan air di matanya

"Renjun melakukan apapun untukmu,bahkan ia rela mati hanya untuk saudara tak sedarah sepertimu.Tapi sayang seribu saya,renjun tak menerima timbal balik atas apa yang ia berikan padamu-

Winwin menatap cemas kedua putranya,chenle melarangnny untuk mendekat apapun yg terjadi

-Walau ia hanya meminta sehelai dri banyaknya helai rambutmu"

Tangan haechan yang tadi disamping chenle,perlahan terjatuh

Chenle minggir dengan sendirinya,ia mendekati kasur lalu berbaring di sebelah renjun

"Jika anak kesayangan ayah menolak untuk melakukan pernikahan ini,apakah ayah akan menerima keputusannya juga?"

Bersambung . . .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝕽𝖔𝖞𝖆𝖑 𝕹𝖎𝖌𝖍𝖙𝖒𝖆𝖗𝖊Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang