28. GET HIM

245 43 7
                                    

Hai👋🏻 bosen ya sama cerita ini? Sama hehe

.

Warning : [18+]
Substance, sexual violence (implied), crimes, harsh word.

Semua yang ada di buku ini hanyalah Distopia, dengan mengambil latar tempat utama di kehidupan nyata yaitu Seoul dan hanya meminjam visualisasi dari beberapa member grup idola untuk memudahkan pembaca. Untuk Karakter, sifat dan watak tokoh, tempat dan kejadian semua murni pemikiran penulis. Tidak ada maksud untuk merusak citra atau pribadi orang lain maupun suatu tempat. Penulis hanya membuat cerita berdasarkan riset singkat dan dangkal dengan bumbu khayalan dan imajinasi jadi dimohon untuk tidak menelan mentah apa yang tersaji di keseluruhan cerita ini.

Jika kamu merasa terganggu atau tidak nyaman dengan tulisan ini, dimohon untuk tidak melanjutkan membaca. Terimakasih banyak.

.

.
.
.

Angin kencang tak alami dengan deru suara mesin juga riuh suara orang-orang yang saling berteriak menjadi pemandangannya hari ini. Mata bulatnya bahkan sudah beberapa kali berair karena masuknya benda asing.

Cranes yang dibawa sebuah mobil pada awalnya digunakan untuk menjangkau dasar jurang. Tapi hasilnya tak cukup memuaskan sebab panjangnya jangkauan mesin dengan dalamnya jurang memiliki selisih banyak. Alhasil, sebuah helikopter tim SAR dikirimkan untuk mengangkat mobil di dasar jurang.

Beberapa orang sudah menunggu di dasarnya menggunakan tali. Tak banyak yang bisa turun, hanya Jimin yang diijinkan untuk ikut turun ke lokasi bersama dua orang tim forensik dan empat orang tim SAR.

"Mengapa lama sekali, eonni?" Teriak si gadis yang lagi-lagi mengusak matanya yang perih.

"Jangan di garuk, nanti iritasi." Yang ditanya bukannya menjawab, namun menarik tangan sang adik untuk berhenti, "Evakuasi di medan seperti ini memang memakan waktu. Apa kau lelah?"

"Aniyeo. Aku akan menunggu hingga mobilnya terangkat." Teguh si gadis berponi dengan suara lantang. Sang kakak ipar lantas menggenggam tangan gadis itu, saling memberi kekuatan dan berbagi harapan.

"Jika mereka tak ada disini... jika mereka kembali dengan selamat.... kau harus memukul oppa karena sudah membuatmu cemas eonni." Sang kakak terkekeh mendengar ucapan adik iparnya itu. Berkatnya sedikit bebannya teralihkan.

"Tentu. Pasti, Kookie juga harus dijewer." Keduanya lantas tertawa pilu.

"Kalian istirahat saja di mobil. Pasti suara helikopter cukup mengganggu kalian." Yoongi datang setelah mengecek perkembangan tim dasar jurang dari sambungan kamera yang dibawa Jimin.

"Bagaimana perkembangan situasi disana?" Tanya Jisoo yang duduk di samping Yoongi.

"Hah? Oh! Cukup sulit, banyak batu dan jasadnya berhamburan." Jawaban Yoongi membuat dua perempuan itu terdiam. Tawa yang sempat mengudara seketika lenyap tertiup angin.

"Sepertinya nanti akan sulit dikenali. Mereka masih mengumpulkan kepingan tubuh dan mobil di bawah. Sebaiknya kalian masuk dan Istirahatlah." Teriak Yoongi. Ini teriakan paling keras yang pernah ia lakukan. Tenggorokannya jadi sakit.

"Tidak oppa. Kami disini saja!" Lisa lagi-lagi keras kepala, "Atau eonni ingin istirahat? Tubuhmu belum sembuh sepenuhnya, bukan?"

THE BROKEN GLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang