1. A NEW HOME

2.5K 193 167
                                    

Warning : [18+]
Substance, sexual violence (implied), crimes, harsh word.

Semua yang ada di buku ini hanyalah Distopia, dengan mengambil latar tempat utama di kehidupan nyata yaitu Seoul dan hanya meminjam visualisasi dari beberapa member grup idola untuk memudahkan pembaca. Untuk Karakter, sifat dan watak tokoh, tempat dan kejadian semua murni pemikiran penulis. Tidak ada maksud untuk merusak citra atau pribadi orang lain maupun suatu tempat. Penulis hanya membuat cerita berdasarkan riset singkat dan dangkal dengan bumbu khayalan dan imajinasi jadi dimohon untuk tidak menelan mentah apa yang tersaji di keseluruhan cerita ini.

Jika kamu merasa terganggu atau tidak nyaman dengan tulisan ini, dimohon untuk tidak melanjutkan membaca. Terimakasih banyak.

.
.

Pintu putih besar terbuka, seorang pemuda berperawakan tinggi dengan setelan jaket kulit hitam, celana hitam dan sepatu hitam tampak masuk disambut ruangan berisikan dua sofa single dan satu sofa panjang berwarna putih gading dengan meja kaca ditengahnya. Ruang tamu bernuansa hangat itu kosong. Berjalan semakin dalam, ruang tengah rumah dengan nuansa lebih hangat menyambutnya. Masih kosong.

"Hehe, Eonni, kue baru ini sangat enak, aku serius. Jual saja di toko!" Suara-suara tawa terdengar dari arah dapur, sepertinya adik dan istrinya sedang mencoba resep baru.

"Aku pulang." Sekali lagi ia gaungkan untuk mengabari kedatangannya. Sontak dua persensi yang sedang sibuk dengan loyang dan toples menoleh.

"Eoh, OPPA!" si adik melompat turun dari stool tinggi berpasangan dengan Kitchen Island. Melompat lagi untuk memeluk sang kakak yang baru saja pulang dari tugasnya selama tiga hari.

"Hmm, sedang membatnu memasak Eonni-mu atau malah mengganggunya?" Si pemuda balas memeluk sang adik lebih erat. Kemudian melambaikan tangan memanggil sang istri, memeluk dengan lengannya yang lain.

"Turunlah Li, kau berat." Si pemuda menggoda adiknya, menggoyang-goyangkan tubuhnya yang dibalas pelukan lebih erat yang tak lama kemudian dilepaskan sang adik.

"Mandilah oppa, kau bau! Eonni jangan dekat-dekat oppa." Si adik tak kalah menjahili sang kakak, menarik istrinya untuk menjauh untuk kembali sibuk dengan dapur.

"Mandilah, aku sudah siapkan air hangat di bathtub dan baju di ranjang. Akan aku siapkan makan malam." Dikecupnya pipi si pemuda sekilas oleh pemilik bibir hati yang menjadi istrinya. Pemuda tadi lantas berbalik, naik ke kamar untuk menikmati mandi air hangat yang telah disiapkan sang istri. Meski sama-sama sibuk, wanitanya masih bisa mengurus rumah, adik dan dirinya.

...

"OPPAA! TURUN, MAKAN MALAM!" Gadis berisik dan tak tahu aturan, itu adiknya jika sedang di rumah. Sesungguhnya siapa yang kakak kandung gadis itu? Ia atau istrinya? Ritual mandi dan berendam air hangatnya sudah berakhir sejam yang lalu, ia saat ini sedang menikmati pemandangan kebun rumah dari balkon kamar. Sembari memikirkan kasus yang sedang ia tangani.

Cklek

"Bagaimana tadi?" Sepasang lengan kecil melingkar di pinggangnya dengan apik dan ia tahu siapa pemiliknya dari suara dan perlakuannya.

"Hmm.. berkat informasi timmu, semua berjalan sesuai strategi dari Yoongi-Hyung dan Jimin. Kami menemukan banyak bukti di sana." Usapan lembut ia berikan pada lengan yang melingkar di pinggangnya.

"Ada yang menarik lainnya? Aku yakin kau menemukannya."

"Ya, aku menemukannya. Tapi kondisinya.." Pemuda itu menundukkan kepala, air matanya menetes mengingat kondisi salah satu korban yang ia temukan. Tubuhnya dibalik, direngkuh bahu sempit yang kini menjadi salah satu sandarannya.

THE BROKEN GLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang