3. VOUS ME VOYEZ ?

765 99 22
                                    

Warning : [18+]
Substance, sexual violence (implied), crimes, harsh word.

Semua yang ada di buku ini hanyalah Distopia, dengan mengambil latar tempat utama di kehidupan nyata yaitu Seoul dan hanya meminjam visualisasi dari beberapa member grup idola untuk memudahkan pembaca. Untuk Karakter, sifat dan watak tokoh, tempat dan kejadian semua murni pemikiran penulis. Tidak ada maksud untuk merusak citra atau pribadi orang lain maupun suatu tempat. Penulis hanya membuat cerita berdasarkan riset singkat dan dangkal dengan bumbu khayalan dan imajinasi jadi dimohon untuk tidak menelan mentah apa yang tersaji di keseluruhan cerita ini.

Jika kamu merasa terganggu atau tidak nyaman dengan tulisan ini, dimohon untuk tidak melanjutkan membaca. Terimakasih banyak.
.
.
.
//DO YOU SEE ME ?//
.
.
.

Sepatu hitam mengkilap beradu dengan lantai putih sepanjang koridor. Setiap orang yang ditemuinya selalu ia beri senyuman. Rambut hitam kecoklatan disisir rapi kebelakang. Kemeja biru terpasang apik di tubuh berbahu lebar. Di ujung lorong, kaca besar yang menampakkan rimbunnya pepohonan taman menyambut kedatangannya. Pintu kayu bercat coklat muda dengan plakat nama dibuka. Ruang putih kombinasi putih gading hangat menyapa. Ruangan dengan ranjang, kursi terapi dan meja kerja tampak bersih dan rapi meski tak dihuni selama satu bulan.

"Permisi, dok. Ada yang membuat janji temu dengan Anda sehari yang lalu. Dia mengatakan sudah menghubungimu dan ingin menjadi yang pertama berkunjung setelah kepulangan Anda." Yang di panggil tengah sibuk membongkar isi tas, sang asisten tetap memberitahukan janji temu yang telah terdaftar di resepsionis, tahu jika atasannya akan tetap mendengarkan.

"Oh tentu, langsung antar kemari begitu ia sampai. Terima kasih." Kacamata yang semula dikeluarkan dari tempatnya kini telah bertengger apik. Senyum hangat diberikan pada sang asisten perawat karena telah mengurus pekerjaannya selama ditinggal.

"Tak perlu diantar, kami sudah sampai di sini." Sang asisten sedikit terkejut, kemudian membungkuk hormat.

"Tuan ini yang telah mendaftar dan ingin menjadi tamu pertama Anda, Dokter." Sang dokter mengangguk. Ia tahu karena pagi tadi sudah mendapat teror pesan dari tamunya ini.

"Terima kasih, kau bisa kembali nona Park." Sang asisten lantas pamit undur diri dan mempersilakan si pembuat janji masuk.

"Kau lelet, hyung." Si pembuat janji maju dan merentangkan lengan.

"Tak menanyakan kabar tapi langsung mengejek, dasar adik ipar menyebalkan." Sang dokter membalas pelukan adik iparnya erat dengan sedikit menarik telinganya.

"Awwh aawhh!"

"Tae, sudah jangan mulai. Oppa Juga bersikaplah sedikit dewasa. Malulah pada Joohyun-Eonni yang masih mau menerimamu sebagai suami." Istri si pembuat janji menengahi sedikit gemas dengan dua pria di depannya ini.

"OH siapa si manis ini?" Mata coklat gelapnya tak sengaja tertuju pada sosok yang menggenggam erat ujung mantel Taehyung namun menyembunyikan wajahnya di bahu sang adik.

Taehyung lantas melepas pelukannya dengan sang kakak ipar, menarik sosok yang bersembunyi tadi. Sungguh bertemu banyak orang baru merupakan hal menakutkan baginya.

"Hyung, dia yang kami ceritakan tempo hari. Hei Kookie-ah ayo kenalan dengan Hyung-nya Jisoo-Noona." Taehyung menggenggam lengan Jungkook lembut, mencoba memberi keyakinan jika yang ditemuinya adalah orang baik. Perlahan, mata bulat terbuka, menyembulkan kepala dari balik mantel coklat Taehyung.

"Haii anak tampan, senang akhirnya bisa bertemu denganmu. Aku Jeon Seokjin. Kakak dari Jisoo-noona-mu itu dan Tae-hyung-mu ini." Seokjin mengulurkan tangan kanannya mengajak Jungkook untuk berjabat tangan.

THE BROKEN GLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang