14. SENTIMENT ÉTRANGE

368 59 12
                                    

Warning : [18+]
Substance, sexual violence (implied), crimes, harsh word.

Semua yang ada di buku ini hanyalah Distopia, dengan mengambil latar tempat utama di kehidupan nyata yaitu Seoul dan hanya meminjam visualisasi dari beberapa member grup idola untuk memudahkan pembaca. Untuk Karakter, sifat dan watak tokoh, tempat dan kejadian semua murni pemikiran penulis. Tidak ada maksud untuk merusak citra atau pribadi orang lain maupun suatu tempat. Penulis hanya membuat cerita berdasarkan riset singkat dan dangkal dengan bumbu khayalan dan imajinasi jadi dimohon untuk tidak menelan mentah apa yang tersaji di keseluruhan cerita ini.

Jika kamu merasa terganggu atau tidak nyaman dengan tulisan ini, dimohon untuk tidak melanjutkan membaca. Terimakasih banyak.

.
.
.

//STRANGE FEELING//
.
.
.

Demo nyatanya bukanlah jalan keluar, dua kali menyatakan protes, dua kali pula dirinya yang mendapat imbas. Malam hari saat ia bangun tidur setelah seharian melayangkan demo pada sang ibu, Taehyung mengajaknya -memaksa- pulang, membuatnya harus bertahan sebisanya agar tak dibawa pulang. Nahasnya, ia gagal dan berakhir digendong bak karung oleh Taehyung.

Demo kedua terjadi pagi hari tadi, niatnya ingin merajuk dan mendiami Taehyung namun berakhir ia di tinggal dan di kunci seorang diri di rumah. Hanya bisa memakan snack yang disimpan Jisoo dan bergulung di kamar bersama boneka kelincinya lalu beralih menonton kartun yang disiarkan televisi di ruang tengah.

Rasanya mirip sewaktu ia tinggal di rumah lamanya, jika bisa disebut sebagai rumah. Bedanya, jika dulu sore datang itu berarti ia harus dipersiapkan oleh para bibi untuk menyambut tamu. Sekarang sore hari ia akan bertemu Lisa, Jisoo dan Taehyung lagi, juga mungkin akan menikmati makan malam bersama-sama.

Sibuk berguling-guling di tempat tidurnya setelah menghabiskan waktu siangnya dengan menggambar, menonton TV dan makan snack, Jungkook mendengar suara kunci rumah yang dibuka. Apakah itu Lisa, Jisoo atau Taehyung batinnya.

"Masuk saja, kalian ingin minum apa?" Suara nyaring Lisa terdengar hingga kamarnya yang ada di lantai dasar. Juga suara gaduh yang dihasilkan beberapa orang.

"Li...." Jungkook mengeluarkan kepalanya dari balik lemari yang juga menjadi dinding pembatas antara ruang makan, kamarnya dan ruang tengah.

"Oh, siapa itu Lisa? Adiknya Noona?" Salah seorang pemuda tampan bertanya.

"Oh bukan, Sehun-ah, dia anggota baru rumah ini. Jungkook-ah kemarilah, kenalkan ini teman-teman sekolahku." Lisa langsung menjelaskan siapa Jungkook pada teman-temannya, memberi isyarat juga pada Jungkook untuk mendekat.

"Teman-teman ini Jungkook. Jungkook, ini Sehun, Jaehyun, Eunwoo, Yugyeom, Chaeyoung. Mereka teman satu kelasku." Lisa bergantian mengenalkan mereka semua. Mereka mengenakan baju yang mirip dengan milik Lisa, terutama gadis yang mirip tupai, bajunya sama persis dengan milik Lisa.

"Anyeonghaseyeo, Kookie imnida." Seperti yang sudah-sudah, Jungkook memperkenalkan dirinya menggunakan nama kecilnya.

"Omo! Kau yang mendapat hadiah boneka kelinci besar dari Lisa, kan? Aku Chaeyoung, aku sahabat Lisa, aku yang membantunya mendekorasi kamarmu!" Jungkook hampir terlonjak kaget karena suara si gadis tupai sama kerasnya dengan suara Lisa. Beruntung dirinya tak memalukan kali ini dan mampu menguasai diri karena merasa teman laki-laki Lisa selalu mengamatinya.

"Berapa umurnya Lisa? Masih JHS?" Pemuda pucat dan tinggi kembali bertanya, galak sekali pikir Jungkook.

"Lisa babeee!!" Belum sempat Lisa menjawab, pemuda tinggi lainnya masuk ke rumah begitu saja. Dan apa pula panggilan babe itu? Jungkook tak suka.

THE BROKEN GLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang