21. RIDE OR DIE

389 53 63
                                    

Warning : [18+]

Substance, sexual violence (implied), crimes, harsh word.

Semua yang ada di buku ini hanyalah Distopia, dengan mengambil latar tempat utama di kehidupan nyata yaitu Seoul dan hanya meminjam visualisasi dari beberapa member grup idola untuk memudahkan pembaca. Untuk Karakter, sifat dan watak tokoh, tempat dan kejadian semua murni pemikiran penulis. Tidak ada maksud untuk merusak citra atau pribadi orang lain maupun suatu tempat. Penulis hanya membuat cerita berdasarkan riset singkat dan dangkal dengan bumbu khayalan dan imajinasi jadi dimohon untuk tidak menelan mentah apa yang tersaji di keseluruhan cerita ini.

Jika kamu merasa terganggu atau tidak nyaman dengan tulisan ini, dimohon untuk tidak melanjutkan membaca. Terimakasih banyak.

.
.

.
.

Mobil hitamnya dilajukan membelah jalanan sepi dengan kecepatan di luar batas, tujuannya saat ini adalah mencapai kota dalam waktu secepat mungkin.

"Jungkook-ah, lindungi lehermu oke?" Perintahnya.

Sesekali dirinya mengintip jalanan dibelakangnya menggunakan rear view mobil, pedal gasnya tak pernah mengendur. Ia cukup diuntungkan dengan kondisi jalan yang lurus dan sepi.

Siapapun yang menghadang akan ia terjang. Tak peduli apakah yang menghadang akan mati atau tidak. Spedometernya sudah menunjuk angka diatas 120 Km/jam.

Benar saja, setelah cukup jauh dari rumah tahanan, dua buah mobil hitam tampak mengikuti mereka. Taehyung semakin menekan pedal gasnya.

"Jungkook-ah, bersiap! Terus jaga kesadaranmu mengerti?" Jungkook mengangguk, ia sibuk memejamkan mata dan melindungi leher juga kepalanya.

Duar!

Lampu sign-nya tertembak, membuatnya mendecih. Taehyung mulai menggerakkan mobilnya ke kanan dan kiri.

Tang!

Kini body belakang mobilnya sedikit penyok berkat timah panas yang dilesatkan. Jungkook semakin meringkuk.

"Jungkook-ah, gunakan ini!" Taehyung mengulurkan Smith&Wesson miliknya, "Tarik saja pelatuknya. Sasarannya mobil di belakang."

Jungkook menatap Smith&Wesson di tangannya. Ia tak yakin akan berguna saat ini. Namun, apa salahnya mencoba?

Trang!

Kaca belakang remuk tertembak. Taehyung mendesis. Sial, polisi yang dikirimnya tadi tak kunjung kembali. Kini satu-satunya jalan keluar adalah mereka saling mengandalkan.

"Jungkook! Jangan goyah!" Bentak Taehyung. Ia sempat melihat mata Jungkook bergetar.

Pemuda yang dibentak lantas kaget dan menoleh.

'Hyung pasti kesulitan.'

Maka dengan keberanian seadanya ia mulai membuka jendelanya dan dengan cepat menjulurkan kepala keluar dan membidik mobil hitam di belakangnya.

Trang!

Kaca depannya pecah! Jungkook tersenyum senang, kembali membidik mobil yang sama setelah mereka menurunkan laju kendaraan mereka dan penembak ikut menjulurkan kepalanya.

Kini Jungkook sedikit lebih percaya diri, mulai memusatkan bidikan pada dada sang lawan. Beberapa detik setelah mencoba menemukan titik sasarannya, Jungkook melepas tembakan dan merapal doa agar keberuntungannya melimpah.

THE BROKEN GLASSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang