📝3

3.4K 152 2
                                    

Keesokan pagi nya,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan pagi nya,

Acil bangun dalam keadaan yang kacau, mata sembab dan merah, pipi bengkak, dan keadaannya yang tampak lelah.

Acil bangun pada pukul 5 dini hari, melaksanakan kewajiban nya kepada Yang Maha Esa. Mencurahkan segalanya, berdo'a agar hari ini kesehariannya baik-baik saja.

Setelah melakukan kewajiban nya, Acil langsung ke kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Ia menghadap ke cermin dan melihat dirinya yang tampak kacau itu.

"Hahh, mata nya jadi bengkak deh. Semoga aja bengkak nya cepat hilang."

Ia melangkah mendekati meja belajarnya. Dan beruntungnya ada sebuah sendok makan. Ia menempelkan sendok makan itu ke matanya bergantian, berharap bengkaknya dapat hilang.

***

Acil turun ke bawah untuk sarapan, dan seperti biasanya papa dan saudara-saudaranya sudah pergi terlebih dahulu.

Acil bisa melihat mamanya yang masih setia duduk di meja makan sambil mengoleskan selai coklat pada selembar roti.

Kesedihannya ia tutupi serapat mungkin dan menggantikannya dengan senyuman lebar seperti biasanya.

"Selamat pagi, Ma," sapa Acil dan membuat Angel menghentikan kerjaannya dan menatap dengan senang ke arah Acil.

"Selamat pagi juga sayang, ayo sini. Mama sudah menyiapkan roti selai coklat kesukaan Acil nya Mama," ucap Angel tersenyum ke arah Acil.

"Iya, Ma."

Acil menikmati sarapannya yang ditemani mamanya, ah itu sudah biasa terjadi pada dirinya.

"Sayang, maaf ya, hari ini kamu sarapan berdua dengan Mama lagi. Tadi papa bilang dia ada urusan di kantornya, lalu kakak-kakak mu juga ada jam kuliah pagi ini," jelas Angel menyesal.

Acil tersenyum kepada mama nya itu dan mengangguk paham.

"Tidak perlu khawatir, Ma. Acil tidak masalah kok. Karena Acil sudah terbiasa dengan semua ini, jadi Mama tidak perlu merasa bersalah lagi, ya," ucap Acil dengan senyuman manisnya dan menenangkan Mama nya itu.

"Kalau begitu, Acil berangkat dulu ya ma, takut terlambat."

"Iya sayang, hati-hati di jalan, ya."

Acil tersenyum dan menyalim tangan Mamanya lalu berangkat ke sekolah. Acil di antar oleh supir, dan untungnya kakaknya tidak membawa mobil sendiri-sendiri.

***

Acil akhirnya sampai di sekolah nya, ia langsung memasuki kelasnya dan duduk di bangku. Kepalanya pusing saat ini, mungkin ini efek dari menangis semalam. Acil memejamkan matanya dan mencoba untuk tidur sebentar agar sakit kepalanya hilang.

Tapi, itu tak berlangsung lama sebab mejanya tiba-tiba saja di gebrak oleh seseorang dan berteriak ke arah nya.

"Acil, yuhu! My bestie!" sapanya penuh semangat.

Surat Terakhir Acil untuk Tuhan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang