"Syifa, hasilnya positif," ucap Anna singkat.
"Positif? Positif apanya?" tanya Angel heran.
"Dok, anak saya kenapa? Positif apanya? Anak saya sakit apa?" tanya Angel tak tenang. Tetapi, kedua dokter itu masih diam saja. Soalnya mereka sedang memikirkan kata-kata yang tepat ketika mengucapkannya.
"KENAPA KALIAN DIAM SAJA? APA KALIAN BISU? AKU BILANG ANAK KU KENAPA? APA KALIAN PUNYA TELINGA HAH?" murka Angel, wajar jika Angel murka. Ketika ia bertanya kedua dokter itu malah diam saja, bukankah itu membuat kita sakit hati?
"Tenanglah Angel, jangan berteriak gitu. Ini rumah sakit loh," bujuk Syifa.
"Persetan dengan rumah sakit, aku hanya ingin tau bagaimana kondisi anakku!" ujar Angel tak sabar.
"Baiklah nyonya Angel, akan saya katakan semuanya. Tetapi dengan satu syarat, anda hanya akan mendengarkan apa yang sedang saya jelaskan tanpa memotong pembicaraan saya nanti. Bisa anda pahami?" Akhirnya Anna bersikap formal pada Angel.
"Baiklah."
"Menurut hasil laboratorium rumah sakit, Asyylia Putri Nugraha mengidap penyakit lupus. Dimana penyakit ini adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem imun tubuh yang bekerja dengan keliru. Dalam kondisi normal, biasanya sistem imun seharusnya melindungi tubuh dari serangan infeksi virus atau bakteri. Sedangkan pada pengidap lupus, sistem imun justru menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Sebelum ke penjelasan lebih lanjut, ada yang ingin saya tanyakan pada anda. Apa Assylia ini pernah ketergantungan terhadap obat?" tanya Anna.
Sebenarnya Angel saat ini dalam keadaan syok. Ketika dokter Anna memberitahukan bahwa anaknya mengidap penyakit mematikan ini, Angel tidak mendengar penjelasan dari dokter Anna tadi. Dia hanya bisa mematung ketika dokter itu menyatakan anak nya penderita lupus.
Anna yang tidak mendapatkan jawaban dari Angel sedari tadi, akhirnya melihat ke arah Angel yang kelihatan syok.
"Ekhem, nyonya Angelica? Apa anda bisa mendengar saya?" tanya Anna.
Syifa langsung menyenggol Angel dan membuat Angel kembali tersadar akan lamunannya.
"Eh, ah, iya dok, ada apa?" tanya Angel.
"Apa Assylia pernah ketergantungan terhadap obat sebelumnya?" tanya Anna kembali.
"Tidak, bahkan Acil jarang sekali sakit."
"Hmm, begitu ya. Mmm, apa ada anggota keluarga yang pernah mengidap penyakit ini?"
"Mmm, kurasa tidak. Tapi, ah iya aku ingat. Mama nya Acil mengidap penyakit ini dok. Apa ini ada hubungannya?" tanya Angel ragu-ragu.
Ketika Angel menyebutkan mama Acil dia langsung mengangkat alisnya tak mengerti. Anna menatap ke arah Syifa dan di angguki oleh Syifa sendiri.
"Begitu ya, Asyylia mengidap penyakit ini karena faktor genetik. Kalau begitu, saya akan memberikan beberapa resep untuk mencegah lupus agar tidak berkembang terlalu pesat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Terakhir Acil untuk Tuhan ✔
Fanfiction⚠️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA!!! JANGAN PLAGIAT YA, DOSA TAU!!! ⚠️ Jangan tertipu oleh judul Assylia Putri Nugraha biasa di panggil Acil, ia berusia 16 tahun, gadis yang terlahir di keluarga yang berada. Semua kebutuhan nya tercukupi, tetap...