📝23

2.2K 89 0
                                    

Orang yang benar-benar mencintaimu dan ditakdirkan untuk kamu akan tetap bertahan. Tidak peduli seberapa buruknya kamu, seberapa rusaknya kamu, sebab jodoh memang ditakdirkan untuk saling melengkapi
.
.
.
.
.

"Ah sayang, Papa menghubungiku tadi," ucap Anthony yang memulai pembicaraan antara mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah sayang, Papa menghubungiku tadi," ucap Anthony yang memulai pembicaraan antara mereka.

"Mmm, kenapa?" tanya Kinara dengan nada yang lembut.

"Dua minggu lagi ada acara keluarga di rumah utama, dan Papa menyuruh kita untuk pulang. Mmm, sesekali kita pulang ke sana. Soalnya kita hanya pulang satu kali dalam setahun, mengingat jarak rumah kita jauh. Kamu nggak keberatan kan kalau kita pulang kampung?" tanya Anthony sambil menatap mata istrinya itu.

"Pfftt, haha. Apa sih yang kamu katakan, tentu saja kita akan pulang. Tapi sayang, aku bahagia ketika kamu merundingkan apapun dengan ku. Kamu tau, aku sangat di hargai oleh mu. Aku beruntung memiliki mu, terima kasih karena sudah menghormatiku sebagai istrimu mas. Aku sangat sangat mencintai mu," ucap Kinara sambil memeluk suaminya itu.

"Hahh, kamu ini benar-benar ya, kamu itu selalu tau bagaimana caranya untuk membuatku jatuh cinta berkali-kali padamu. Aku juga mencintai mu, dan mari menghabiskan malam bersama," goda Anthony.

"Ah, haha, kamu lepasin, geli tau, haha," gelak Kinara karena di gelitik oleh Anthony.

Dan mari kita tinggalkan pasutri yang sedang dimabuk asmara ini.

Keesokan paginya.

"Oh, tumben bun, keramas pagi-pagi begini?" celetuk Aca.

Ucapan Aca itu mengalihkan atensi Kevin dan juga Reno yang sedang duduk di meja makan.

"Una, bacah," tunjuk Reno ke rambut Kinara. Ucapan Reno yang tak terlalu jelas sebab ia masih terlalu kecil dan berusia lima tahun.

"Ah, haha. Iya, bunda tadi lagi...."

"Selamat pagi anak-anak," sapa Anthony yang memotong ucapan Kinara.

"Oh, Papa juga keramas ya? Tumbenan, papa sama bunda keramas," celetuk Aca kembali ketika melihat rambut Papa nya yang sama-sama lepek seperti rambut bundanya.

"Oh ini? Iya, Papa sama bunda kalian melakukan ritual malam tadi, hahaha maklum," ucap Anthony blak-blakan.

"Arghh, sakit sayang. Kok di cubit sih?" keluh Anthony.

"Jangan mengatakan hal vulgar di depan anak-anak," bisik Kinara.

"Hehe, ya sudah ayo lanjutkan sarapannya," seru Anthony.

Surat Terakhir Acil untuk Tuhan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang