Sudah seminggu sejak kejadian naas yang terjadi antara Aca dan Acil. Jika kalian bertanya bagaimana hubungan antara keluarga itu? Jangan ditanya lagi, Acil tambah dimusuhi oleh Aca dan Reno. Bahkan tidak segan-segannya Aca melukai Acil. Seperti waktu itu, Aca dengan sengaja menendang ember pel ke arah Acil yang saat itu turun dengan niatan mengambil air mineral. Alhasil Acil jatuh terjerembab, dengan hidungnya yang berdarah. Bagaimana dengan Aca? Dia hanya tertawa saja.
Acil ingin membalas tetapi dia masih ingat kejadian dimana Papa nya membela kakaknya itu. Sekuat apapun Acil mengatakan kebenarannya, Papa nya itu tidak akan mendengarkannya.
Jadi, Acil hanya bisa diam saja untuk saat ini. Keyla dan juga Dinda sering datang ke rumahnya akhir-akhir ini. Entah hanya perasaan Acil saja atau memang itu kebenarannya bahwa Keyla dan Dinda berusaha melindungi dirinya dari perbuatan jahat kakaknya.
Yeah, Acil sangat bersyukur untuk itu. Dan tidak lupa juga Acil sering meminum obatnya. Tetapi, kadang-kadang Acil juga lupa meminum obatnya. Alhasil dia kembali terbaring di ranjang rumah sakit.
Bagaimana dengan Dirga dan Gilang? Oh, mereka semakin dekat dengan Acil dan juga Keyla dan Dinda. Bahkan mereka berlima sering kali ke kantin bersama.
Jika Gilang dan Acil dekat itu bukan hal aneh, sebab mereka berada di organisasi yang sama. Tetapi dengan Dirga, semua orang sedikit terkejut. Hanya sedikit, tidak banyak. Soalnya Dirga itu dikenal dengan cowok judes, dingin, gak mau dekat dengan siapapun dan juga sering bolos sekolah. Tetapi dia pintar, aneh kan? Bahkan Keyla dan Dinda sampai mengatakan bahwa dunia itu tidak adil.
Seperti saat ini, mereka berlima lagi duduk di kantin sambil menunggu pesanan mereka. Dirga yang selesai ulangan, membawa hasil ulangannya itu dan menyombongkan pada Keyla dan Dinda. Bagaimana tidak, nilai geografi nya 100+. Wah, Dirga itu benar-benar gak terduga. Kapan belajarnya si curut satu ini? Batin Keyla.
"Gak adil banget sih," gerutu Dinda.
"Bener banget, kenapa nilai lo bisa sempurna gini? Padahal lo sering bolos kelas, tapi, tapi, nilai lo," ucap Keyla dengan kekesalannya.
"Heh, siapa dulu dong? Dirgantara nih, kecil itu mah," ucapnya menyombongkan diri.
"Dih sok banget lu, ntar nilai lu anjlok baru tau rasa lu," kesal Keyla.
"Bener tuh, kalau sampai itu terjadi, gue bakal jadi orang pertama yang akan mentertawakan kesengsaraan lo, haha," gelak Dinda.
Acil dan Gilang hanya tertawa mendengar percakapan diantara mereka. Ketika asik-asiknya bercerita, Gilang menghentikan pembicaraan mengasyikkan itu.
"Ok, ok, sudah cukup. Makanannya dah nyampe, makan dulu baru lanjut ceritanya," cegat Gilang.
"Behh, nasi uduk gua," kata Dinda dengan air liur yang hampir menetes melihat pesanannya.
Acil menyodorkan nasi uduk Dinda dan juga makanan Keyla beserta minumannya.
"Mari makan!" Semangat Dinda, tetapi ditahan oleh Acil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Terakhir Acil untuk Tuhan ✔
Fanfiction⚠️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA!!! JANGAN PLAGIAT YA, DOSA TAU!!! ⚠️ Jangan tertipu oleh judul Assylia Putri Nugraha biasa di panggil Acil, ia berusia 16 tahun, gadis yang terlahir di keluarga yang berada. Semua kebutuhan nya tercukupi, tetap...