Jika hadiah terindah bagi orang adalah emas, permata, berlian, ataupun uang, maka hadiah terindah bagiku adalah melihat senyuman tulus untuk ku
.
.
.
.
.
.Hasil lab sudah keluar, Acil yang menunggu di ruang tunggu tadi dipanggil oleh resepsionis untuk masuk ke ruangan dokter Anna.
Sejujurnya jantung Acil berdegup tiga kali lebih cepat dari biasanya, dan itu membuat perut nya sakit seperti menahan buang air besar.
Acil sudah duduk di depan dokter Anna, dia masih mencoba untuk menormalkan degup jantungnya saat ini. Entah kenapa jantungnya itu berdegup lebih cepat, padahal itu hanyalah hasil lab nya. Tapi ya sudahlah namanya juga gugup.
"Hahh Acil, ada berita buruk dari hasil lab milikmu. Saya minta maaf karena saya juga tidak menyangka hal ini cepat menyebar. Saya harap kamu dapat mendengarkan dengan tenang. Ginjal kamu sudah mulai tidak berfungsi, dan kamu juga tau kan ini efek dari apa?" Acil hanya mengangguk mengerti.
"Saya juga tidak tau ginjal sebelah mana yang mulai tak berfungsi. Penyakit mu sudah mulai menyebar jauh, bahkan dia sudah menyerang sum-sum tulang belakang, ginjal, saraf pendengaran, saraf penglihatan, dan juga saraf gerak. Padahal ini belum setahun, tetapi penyakitnya menyebar begitu cepat. Hahh, maaf untuk mengatakan berita buruk itu padamu. Tapi, kamu juga harus tau tentang kondisimu. Kita akan pantau tentang kondisi ginjalnya ya, apakah Acil akan cuci darah atau yang lain," jelas Anna.
Acil hanya diam dan pamit ke Anna. Dia sudah menduganya, tetapi yang namanya berita buruk pasti akan terkejut bagaimanapun kita mengetahuinya dari awal.
Lagi dan lagi air mata menetes di pelupuk mata Acil. Ini adalah skenario terburuk dalam kehidupan Acil. Acil tahu alasan kenapa Tuhan itu selalu memberinya cobaan yang banyak, Acil sangat tahu itu. Walaupun Tuhan memberikan cobaan sesuai kemampuan kita, tetapi ini tidak sesuai dengan kemampuan Acil. Acil tak sanggup untuk menerima kenyataan yang menimpanya ini.
Acil sudah berada di luar rumah sakit, ia menatap langit yang sedikit mendung.
"Ah, padahal tadi cuacanya cerah. Tapi, kenapa sekarang cuacanya tiba-tiba mendung? Apa langit juga merasakan kesedihan yang Acil alami sekarang? Haha, bahkan langit ikut bersedih," lirih Acil.
Acil melihat mobilnya dan mulai masuk ke dalam.
"Non, pakai jaketnya ya, Nyonya tadi berpesan," ucap pak supir.
Acil melihat ke samping kursi nya dan benar saja, ada bingkisan yang berisi jaket tebal untuk nya. Acil hanya diam dan menuruti saja, ia memakai jaket yang di berikan mamanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Terakhir Acil untuk Tuhan ✔
Fiksi Penggemar⚠️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA!!! JANGAN PLAGIAT YA, DOSA TAU!!! ⚠️ Jangan tertipu oleh judul Assylia Putri Nugraha biasa di panggil Acil, ia berusia 16 tahun, gadis yang terlahir di keluarga yang berada. Semua kebutuhan nya tercukupi, tetap...