📝28

2.7K 119 2
                                    

Quotes hari ini!!!
"Lidah memang tak bertulang, namun cukup kuat untuk mematahkan hati"
.
.
.
.
.
.

"Cil cil, udah selesai belum?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cil cil, udah selesai belum?". Edri membuka pintu ruangan Acil dan melihat Acil yang telah terbaring di lantai.

"Astaga, Acil!!!". Teriak Edri.

Edri langsung mengangkat Acil dan meletakkannya di atas ranjang, setelah itu ia menekan bel yang ada di ranjang. Tak lama kemudian dokter Anna beserta beberapa perawat memasuki ruangan.

"Apa yang sudah terjadi?". Tanya Anna tergesa-gesa.

"Aku juga tidak tau kak, pas aku masuk, Acil udah terbaring di lantai begitu". Jelas Edri.

"Hahh sial, denyut nadinya terlalu lemah". Anna langsung menyiapkan semua yang di perlukan.

Semua alat mulai di pasangkan di tubuh kecil Acil. Acil tampak begitu rapuh dan tak berdaya dengan tubuh itu.

Tak...

Sesuatu terjatuh, hal itu mengalihkan perhatian Edri. Ia melihat ke arah luar dan melihat wanita tadi, tapi dia membawa koper dan juga tas tenteng.

"Apa yang terjadi pada anakku?". Tanya Angel prustasi.

"Nyonya, saya harap anda keluar saat ini juga". Tegas Anna.

"Tidak!!! Jelaskan padaku, apa yang terjadi pada anakku?". Teriak Angel.

"APA YANG KAU LAKUKAN EDRI? KENAPA DIAM SAJA, KELUARKAN DIA, AKU TIDAK BISA FOKUS PADA PASIEN". Teriak Anna pada Edri.

"Maaf nyonya". Edri mendorong Angel keluar dari ruangan dengan hati-hati agar Angel tak terjatuh.

"Bisa Anda jelaskan, kenapa, kenapa dengan anak saya?". Tanya Angel terbata-bata.

"Saya juga kurang tau nyonya, saat saya masuk ke ruangannya tadi, dia sudah terbaring di lantai". Jelas Edri.

"Ya Allah, cobaan apa lagi yang Engkau berikan kepada anak hamba? Tidak bisa kah berhenti untuk sementara saja? Anak hamba sudah terlalu lelah menghadapi cobaan yang Engkau berikan". Lirih Angel sambil berdoa.

Edri hanya memandang wanita itu dengan tatapan kasihannya. Bisa Edri lihat dari mata wanita itu, bahwa ia sangat sangat menyayangi Acil.

Edri memejamkan matanya sebentar, kemudian menepuk pundak Angel pelan.

Puk
Puk
Puk

"Buk, percayalah bahwa ada Yang Maha Kuasa bersama kita. Atas kehendak-Nya, Acil pasti akan baik-baik saja. Kita hanya bisa berdoa sebanyak-banyaknya dan berikhtiar kepada-Nya". Ucap Edri menenangkan Angel.

Surat Terakhir Acil untuk Tuhan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang