Rumah bukanlah suatu tempat yang terbaik bagi seorang anak. Kadang ada anak yang menyukai tempat yang lebih nyaman dan juga damai di luaran sana. Dimana tidak ada kata-kata yang dapat membuat mentalnya menjadi break down
.
.
.
.
.
."Ah, cahaya terang apa itu?"
"Apa itu jalan keluar? Atau itu jalan menuju surga?" lirih nya.
"Jika kamu penasaran, maka cobalah untuk berjalan dan mengikuti kemana cahaya itu akan membawa mu," bisik seseorang padanya.
"Haruskah?" tanya nya kembali.
"Itupun jika kamu penasaran," ucapnya.
"Baiklah, kita lihat akan kemana cahaya itu membawa ku pergi," ucapnya semangat.
***
"Ughh." Acil secara perlahan mulai membuka matanya dan membiasakan dirinya dengan cahaya yang ada.
"Eh? Ah? Panggil dokter Anna!" teriak perawat yang ada di sana.
Acil mendengar sayup-sayup suara yang memanggil namanya berkali-kali. Dan merasakan tubuhnya yang di goncang berkali-kali.
"A...Il, Acil, apa kamu mendengarku?" Akhirnya Acil dapat mendengar suara itu dengan jelas.
"Jika kamu mendengarnya, kalau jawabannya iya kedip kan matamu dua kali, jika tidak kedip kan sekali. Aku akan memberikan beberapa pertanyaan padamu," ucap Anna.
"Apa kamu bisa mendengar suara ku?" Pertanyaan pertama yang di lontarkan oleh Anna.
Sebagai jawabannya, Acil mengedipkan matanya dua kali. Dan hal itu membuat Anna mendesah lega.
"Apa ada sesuatu yang mengganjal?" tanya Anna kembali.
Acil mengedip dua kali menandakan tidak ada sesuatu yang mengganjal saat ini.
"Bisakah kamu menggerakkan tangan dan kaki mu?" tanya Anna.
Acil mencoba menggerakkan tangan dan juga kakinya. Awalnya ia sedikit kesusahan namun, lama kelamaan jari jemarinya bisa digerakkan juga. Anna melihat hal itu dan ia bersyukur sebesar-besarnya.
"Baiklah, untuk saat ini cukup dulu aktifitas nya. Kamu harus istirahat total agar tubuh mu dapat bertenaga lagi." Anna menyuruh perawat untuk membuka masker oksigen Acil, karena Acil akan melakukan pernapasan normal pada umumnya.
***
"Tanggal berapa sekarang?" tanya Acil pada teman-temannya.
Keyla, Dinda, Dirga, dan juga Gilang datang mengunjungi Acil setelah insiden dua bulan yang lalu, insiden dimana terjadinya firasat buruk yang dialami oleh Keyla dan juga Dinda waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Terakhir Acil untuk Tuhan ✔
Fanfiction⚠️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA!!! JANGAN PLAGIAT YA, DOSA TAU!!! ⚠️ Jangan tertipu oleh judul Assylia Putri Nugraha biasa di panggil Acil, ia berusia 16 tahun, gadis yang terlahir di keluarga yang berada. Semua kebutuhan nya tercukupi, tetap...