📝10

2.6K 109 6
                                    

"Acil sayang, bangun nak," ucap lembut seorang wanita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Acil sayang, bangun nak," ucap lembut seorang wanita.

Sapaan di pagi hari itu membuat Acil bangun dari tidurnya. Tunggu, kenapa bantal nya basah begini? Apa yang terjadi. Apakah yang semalam itu mimpi? Acil mengusap wajahnya, tetapi tidak terasa sakit sedikit pun.

"Sayang kenapa?" tany wanita itu lagi, Acil langsung menoleh ke arah wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Mama nya sendiri.

Angel menatap heran ke arah Acil, soalnya Acil terlihat kebingungan sambil mengusap pipinya berkali-kali.

"Ma, Papa semalam nampar Acil ma," ucap gadis itu dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ha? Papa berada di luar kota sayang, dia tidak pulang semalam." Ucapan mamanya itu membuat Acil melotot tak percaya.

"T...tapi ma, semalam Papua benar-benar marah. Dia masuk kamar Acil, terus, terus, dia nampar Acil," ucap Acil ketakutan.

Angel langsung membawa Acil ke dalam pelukannya. Apakah kelakuan suaminya membuat anaknya menjadi seperti ini?

"Ssttt, sayang, dengar mama nak." Angel memegang ke dua wajah Acil dan menghadap kan ke arah nya.

"Papa tidak di rumah, dan Papa tidak akan pernah menampar Acil. Jika itu terjadi, Mama akan melindungi Acil. Tidak ada satu orang pun yang berhak menyakiti anak mama, mmm." Angel berusaha menenangkan Acil, dan membuat Acil sedikit tenang.

Berarti semalam, semuanya hanyalah mimpi belaka. Dia yang berani menatap tepat ke arah mata Papa nya hanyalah mimpi belaka, dan Papa nya yang menampar nya pun hanyalah mimpi belaka.

Ya, Acil bersyukur semua itu hanyalah mimpi, Acil tenang untuk sekarang.

"Sayang, ayo sarapan dulu. Mama sudah bawa sup kesukaan Acil, dimakan ya. Mama ke bawah dulu, mau nyiapin sarapan untuk kakak Acil," ucap mama nya dan di angguki oleh Acil. Satu hal yang ia ketahui, kejadian pertengkaran itu bukanlah mimpi. Semua itu adalah kenyataan.

Acil tidak ingin membingungkan apapun, dia langsung memakan sarapannya dan meminum obatnya. Dia mulai bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah walaupun kondisi tubuhnya belum pulih sepenuhnya.

***

Acil sudah turun ke bawah dengan niatan mau pamitan pada mama nya. Sampai di meja makan, Acil melihat saudara nya yang lain sedang sarapan.

"Selamat pagi kak," sapa Acil, dan seperti biasa tidak ada balasan dari sapaan itu. Toh Acil tidak mengharapkan lebih.

"Sayang, kenapa kamu makai baju sekolah? Kamu kan masih sakit, ayo istirahat lagi. Hari ini gak usah ke sekolah dulu," ucap Angel tiba-tiba.

"Tidak Ma, Acil mau ke sekolah saja. Acil udah cukup kok istirahat nya," balas Acil tersenyum.

"Tapi sayang...."

"Udah deh Ma, sakit gitu doang di manjain banget. Gak akan mati juga kalau dia ke sekolah!" sinis Aca.

"Tapi sayang, adikmu i...."

Surat Terakhir Acil untuk Tuhan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang