📝25

2.7K 105 1
                                    

Sabar terbesar adalah ketika hati sudah sesak akan cobaan dunia, tapi kamu masih mampu melaluinya
.
.
.
.
.

"Ya Allah bagaimana ini non? Kenapa non bisa sampai seperti ini?" lirih bi Inah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ya Allah bagaimana ini non? Kenapa non bisa sampai seperti ini?" lirih bi Inah.

Acil tersenyum kemudian tertawa dan menampilkan giginya yang tersusun rapi.

"Hehe, nggak papa kok bi. Ini udah biasa kok," cengir Acil.

"Jangan nyengir gitu atuh non, bibi khawatir ya Allah masih bisa-bisanya non ketawa seperti itu," ucap bi Inah prustasi.

"Hehe, bibi nggak perlu khawatir. Percaya deh," cengir Acil kembali.

Saat ini Acil di bawa ke rumah sakit dan sedang di pangku oleh bi Inah. Acil memejamkan matanya, ia berbohong ketika mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Nyatanya tidak, kakinya saat ini sangat sangat sakit dan tak dapat di gerakkan sama sekali.

Acil mencoba untuk menahan rasa sakit yang ia tahan sejak tadi dengan memejamkan matanya. Jangan bilang ia akan kembali tinggal di rumah sakit. Hahhh, padahal baru beberapa hari yang lalu ia keluar dari rumah sakit itu.

"Bi, Acil punya satu permintaan," pinta Acil.

"Apa non?"

"Jangan bilang siapa-siapa ya kalau Acil masuk rumah sakit," ucap Acil memohon.

"Tapi non, nyonya harus tau tentang kondisi non Acil," ucap bi Inah.

Acil menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu bi, please jangan kasih tau yang lainnya ya," pinta Acil.

"Hahh, baik non," ucap bi Inah setelah memikirkan beberapa kali.

***

"Acil, kondisi kamu kian memburuk. Bahkan kaki mu sudah mulai melumpuh, tetapi kita masih bisa bersyukur kaki mu tidak lumpuh total, kita bisa melakukan rehabilitasi medik. Jadi, kamu harus tinggal di sini selama beberapa bulan kedepan," ucap dokter Anna.

Acil sudah sampai di rumah sakit beberapa menit yang lalu. Dan dokter langsung mengambil alih tentang kondisi Acil.

"Begitu ya, baiklah," ucap Acil menyetujuinya.

"Aku akan membicarakan ini dengan orang tuamu," ucap Anna.

Acil menahan ujung jas Anna dan menahannya agar tidak pergi.

"Ada apa?" tanya Anna.

"Jangan bilang siapa-siapa," ucap Acil.

Surat Terakhir Acil untuk Tuhan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang