Malam ini terasa begitu dingin bagi Acil. Padahal selimutnya tebal, tetapi kenapa dinginnya terasa menusuk sampai ke punggungnya? Dia menggigil kedinginan, habis mencurahkan isi hati nya, Acil langsung ketiduran. Dan dia lupa untuk meminum obatnya.
Ahhh, kenapa malam ini dingin banget ya? Padahal AC nya gak di hidupin, dan juga selimutnya tebal. Rasanya sangat menyakitkan, sangat dingin, ini terlalu menyiksa.
Acil terus menggulung seluruh tubuhnya di dalam selimut yang tebal itu.
Siapapun tolong Acil.
"Apa Acil kedinginan? Sini peluk bunda," ujar seseorang.
Acil mendengar suara itu, dia terus mencari-cari arah sumber suara. Dan tak lama kemudian, ia menemukan sosok wanita yang tidak kelihatan wajahnya. Hanya gaun putih yang terlihat, wajahnya ditutupi oleh cahaya putih.
Acil mendekat ke arah wanita itu, Acil heran padahal sudah sedekat ini tetapi wajah wanita itu tidak kelihatan juga.
"Sini bunda peluk biar gak kedinginan." Ucapan wanita itu seolah-olah menghipnotis dirinya dan membuat Acil mengikuti perintah wanita itu.
Acil sekarang berada di pelukan nya, hangat. Itulah yang dirasakan oleh Acil pertama kali. Pelukannya sangat hangat, menenangkan, dan tubuhnya sangat harum.
"Tante siapa?" Pertanyaan itu keluar dari bibir Acil begitu saja.
"Mmm, ntahlah. Untuk saat ini kamu tidak perlu tau bunda siapa ok. Tidak untuk sekarang, suatu saat kamu akan melihat bunda," ucap wanita itu.
"Tapi, kenapa kamu memanggil dirimu bunda? Apa nama tante itu bunda?" tanya Acil dengan polosnya.
"Pfttt, haha, bukan sayang. Maaf sudah membingungkan mu, kamu boleh memanggilku apa saja," ucapnya.
"Mmm, kalau gitu Acil panggil peri cantik boleh?" kata Acil dengan puppy eyes nya.
"Tentu saja," balas wanita itu semangat.
Acil sekarang berada di pangkuan wanita itu, dimana peri cantiknya sedang mengusak surai Acil pelan.
"Apa Acil masih kedinginan?" tanya peri cantik.
"Tidak, pelukan peri cantik tadi, menghangatkan Acil. Acil udah gak kedinginan lagi, hehe," tawa Acil.
"Kalau gitu Acil tidur lagi ya."
"Iya, selamat tidur peri cantik."
"Selamat tidur sayang."
Setelah mengucapkan hal itu, ketika Acil membuka matanya. Dia melihat ada yang berbeda, dimana langit-langit kamarnya bercat putih, sedangkan langit-langit kamarnya bercat biru. Acil mengangkat tangannya dimana terdapat selang infus disana. Dan di sisi lainnya, Acil melihat mamanya yang tertidur di samping ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Terakhir Acil untuk Tuhan ✔
Fanfic⚠️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA!!! JANGAN PLAGIAT YA, DOSA TAU!!! ⚠️ Jangan tertipu oleh judul Assylia Putri Nugraha biasa di panggil Acil, ia berusia 16 tahun, gadis yang terlahir di keluarga yang berada. Semua kebutuhan nya tercukupi, tetap...