( ini cuma fiksi. )
— — —Dia tidak pernah merasa malu seperti ini.
Memasang wajah bertanya-tanya, disaat acara akan dimulai 5 menit lagi. Laki-laki yang akan menjadi suaminya, kabur bersama selingkuhannya.
Yah, itu sudah satu tahun lebih, merasakan malu teramat sangat pada tamu dan keluarga yang sebelumnya merasa bahagia memiliki menantu.
Namanya Saebom, perempuan yang pernah dekat dengan Yangyang. Ia sampai sekarang masih mencari kabar adik kesayangannya melalui teman-teman dekat Yangyang, namun tidak mendapatkan hasil.
Ia kenal dekat dengan Yangyang karena dulu pernah dibantu oleh laki-laki itu membenarkan sepatunya yang talinya terlepas.
Saat perempuan itu berdiri ingin pulang, sepatunya terasa berbeda. Menatap sepatunya nanar, tali sepatunya lepas, lagi.
"Saya benerin aja,"
"Eh? Makasih—?"
"Qian Kun. Panggil Kun aja, saya kebetulan ada di sini," Kun melepas tali sepatu yang sudah ia perbaiki. "Udah nyaman?"
Saebom mengangguk, membenarkan rambutnya tanpa sadar saat Kun tersenyum padanya. Senyuman laki-laki di depannya terlalu manis.
"Aku Saebom. Panggil Sae, salam kenal, Kun."
"Salam kenal, Sae—eh?"
Kakinya mundur tiga langkah ketika Kun melihatnya sangat intens, terutama pada mukanya. "Ada yang salah, Kun?"
"Kayak pernah lihat kamu, tapi dimana, ya?"
Tidak tahu. Saebom baru saja bertemu Kun sekarang, di cafe depan tempat dirinya bekerja, laki-laki itu mengenakan baju formal seperti melamar kerja.
"Dulu kalau ga salah, kamu habis dari UKS kampus, jenguk orang. Mungkin dua tahun yang lalu,"
"Ah, itu, acara kampusnya Yangyang ya? Iya, aku lagi jenguk dia."
Mendengar nama laki-laki yang sangat ia rindukan, Kun menegakkan tubuhnya. Kenapa dunia sempit sekali?
"Kenal Yangyang?? Liu Yangyang?"
Saebom mengangguk lagi, bingung melihat perubahan wajah Kun yang sangat cepat. "Dia udah aku anggep adekku sendiri,"
"Sae tau kemana Yangyang pergi?"
"Nggak, sayangnya. Aku udah nanya ke temen-temen yang pernah dia kenalin, tapi mereka malah baru tahu kalau Yangyang ga ada di kota ini."
Pundaknya melemas. Harapan yang tiba-tiba datang melalui perempuan bernama Saebom di depannya ini, memberikan hasil sama saja. Tidak ada yang tahu kemana Yangyang pergi.
Meskipun sudah satu tahun, perasaan Kun semakin kuat, diikuti rasa bersalahnya karena tidak berjuang lebih keras mempertahankan si manis kesayangannya.
"Kun, gapapa?"
Kun mengangguk, berbohong. Kebahagiaannya menjadi dokter hari ini sudah pupus, tergantikan rasa menyesal teramat dalam saat mengingat wajah Yangyang di rumah sakit dulu.
"Gimana ya, umm, mau ke kantin rumah sakit? Atau ke restoran deket sini? Dilihatin beberapa orang soalnya." Ucap Saebom dengan seribu pertanyaan di kepalanya.
"Boleh."
Mereka yang tidak sengaja bertemu di depan rumah sakit, berjalan bersama menjauhi tempat Saebom bekerja, menuju restoran cepat saji yang hanya berjarak 5 menit dari tempat Saebom menunggu ojek online.

KAMU SEDANG MEMBACA
Good Old Days - KunYang
Fanfic[ Sequel Hands on Me ] "Good old days ya," "Ya." © crusshiepie , 2022