"Dan! Kok belum dijemput sih?"
Hyunsuk yang sedang makan siomay sambil duduk sendirian di dekat gerobak abang-abang penjual siomaynya sontak menoleh ke arah Ryujin yang barusan memanggilnya. Cewek itu baru keluar dari gerbang sekolah, dia naik motor matic. Ryujin menghampiri Hyunsuk dengan motornya.
"Gatau, ini bokap gue ditelepon juga belum diangkat-angkat. Paling kalo ga dijemput gue Gojek aja dah." sahut Hyunsuk santai. "Lu ngapain rumah cuma di belakang sekolah doang kok berangkatnya naik motor?"
Ryujin nyengir. "Keburu telat tadi. Gue berangkat jam tujuh kurang tiga menit."
"Edan." celetuknya. Ryujin ngakak doang denger Hyunsuk cursing in javanese.
"Ayo bareng gue aja, mau gak? Daripada bengong doang kelamaan nunggu jemputan," tawar Ryujin. "Sekalian ngerjain tugas kelompok kita gak sih? Tugas mind-mapping itu kan deadlinenya tiga hari lagi."
"Ngerjain tugas kelompok? Di rumah gue???"
"Iyalah! Ayo dong, gue belom pernah loh main ke rumah lo."
"Ya tapi rumah gue jauh... Terus gue juga belom bisa bawa motor jauh-jauh—"
"Lah ya gue yang boncengin lah! Lagian nih motor gue, masa lo yang mau bawa?"
Hyunsuk benar-benar dibuat pusing, setiap kalimat yang dia lontarkan selalu bisa didebat oleh cewek itu. Apa sebaiknya dia berhenti berdebat dengan Ryujin dan menuruti keinginan cewek itu untuk mengerjakan tugas kelompok di rumahnya?
"Lama banget lo mikir, keburu Bigbang comeback!" seru Ryujin.
"Bigbang? Apa tuh Bigbang?"
"Lu serius gatau Bigbang?! Grup Korea nyanyi 'wow, fantastic baby', itu loh. Masa gatau sih lo? Parah banget."
"OHHH YEOGI BUTEORA??? Iya, kan?! Yang di grupnya ada G-Dragonnya?"
"NAH IYA BENER—anjrit, ini tadi ngomong apaan dah bisa sampe ke Bigbang?!"
"LAH TADI LO YANG NGOMONGIN DULUAN?!"
"Ck, udah ah. Buruaaan naik! Jangan sampe ya gue seret tubuh mungil lo itu—"
"IYAA SABAR INI NGABISIN SIOMAY GUE DULU!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dirgantara 2
Fanfiction[sequel of the dirgantara] still about the daily life of jiyong, sandara and their children. © geezdragon, 2020