Karena Jiyong masih ada beberapa pekerjaan penting di kantor, dan tujuannya mengunjungi rumah sang mama sekarang ini hanya untuk menjemput istrinya, maka dia nggak berlama-lama, siangnya langsung pamit pulang.
Dan tentu saja kali ini dia nggak akan membiarkan Dara menyetir lagi. Makanya tadi Jiyong mengajak Jaewon juga, biar anak cowoknya itu bisa langsung membawa pulang mobilnya.
Sekarang ini mereka lagi di perjalanan pulang. Jiyong sama Dara, dan Jaewon semobil bareng Hyunsuk.
"Kemaren tuh gimana ceritanya kamu bisa bawa mobil sampe ke rumah Mama?" tanya Jiyong, membuka percakapan dengan Dara. Sebenarnya dia tuh udah dari tadi pengen ngobrol sama istrinya, cuma kan nggak enak aja waktu di rumah mamanya tadi lagi ada banyak orang. Makanya mumpung lagi berduaan doang gini dia mau ngobrol banyak-banyak sama Dara.
"Gatau, kan nekat aja waktu itu," jawab Dara asal. "Lagian pas aku keluar rumah tuh masih pagi banget, jalanannya masih sepi. Jadi ya udah... gitu."
"Ohh, udah bisa nyetir sendiri berarti ya? Besok-besok kalo mau nge-mall ngga usah minta dianterin lagi dong?"
"Tapi kan aku belom bisa parkir yang bener...."
Jiyong ketawa. "Yaudah gampang lah ntar belajar lagi. Gausah kursus, belajar aja sama anak-anak cowoknya."
"Hmm." Dara hanya membalasnya dengan gumaman kecil, lalu kembali menatap ke arah luar kaca mobil. Terlihat sama sekali nggak tertarik untuk melanjutkan obrolannya dengan Jiyong.
"Btw, Ra..."
"Hmm?" Dara menoleh lagi ke arah Jiyong saat mendengar suaminya itu menyebut namanya.
"Maafin ya soal mamanya Hyunsuk, harusnya aku cerita dari awal," ucap Jiyong. "Aku juga nggak nyaman sebenernya kalo ga cerita ke kamu, Ra, cuma aku juga nunggu waktu yang tepat buat ceritanya..."
Dara mengangguk, tersenyum tipis. "Iya, gapapa. Tapi lain kali jangan gitu lagi, ya? Kamu kan tau aku paling nggak suka kalo kamu sembunyiin sesuatu kayak gitu,"
"Iyaaa, besok-besok nggak lagi." kata Jiyong sambil tersenyum lebar.
"Satu lagi," ucap Dara, dia sengaja menggantungkan kalimatnya selama beberapa saat, membuat Jiyong mengerutkan dahinya, bingung sekaligus penasaran dengan apa yang akan dibicarakan Dara kali ini. "Jangan lagi-lagi sembunyiin rokok kayak kemaren."
Jiyong menelan salivanya kasar. Dia terkejut, nggak menyangka Dara akan membahas soal rokoknya saat ini juga.
"Eh, i-iya, itu...anu—"
Kan, jadi bingung sendiri jawabnya.
Lelaki itu menarik napas panjang, bersiap untuk menjelaskan semuanya ke Dara. Tapi sebelum dia bahkan sempat membuka mulut, istrinya itu udah melanjutkan ucapannya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dirgantara 2
Fanfic[sequel of the dirgantara] still about the daily life of jiyong, sandara and their children. © geezdragon, 2020