27. Take You Home

306 58 13
                                    

Pagi ini cuaca cerah, tapi nggak demikian dengan suasana hatinya Dara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini cuaca cerah, tapi nggak demikian dengan suasana hatinya Dara.

Tau, kenapa? Tadi malam, Jiyong mengirim chat lagi, yang akhirnya dia baca karena udah nggak betah nganggurin chatnya mulu. Dan isi pesannya tuh...beneran sweet banget. Dara sampai speechless, nggak tau mau bilang apa. Emang Jiyong tuh paling ahli soal mengacak-acak perasaannya.

Oh, dan nggak cuma itu, Jiyong juga mengirimkan sebuah lagu buatannya yang katanya dia kirim untuk menemani Dara tidur. Tapi pada akhirnya Dara justru jadi nggak bisa tidur karena pengen mendengar suaranya terus.

Makanya pagi ini dia terlihat agak lesu karena tidurnya terlalu larut.

"Ntar jalan-jalan ke mana lagi, Ra?"

Dara menggeleng, "Nggak tau Ma. Males keluar hari ini, ngantuk banget semalem gabisa tidur,"

"Ngga bisa tidur tuh ngapain, Kak Ra? Ngegalauin si Abang semaleman?" tanya Youngdon sambil menyeringai jahil. "Makanya buruan baikan—"

"Ck, berisik, Don."

Youngdon ketawa aja tuh, berasa puas udah berhasil bikin kesel kakak iparnya ini.

Nggak abangnya, nggak adeknya, sama aja semuanya rese, nyebelin. Kira-kira begitulah isi pikiran Dara sekarang.

"Ntar aku aduin ke Abang deh Kak Ra nggak bisa tidur semalem, galau mikirin dia," kata Youngdon, seolah sengaja membuat Dara tambah marah.

Dara melotot, melemparkan bantal sofa ke arahnya. "Rese banget kamu ya jadi orang, pantes nggak nikah-nikah!"

"Astaga, kalo udah gitu aja disangkutin sama masalah nikah, ngeselin!" protes Youngdon. "MAAA, KAK RA NIH RESE BANGET!"

Ujung-ujungnya ngadu ke mamanya juga.

"Makanya buruan nikah biar nggak diledekin mulu!" sahut Mama. "Kapan kamu mau nikah? Nungguin Bobby dulu?"

"Iya ntar lah gampang, nunggu Deuki sama Minjung punya anak dulu," jawab Youngdon asal. Ngomong-ngomong, saudara kembarnya itu memang baru saja menikah beberapa bulan yang lalu, membuat dia sekarang jadi satu-satunya di keluarga ini yang ditanyain kapan nikah terus.

"Halah, gitu mulu alesannya, terserah kamu aja lah," kata Mama, lalu dia beralih ke Dara. "Suami kamu gimana, Ra? Dia nggak ngechat kamu lagi? Kok tumben sih kalian lagi berantem tapi dia nggak neror Mama?"

"Nggak tau. Terakhir dia ngechat tadi malem," kata Dara.

"Nah bener kan gabisa tidur nya gara-gara Abang," celetuk Youngdon.

Mama menatap tajam ke anaknya ini, menyuruhnya diam sebelum terjadi adu mulut lagi antara dia dan Dara. "Udah, kamu diem. Ngapain nyambung-nyambung?"

Youngdon nyengir doang.

"Terus gimana? Nggak kamu bales?"

Dara menggeleng. "Enggak. Males, Ma. Masih kesel sama dia."

"Emang masalahnya kenapa deh, Kak? Kok kesel sama Abang sampe segitunya," tanya Youngdon.

The Dirgantara 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang