05. Foto Lama

650 42 5
                                    

Sang bayu membawa dedaunan kering

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang bayu membawa dedaunan kering. Mengibas bulir pasir dan membuatnya berhamburan. Sayup terdengar sendu. Mega ungu menutup awan putih, menggantinya dengan awan hitam.

"Truk itu terguling karena banting setir ke kanan. Tercatat ada sepuluh orang korban jiwa dari peristiwa itu. Polisi menangkap sopir andong yang mengendarai andong itu. Alasan atas penangkapan itu adalah tuduhan karena telah lalai dan membahayakan nyawa banyak orang."

"Oh ya Tuhan, kasihan sekali sopir andong itu ...." Tima menopang kepalanya yang nanar. "Dapat info dari mana kamu?"

Adam menunjukkan layar ponselnya pada Tima. "Nih, aku dapat artikelnya dari internet!"

"Bersyukurlah Adam kita selamat. Coba saja kalau truk itu tidak banting setir, sudah hilang kita dari dunia."

Adam mengangguk.

"Adam."

"Humm?"

"Kamu ngerasa enggak sih kalau ...."

"Kalau apa?"

"Kita kecelakaan karena kita bicarain mitos itu ...."

Adam menghela berat. "Sudah kubilang Tima, jangan percaya sama mitos. Kan kamu tahu sendiri. Namanya mitos tuh enggak ada yang beneran!"

"Tapi aneh enggak sih, Dam? Kita loh sampai hampir mati karena bicarain mitos itu? Apa ini peringatan? Atau sopir itu diganggu sama makhluk astral?"

Adam menatap tajam Tima. "Sayang, semua itu murni musibah. Enggak ada yang salah!"

Tima berbicara dengan nada agak tinggi. "Dam, kuda itu tiba-tiba mengamuk loh! Apa kamu enggak sadar? Terus apa kamu enggak ngerasa ada yang aneh karena lepasnya penutup mata yang digunakan kuda itu? Bagaimana kalau itu?"

Adam mulai malas menatap Tima. "Tima! Sampai kapan sih berpikir negatif? Bisa berpikir positif? Mungkin sopir andongnya terlalu keras memukul kuda itu atau dia mengikat penutup mata kudanya enggak rapat, kan bisa seh?"

Tima menyangkal, "Ta-tapi, Dam!"

Adam menyela, "Tapi apa? Sudahlah jangan buat ribut masalah kayak gini! Kamu mau hubungan kita berakhir karena masalah andong pocong itu? SADAR! ITU MITOS TIMA!"

Mata tajam Tima tiba-tiba sayu. Ternyata yang terlihat kuat masih bisa rapuh.

Adam keluar dari rumah Tima. Kini langkah kakinya menuju ke rumah Paman Sam untuk istirahat. Kesel banget sama Tima hari ini! Bisa enggak sih enggak ngajak debat masalah itu?

Perlahan air mata Tima menetesi baju pink yang dipakainya hari ini. Kenapa sih kamu tega banget, Dam? Gak usah bentak kan bisa! Kenapa harus marah-marah?

---

DARI My Lovly:

Besok ikut aku bersih-bersih rumah bisa?

Andong Pocong : Story About Ibu Kos (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang