Pacar pura-pura?

421 97 13
                                    

Bantu komen dan vote ya.. biar semangat juga nulis nya :)

Sekarang sudah jam pulang sekolah semua murid lantas bergegas keluar meninggalkan kelas tidak terkecuali Aviva. Aurel yang melihat Aviva tengah berdiri di depan halaman sekolah lantas berlari menghampiri dia.


"Aviva." Panggil nya.

"Hm."

"Lu pulang bareng siapa nanti."

"Gak tau."

"Kirain lu bakalan pulang bareng Satria kan lu tadi datang nya barengan sama dia."

"Ya engga lah, kapok gua di boncengin sama tuh cowok, mana nyebelin banget lagi."

Baru saja di omongin, Satria tiba-tiba muncul dari belakang mereka, melaju kencang melewati Aviva dengan motor dia begitu saja.

"Panjang umur tuh anak, baru di omongin sudah langsung nongol."

Aviva terlihat hanya menatap punggung Satria yang sudah semakin menjauh dari pandangan dia, dan bawaannya pasti selalu kesel.

Satria yang saat itu sudah berada cukup jauh dari sekolahan, mulai berhenti di samping jalan ketika merasakan handphone miliknya berbunyi. Dia dengan segera menarik handphone itu dari dalam saku celana, kemudian mengangkat panggilan yang ternyata dari Ayunda.


"Halo."

"Satria, kamu nya di mana sekarang." Tanya Ayunda.

"Masih di jalan, sebentar lagi Satria sampai di rumah."

"Bareng Aviva?"

"Engga, cuma Satria sendiri."

"Kok kamu gak bareng Aviva sih, bunda kan sudah bilang sama kamu buat barengan sama Aviva."

"Tapi bunda kan cuma bilang buat nganterin Aviva ke sekolah doang, lagian tuh cewek pasti bisa pula sendiri."

"Bunda gak mau tau pokoknya sekarang kamu kembali ke sekolah dan jemput Aviva. Pacar kaya apa kamu ini kok cewek sendiri di tinggalin."

Celetukan Ayunda itu lantas mengingat kan Satria kalau Aviva pernah bilang jika mereka berdua sekarang ini lagi punya hubungan pada hal asli nya mereka saja masih ogah-ogahan sebatas cuma buat saling sapa.

"Yang benar aja bund, masa Satria harus balik lagi sih ke sekolah cuma bela-belain buat jemput tuh cewek."

"Pulang dan jemput Aviva sekarang, atau kamu jangan pulang ke rumah sama sekali."

Satria tidak habis pikir, hanya karena cewek nyebelin itu sikap ibunya jadi ikut berubah seperti ini.

Dulu tuh dia itu anak kesayangan bunda, selalu di perhatiin, sangat jarang di omelin, tapi semenjak ada Aviva sekarang dia seperti diperlakukan seperti anak tiri.

Satria bahkan sampai punya pemikiran kalau jangan-jangan Aviva sudah berbuat yang macem-macem terhadap Ayunda, seperti di pelet atau semacamnya maka nya Ayunda sampai sepeduli itu sama dia.

SATRIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang