The End

233 34 5
                                    

3 Tahun kemudian.

"Va, lu gak liat kunci mobil gua gak."

"Coba lu cari di dalam laci." Teriak Aviva.

Satria lantas membuka laci lemari, alhasil barang yang di carinya pun ketemu. Sementara itu Aviva berada di bawah, tengah menyiapkan sarapan untuk Satria dan juga Al.

Sekarang ini Satria tidak lagi tinggal serumah dengan orang tua dia, karena setahun yang lalu Satria memutuskan untuk pindah ke rumah yang di beli nya sendiri yang merupakan hasil dari kerja keras dia selama ini.

Dengan berpenampilan rapi Satria keluar dari dalam kamar kemudian turun untuk menyusul mereka berdua.

"Lu mau keluar."

"Iya nih, mau nyiapin hadiah buat ulang tahun Al nanti malem. Lu mau ikut gak?"

"Engga deh, mendingan Al yang lu ajakin jalan-jalan di luar, sementara gua ngurusin persiapan di sini."

Tok.. Tok.. Tok..

"Coba lu liat siapa yang datang."

Satria segera berjalan ke arah pintu. Mulai memutar gagang pintu, setelah pintu terbuka Satria tampak terkejut setelah melihat seseorang yang kini berdiri tepat di hadapan dia saat itu.

"Halo, Sat. Bagaimana kabar lu." Ucap Rafael yang baru saja tiba dari Singapura ke Jakarta demi menghadiri ulang tahun Al.

Satria yang sudah lebih dua tahun tidak bertemu dengan sahabat nya itu, lantas segera memeluk Rafael.

"Akhirnya lu pulang juga ke Jakarta." Ucap Satria selagi melepaskan pelukan dia dari Rafael.

"Satria itu siapa."

"Hy Aviva."

"Aurel."

Sama seperti Satria dan Rafael. Aviva pun tidak kalah terkejutnya setelah melihat Aurel yang kini terlihat sudah berbadan dua.

"Gua kangen banget sama lu."

"Gua juga Va."

"Ya udah yuk masuk." Aviva kemudian mengajak Rafael dan Aurel masuk ke dalam rumah.

Melihat Al yang berada di atas kereta bayi, Aurel lantas tak tahan dan langsung mengendong bayi itu.

"Ih gemesin banget sih kamu. Va, anak lu ganteng banget."

"Siapa dulu dong yang buat." Sahut Satria.

"Lu mau gak nanti anak lu di jodohin sama anak gua."

"Anak lu cewek."

"Kata dokter sih 'iya'"

"Islam?"

"Bukan."

"Sangat di sayangkan." Ujar Satria sambil menepuk-nepuk pundak Rafael.

"Sat, lu ajakin mereka ke ruang tamu yah, gua mau buatin minum dulu."

"Gak usah repot-repot Va."

"Engga kok, lu tunggu sebentar yah."

"Raf, anak-anak yang lain sudah pada tau belum? kalau lu lagi ada di sini sekarang."

"Gua belum sempat ngasih tau mereka."

"Kalau begitu yuk ikut gua, sekalian ketemu sama anak-anak yang lain."

"Kemana?"

"Lu gak usah banyak nanya. Aurel gua pinjem suami lu sebentar."

"Hati-hati jangan sampai lecek."
.
.
.
Di markas Black Wolf terlihat Nathan, Alex beserta anak-anak yang lain sudah berada di sana sejak 15 menit yang lalu, masih menunggu Satria yang sebelumnya meminta mereka untuk datang ketempat itu.

SATRIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang