Pertemuan awal

1.5K 158 12
                                    

Suara kenalpot motor mulai terdengar bersahutan dari kejauhan saat sekumpulan anak geng motor mulai melintas di jalanan kota yang saat itu cukup padat dengan kendaraan lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara kenalpot motor mulai terdengar bersahutan dari kejauhan saat sekumpulan anak geng motor mulai melintas di jalanan kota yang saat itu cukup padat dengan kendaraan lain.

Kendati segala macam umpatan dari pengedaran yang geram dengan aksi mereka yang ugal-ugalan sama sekali tidak menciutkan ke lima remaja berseragam putih abu-abu itu.

Setiba di lampu merah ke-lima remaja itu segera berhenti tepat di depan garis zebra cross, menunggu hingga lampu lalu lintas kembali hijau tepat di samping mobil yang di tumpangi tiga gadis berseragam SMA seperti mereka.

Kehadiran mereka lantas menjadi pusat perhatian dari ketiga gadis yang berada di dalam mobil. Sampai salah satu dari Siswi mencoba menegur para anak motor di samping mereka harap-harap bisa sekalian diajakin kenalan.

"Hy kak."

Keempat pemuda diluar setidaknya mau menyapa balik dengan melambaikan tangannya ke arah gadis yang ada di dalam mobil dengan wajah yang masih tertutupi helm.

Namun tidak dengan salah satu pemuda yang memakai motor sport berwarna merah yang justru terlihat cuek dan sama sekali enggan melirik ke arah gadis di sebelah nya, walaupun posisi dia tepat berada di samping mobil mereka.

"Kak boleh kenalan gak?" Ujar gadis yang berada di bagian kemudi mobil sambil menjulurkan tangannya keluar jendela, ingin mengajaknya bersalaman.

Pemuda itu masih enggan menatap dan terus membuang muka sampai akhirnya lampu merah berganti hijau. Sebelum pergi, ia pun lantas menoleh namun bukan nya memberi respon baik, ia malah mengacungkan jari tengah nya ke depan wajah gadis itu.

"What?"

Ia dan anak-anak lain segera tancap gas. Sembari bersorak ke arah gadis-gadis yang berada di dalam mobil secara bersamaan sambil mengacungkan jari tengah mereka.

...

"Ini tempat nya?" Tanya Farhan, pemuda berambut gimbal yang sedang duduk di belakang jok sepeda motor Rival.

Pemuda yang berada di bagian paling depan mulai turun dari atas motor. Membuka helm, menatap bangunan terbengkalai bekas rumah sakit yang berada di hadapannya.

"Satria. Lu yakin mau ngeladenin mereka?" Tanya Bima ke cowok dengan panggilan Satria, sekaligus pemimpin Black Wolf nama kumpulan geng motor mereka.

"Kenapa engga? Lu takut?" Balas nya, menaikkan satu alis sambil tersenyum dingin ke arah Bima sembari menarik Headband berwarna hitam kebanggaan dia dari dalam saku.

"Siapapun yang berani nantangin gua bakalan siap gua ladenin," ujar nya, sambil menguatkan ikatan Headband yang kini terpasang rapi di dahi nya, lalu merapikan posisi rambut nya yang menjuntai ke atas dengan tangan.

Melihat semangat pemimpin mereka, semua anggota Black Wolf lantas segera turun dari atas motor, berbaris mengambil posisi di belakang Satria hingga beberapa saat anak-anak yang nantangin mereka duel muncul dari dalam bangunan itu.

SATRIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang