Tauran di hari kelulusan

196 40 2
                                    

Meskipun ujian sudah berakhir dan tinggal menunggu hingga pengumuman waktu kelulusan tiba, tampak nya Aviva dan yang lain tidak ingin melewatkan waktu berharga mereka yang tinggal menunggu beberapa hari lagi sebelum akhirnya mereka semua akan meni...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun ujian sudah berakhir dan tinggal menunggu hingga pengumuman waktu kelulusan tiba, tampak nya Aviva dan yang lain tidak ingin melewatkan waktu berharga mereka yang tinggal menunggu beberapa hari lagi sebelum akhirnya mereka semua akan meninggalkan bangku SMA

Namun beda hal nya sama Satria yang sejak saat itu sama sekali tidak pernah menunjukkan batang hidung dia ke mereka semua, entah apa yang terjadi sama dia teman-teman Satria pun gak ada yang tau?

"Raf, lu sudah pernah ketemu sama Satria gak" Tanya Aviva ke Rafael yang lagi nongkrong sama anak Black Wolf yang lain di tongkrongan, ada Aurel juga di tempat itu, sejak dia nya sudah resmi jadi pacar Rafael dia mulai membiasakan diri untuk berbaur sama yang lain.

"Engga tuh, dianya emang gak pernah ngasih kabar ke elu."

Mengeleng.

"Semalam aja gua coba ngechat Satria buat ngajakin dia nonton balapan, chat gua sama sekali gak di bales sama dia sampai sekarang." Tutur Ryan.

"Sama sih, gua juga sudah sering ngechat dan coba nelpon dia juga tapi gak pernah di jawab sama dia. Gua nya kan jadi mulai khawatir kalau dia gak ada kabar kaya gini."

"Va, tapi lu gak lagi ada masalah kan sama Satria." Tanya Aurel memastikan.

"Kalau benar lu ada masalah sama Satria, mendingan lu buruan selesai masalah lu secara baik-baik sama dia. Kalau lu diemin itu malah akan memperburuk hubungan lu sama Satria."

"Yang di ucapin Rafael bener Va, gak baik juga kalau kalian terus-terusan kaya gini, semakin cepat lu berdamai sama masalah kalian itu jauh lebih baik buat hubungan kalian berdua."

Aviva mengigit bibir bawahnya mulai merasa delima, nasehat yang di berikan Aurel dan Rafael juga ada benarnya, namun menurut Aviva dia nya lagi gak ada masalah kok sama Satria, lagian yang terjadi di malam itu, itu cuma perkara kesalahan paham saja.

Tapi biar lebih jelas lagi Aviva harus mastiin dulu, kenapa tuh cowok tiba-tiba menutup diri dari semua orang sejak beberapa hari ini.

Sepulang sekolah Aviva kembali mencoba menghubungi nomor Satria. Dan di waktu yang bersamaan namun di tempat berbeda Satria yang terlihat duduk di pojokan kamar seperti orang depresi, bukan nya mengangkat panggilan dari Aviva justru cuma menatap handphone yang berada di lantai tepat di hadapan dia berbunyi sambil melamun sejak tadi.

"Nih cowok punya masalah apa sih." Gumam Aviva mulai kebawah kesal.

"Jadi gini rasanya kalau orang lagi patah hati, kalau saja gua tau bakalan sesakit ini sejak awal gua gak akan mau ngasih perasaan gua ke siapa pun juga." Ucap Satria tampak galau, mulai memeluk kedua lututnya sambil menyenderkan kepala ke tembok.

Dari pagi, siang hingga soreh hari, Satria tetap masih berada di tempat yang sama, sedikit pun ia tidak bergerak dari sana meskipun perut dia belum terisi sejak tadi pagi.

SATRIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang