Ospek/ Mahasiswa Universitas (ICJ)

179 42 4
                                    

Plis komen dong my🙏🥲
komen kalian bisa cukup membantu agar cerita ini bisa lebih ramai lagi, sekaligus menjadi dorongan untuk author biar bisa lebih semangat buat nulis nya :)
.
.
.

"Udah belum, buruan sebelum ada yang ngeliat."

"Ok sudah beres, yuk buruan cabut."

Dua orang cowok yang juga merupakan mahasiswa di kampus itu dengan gelagat  mencurigakan terlihat sudah menukar kardus yang berada di samping pintu masuk menuju kantin sebelum mereka akhirnya pergi meninggalkan tempat itu.

Berselang beberapa saat. Semua peserta ospek mulai bermunculan menuju kantin bersama beberapa panitia yang menuntun mereka ke sana.

Setelah proses pendaftaran resmi ditutup. Mereka yang berhasil lolos masuk ke universitas itu lantas mulai mengikuti kegiatan-kegiatan wajib sebagai calon mahasiswa baru, salah satu nya adalah kegiatan ospek yang dilakukan sejak beberapa hari belakangan ini.

"Sekarang buruan semua mulai berbaris secara rapi." Ujar salah salah satu panitia ospek.

"Huh, panas banget."

"Ini kita mau di apain lagi sih."

Terdengar Keluh kesah peserta ospek setelah mengikuti kegiatan itu selama berjam-jam. Aviva yang berada di tengah kerumunan juga sudah terlihat gerah selama mengikuti kegiatan itu dan tepat di samping dia ada Aurel yang selalu setia menemani dia sejak awal.

"Sebelum nya kami ingin membagikan minuman gratis untuk kalian semua setelah itu kalian boleh masuk untuk menikmati makan siang yang sudah di siapkan oleh pihak kampus secara gratis untuk kalian semua."

Semua anak-anak lantas bertepuk tangan sebagai bentuk apresiasi.

"Dafa buruan bagiin minuman nya."

"Lu jangan cuma bisa nyuruh-nyuruh gua, lu ikut bantuin gua juga lah."

"Iya-iya."

Dua cowok dari anggota panitia penyelenggara segera mengambil kardus berisi minuman yang mereka simpan di samping pintu sebelum nya, lalu segera menghampiri setiap barisan sambil membawa sekardus minuman untuk di bagikan ke setiap orang.

"Yang sudah dapat jatah minuman, langsung bisa masuk ke dalam."

Sesuai perintah, mereka yang sudah dapat jatah minuman lantas segera masuk, dan langsung memesan makanan untuk di bawah ke meja.

"Kita duduk di sana yuk." Ucap Aurel segera menuju ke meja yang masih kosong di belakang bersama Aviva sambil membawa nampan berisi makanan yang sudah mereka pesan.

"Sorry gua duluan."

"Apa-apaan sih lu, itu meja kita." Tegur Aurel. Saat akan mulai duduk Aleksa dan kawan-kawan malah langsung menorbos ke meja mereka.

"Terus kenapa, ada masalah buat lu."

"Ada masalah apa nih?" Tanya Rafael.

"Nih si nenek lampir, mereka datang-datang langsung ngambilin meja milik kita."

"Siapa yang lu maksud nenek lampir."

"Lu, emang nya kenapa."

"Udah-udah-udah, mendingan kalian ke meja gua aja."

"Tuh, sana lu pergi sama cowok lu."

"Diem lu, dasar gak tau malu."

"Aurel sudah, gak usah di ladenin lagi deh."

Sebelum mereka akan pergi dari tempat itu. Aleksa yang dengan sengaja ngedumel dengan suara keras mulai seakan-akan menyidir Aviva dengan mengungkit soal masalah Aviva dengan Satria.

SATRIA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang