05. PAU PAU!

5.8K 291 10
                                    

Pipip pipip calon penulis, ahahaha aamiin. Dahlah garing, gimana ni masih semangat?!

Jangan lupa votment, biar makin rame nih cerita!

INGET! NO AREA PLAGIATOR AND READERS SILENT!

OKELAH CEKIDOT KE CHAPTER KE 5 KUY!

JANGAN LUPA KLIK BINTANG, JAN PELIT TIDAK BAEKS!

HAPPY READING!

______________________________

Saat ini Devano dan Pau pau sedang berada di koperasi untuk mengambil seragam batik dan olahraga, serta beberapa buku paket membuat tas Pau pau semakin mengembung berat.

"Yah, nanti tas Pau pau berat. Pau pau gak kuat Bang Dev" rengek Pau pau, Devano mengerti mana mungkin dirinya membiarkan gadisnya terjengkang hanya karena tas nya lebih berat dari pada badan mungilnya.

Almamaternya saja sampai menutupi pantatnya, selaras dengan rok yang di pakai Pau pau. Karena saking mungilnya, almamaternya menelan tubuh mungilnya.

Devano dan Pau pau berjalan ke arah kelas X IPA 1, dengan Devano yang membawa paper bag berisikan paket dan seragam dari koprasi.

"Bang Dev, Pau pau mau es krim pulang sekolah boleh?"

"Boleh dong, kenapa engga?" Pau pau tersenyum senang, dengan menepuk nepukan kedua tangannya.

"Yey! Sama yupi?" mata kubilnya menatap harap pada Devano, semoga di bolehkan. Namun, Devano menggeleng tegas.

"Enggak, cukup es krim aja." mata binarnya meredup, ia kesal kenapa tidak boleh?

Tidak ingat saja bahwa, kemarin lusa Pau pau menangis, meraung dan ngamuk ngamuk hanya karena giginya sakit.

Dirinya lupa menggosok gigi sebelum tidur, jadilah giginya sakit karena memakan sebungkus yupi bear.

"Iyah deh, Pau pau es krim aja." pasrah Pau pau, dan tak di rasa mereka berdua sudah sampai di kelas Pau pau.

Devano masuk, dan memasukan paper bag di dalam tas Pau pau bersama dengan kotak bekal yang sudah kosong.

"Nanti aku jemput di depan pulang kalau bel sekolah sudah berbunyi, jangan nakal selama pelajaran berlangsung. Key, Abang titip Raquel" sang empu yang sedang memainkan ponselnya mengangguk patuh.

"Good girl" Devano berjalan keluar kelas, mengabaikan tatapan memuja dari siswi di kelas Pau pau.

"Keyla kemana? Kok tadi di kantin gak ada?"

"Ada deh, kita lagi di rooftop. Gak ngapa ngapain sih, cuma ngobrol ngobrol aja" jawab Keyla seadanya.

Pau pau mengangguk, ia tidak banyak bertanya lagi karena guru barunya kembali datang. Bu Erna, guru matematika yang mengajar di seluruh kelas X IPA.

Terkenal lembutnya, dan baik pasa siswa siswi. Pau pau senang dengan kelembutan Bu Erna saat mengajar, Pau pau juga pintar jadi dirinya tidak pusing pusing atau kelabakan dalam mengerjakan tugasnya.

🐻🐻🐻

K

ringg... kringgg

Bel pulang menggema di seluruh penjuru sekolah, semua siswa siswi bersiap memasukan peralatan sekolahnya ke dalam tas mereka masing masing.

Begitupun yang di lakukan Pau pau, dan Keyla dkk. Terlihat dengan Keyla yang hanya membawa bag yang seperti bag belanjaan.

PAU PAU! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang