10. PAU PAU!

3.5K 181 4
                                    

ALLOHA PREN!

Mana semangatnya? Anjir udh kek mo manggung aja, udhlah capek hiks

INGET! NO AREA PLAGIATOR AND READERS SILENT!

Yang silent readers kayaknya dia jempolnya keseleo😣

OKELAH CEKIDOT KE CHAPTER KE 10 KUY!

JANGAN LUPA KLIK BINTANG, JAN PELIT TIDAK BAEKS!

HAPPY READING!

_____________________________

"Kalian jadi kan main ke rumah Pau pau?" tanya Pau pau, mereka bertiga mengangguk.

"Jadi kok, mati penasaran nanti gue kalo gak diliatin sama peliharaan lo" ucap Nalla.

"Beby, ayo pulang." Pau pau mengangguk, tas merahnya di ambil alih oleh Devano sedangkan tangan kecilnya di genggam oleh Pau pau.

"Uwu lagi uwu lagi, mata gue sampe bengkak liatnya"

"Kenapa bengkak dah?" tanya Keyla.

"Bengkak menangis sedih, kapan gue kayak gitu hiks" lirih Nalla, "kapan kapan" jawab Glen dengan santay.

"Sialan lo Glen!"

Seisi kelas menatap Devano dan Pau pau dengan pujaan ke -couple goals -an mereka, sama sama menawan cantik dan tampan.

"Mampus yang laen iri! Hahaha!"

"Ngeledek mulu lo kerjanya, kek yang pernah megang Abang gue aja lo!" ketus Keyla.

"Pernah dong, nih"

Toel

Nalla mencolek sedikit seragam Devano, berani banget dirinya. "Jangan sentuh gue, atau lo tau akibatnya." desis Devano kesal.

"Hah, mampus lo! Gue gak ikutan. Bye! Ayok Glen, duluan" Keyla menarik Glen pergi secepatnya, sedikit kesal dengan kelakuan Nalla yang bar bar tapi keberaniannya hanya secuil upil.

Nalla menyengir kuda saat di tatap tajam oleh Devano, "gue duluan cil! Babay!" Nalla pergi berlari kecil meninggalkan Pau pau dan Devano, yang berjalan di koridor.

Tadi Devano dapat kabar, katanya penyerangan dari Avordex bukan hari ini tapi di undur lusa, dan bertepatan hari senin. Padahal sudah ketiga kalinya Avordex kalah telak oleh Xaivor, tetapi tetap saja masih suka mencari masalah dengan Xaivor.

Walau banyak bodyguard di sekolah ini, tetapi kebanyakan menyamar sebagai guru, pengawas BK, tukang pembersih, dan penyiram tanaman. Dan mereka tidak pernah campur tangan jika Xaivor sedang tauran, karena memang sudah di perintahkan seperti itu.

"Abang Dev, kita ke toko mainan dulu yah sebentar aja "

"Mau ngapain emangnya?" tanya Devano, jarang jarang gadisnya minta mainan, soalnya di dalam walk in closetnya 85% berisi mainan bukannya baju.

"Mau beli bebek bebekan, buat temen Pinky sama Pule" jawab Pau pau dengan lugunya, Devano terkekeh saat mendengar jawaban dari gadisnya.

"Gak usah sayang, kan Pinky udah punya Pule dan Pule udah punya Pinky. Jadi mereka gak perlu teman lagi"

PAU PAU! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang