12. PAU PAU!

3.3K 166 9
                                    

Pelangi pelangi, alangkah indahmu merah kuning ijo kaya lampu lalu lintas😃

Gue up ni woy! Mana sorak sorainya?! Gue up nya se-randomnya gue aja ya wkwk soalnya kadang batmut nya tiba tiba whahahaha. Anjir random bat ktwa gw😭

INGET! NO AREA PLAGIATOR AND READERS SILENT!

OKELAH CEKIDOT KE CHAPTER KE 12 KUY!

JANGAN LUPA KLIK BINTANG, JAN PELIT TIDAK BAEKS!

HAPPY READING!

______________________________

Hari minggu, hari yang menjadi terfavorit bagi orang orang yang merasa ingin istirahat di rumah atau berkumpul dengan keluarga.

Fyi, mungkin kalian bosen kalo cerita ini ke si Pau pau mulu jdi aku buat random ya. Skrang kita bahas so Vario sama si Ziedan.

Vario dan Ziedan berada di dalam satu komplek yang sama, rumahnya pun berdekatan hanya selisih dua rumah yang menjadi jarak mereka.

"Sayur sayur!! Sayur mayurnya tante! Mbak! Ibu! Bibi! Mas! Om! Nenek! Bapak! Seger seger sayur mayur!"

Tukang sayur keliling datang seperti biasa, ia datang 2 kali sehari dan tak lama kemudian banyak ibu ibu yang mengerumuni tukang sayur berwajah tampan itu.

"Wah, mas tampan dateng. Saya mau beli dagingnya yah mas"

"Iyah mas, saya juga mau ayamnya setengah kilo aja yah"

Berbeda dengan kerumunan ibu ibu itu, di dalam rumah Vario terdapat pekikan keras milih mamihnya. "VARIO! TOLONG BELIIN DAGING SETENGAH KILO, SAMA SAYUR ASEMNYA YAH! PAKE DUIT KAMU DULU NANTI MAMAH GANTI!"

Vario yang tengah bermain game online pun terkejut saat Mamihnya berteriak untuk dirinya berbelanja, "males anjir!"

"APA KAMU BILANG?!" Mamihnya Vario tengah berada di dapur, tapi telinganya bisa sampai ruang tamu. Ajib!

"ENGGA MAM! IYA AKU JALAN KELUAR NIH, NEMUIN SI ABANG TUKANG SAYUR YANG GANTENG! TAPI GANTENGAN AKU!"

"Ada ada aja anak itu, mirip seperti Papihnya." decak wanita setengah baya itu, dirinya masih terlihat muda di umur 48 tahunnya.

Vario berdecak saat keluar dari rumahnya ia berjalan malas mendekati tukang sayur yang sok ganteng tersebut, dengan malas ia memilih milih daging.

"Mau berapa kilo Mas Vario?" tanya sang pedang yang bernama Mang Mail, si tukang sayur dengan wajah tampan dan bermulut ibu ibu.

Tau lah ya, cowok yang mulutnya kayak emak emak komvlek:v

"Setengah" jawab Vario malas.

"Eh anjir Var! Ketemu kite" sapa Ziedan.

"Lo bernasib sama kayak gue?" Ziedan yang tak mengerti maksud dari pertanyaan Vario pun menaikan satu alisnya, menanyakan maksudnya.

"Ck, maksudnya tuh lo disuruh nyokap lo buat belanja juga?",

"iya nih, bunda gue nyuruh lagi keseleo kakinya kemaren make high heals jalan jalan ke jalanan rusak. Pinter emang bunda gue kalo mau nyoba nyoba gitu, antimentream." jelas Ziedan, Vario pun mengangguk.

"Aduh saya jadi betah deh belanja, kalo yang belanja sama yang jualan tampan tampan begini"

"Iya yah bu, jadi semangat belanjanya ini mah"

PAU PAU! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang