29. PAU PAU!

1.9K 127 6
                                    

Ekhem! Yang itu tuh yang punya pacar yok putusin yok ntar abis lebaran sambung lagi.

HAHHAHAHAA😭

INGET! NO AREA PLAGIATOR AND READERS SILENT!

OKELAH CEKIDOT KE CHAPTER KE 29 KUY!

JANGAN LUPA KLIK BINTANG, JAN PELIT TIDAK BAEKS!

HAPPY READING!

_________________________________

Brak!

Pintu markas di buka paksa oleh cowok berperawakan tinggi dan tampan, membuat seisi markas terkejut.

"Bos! Bisa gak sih kalau datang tuh salam, bukan dobrak pintu?!" oceh Vario.

"Bos kalau datang tak di undang pulang pun tak di antar, kayak tuyul kau bos" ucap salah satu anak Xavior namanya Deno dia bukan anak inti Xavior tapi dia mata mata dari geng rivalnya.

"Jelangkung bego!"

"Ya sama aja, sama sama kecil"

"Setan!"

Diego yang melihat wajah marah Devano pun mendekat dan menepuk pelan bahu Devano, "kenapa? Ada masalah?"

Devano menatap tajam Diego walau dirinya tau bukan Diego yang salah namun ia tetap saja kesal!

"Cari nomor ini!" Devano melempar ponselnya ke sembarang arah yang untungnya bisa di tangkap oleh Ziedan.

"Biasa, sultan mah beda mau ponsel miliyaran pun bakal di lempar kalau udah gak butuh" gumam Ziedan lalu ia berjalan menuju ruangan hacker.

Yap! Dirinya adalah hackeD' terhandal di geng Xavior.

"Kayaknya dia bukan musuh geng deh tapi gue gak tau juga, soalnya disini tertulis manggil lo tuh 'Mr. D' sedangkan kalau lo di panggil sama musuh lo gak ada Mr. D" jelas Vario saat melihat ponsel Devano.

"Udah tanya sama Pau pau emangnya?" tanya Ziedan.

"Gue gak sempet nanya, dia tadi ngerengek tidur." jawab Devano seadanya.

"Yauda kita coba lacak nih nomor, kalau sampai dia bukan musuh geng kita berarti ini di luar dari geng Xavior. Tapi kita tetep akan bantu lo kok Van, santay kita kan solid ye gak?" jelas Ziedan.

"Sok iye lo, gue aja di kejar anjing tetangga sebelah malah lo liatin doang asu!" ketus Vario.

"Enggak ye njing! Lo nya aja bukannya lari malah teriak teriak!" balas Ziedan tak terima.

"Gengsi selangit, gak pernah mau ngaku kesalahan" cibir Aby.

"KOK GUE DI BULLY SIH ANYING!"

"STOP! ITU LACAK!" sentakkan Devano membuat pertengkaran itu terhenti.

"Gitu dong kaya anjing, nurut sama majikannya." sahut Diego membuat Vario dan Ziedan menatap tajam Diego.

"Lanjut cari, kalau ada info apa apa chat gue. Gue cabut di cariin Mamih"

"Anak mamih mah beda" cibir Vario pelan.

PAU PAU! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang