28. PAU PAU!

2K 153 0
                                    

Yuk bisa yuk, hiling hiling hilangin stres.

Maap lama up soalnya abis ulangan ketimpa sakit😃

INGET! NO AREA PLAGIATOR AND READERS SILENT!

OKELAH CEKIDOT KE CHAPTER KE 28 KUY!

JANGAN LUPA KLIK BINTANG, JAN PELIT TIDAK BAEKS!

HAPPY READING!

___________________________________


Pau pau dan Devano sedang berada di taman karena kemauan Pau pau yang ingin es cream. Jika Pau pau asik sekali menikmati es cream nya berbeda dengan Devano yang sedang terkuras fikirannya.

'Kapan? Kenapa mereka gak jadi nyerang? Biasanya mereka selalu nyerang mendadak dan sampai kemarin juga gak ada tanda tanda. Tapi gue akhir akhir ini ngerasa ada yang ngintai gue tapi siapa?' batin Devano.

"Abang mau gak?" tanya Pau pau seraya menyodorkan es cream strawberrynya.

"Engga by, habisin aja" tolak Devano dengan halus.

"Okwe!"

Pau pau kembali memakan es creamnya, tapi matanya tak sengaja melihat hewan yang menggemaskan di tengah jalan.

Devano tidak memperhatikan Pau pau karena perhatiannya ke handphonenya yang sedang berunding di grup chatnya, membahas penyerangan yang tidak datang datang ke pada mereka.

Dengan segera Pau pau berdiri dan berlari secepat mungkin mendekati hewan tersebut, kucing anggora berbulu abu abu rusia sangat menggemaskan namun kakinya sepertinya bengkak akibat di lukai orang.

"Mew mew mew, cini sayang nanti kamu ke tabrak nanti mati loh sini sini mew" Pau pau menjentikan jari tengah dan jempolnya untuk mengalihkan perhatian kucing yang tengah berada di tengah tengah jalan itu.

Kucing itu berjalan kesana kemari tak tentu arah sampai membuat pengendara mengumpatinya, karena kesal Pau pau pun mendekat tanpa melihat jalan atau kendaraan yang sedang ingin melaju menabraknya.

"Mew mew! Sini sayang jangan takut!"

Perhatiannya satu, hanya ke kucing itu sampai saat kendaraan bermotor itu hampir mengenai Pau pau tiba tiba saja ada yang menolongnya.

Tinnnn!

"Yang bener dong kalo nyebrang, mas! Ajarin noh ceweknya nyebrang dengan benar!" umpat si pengendara tersebut lalu menancap gas kembali melanjuti perjalanannya.

"Baik pak, maaf atas ketelodoran saya." jawab cowok itu, Pau pau pun sudah ada dalam dekapan cowok tersebut.

"Lo ga kenapa napa kan?"

"E--enggak kok, um maafin Pau pau gak lihat jalan jadi harus ngerepotin kamu sampai di omelin sama bapak bapak tadi." ucap Pau pau karena merasa tidak enak.

"Santay aja, lo mau kucing itu?"

Pau pau mengangguk kepalanya lucu, cowok itu pun mengangguk lalu mengambilnya dengan hati hati dan juga memperhatikan jalan.

Meow meow

Kucing tersebut mengeong seperti kesakitan saat cowok itu membawanya dengan sedikit kasar di bagian kakinya yang bengkak, Pau pau melihat itu pun merasa kesal.

"Ikhlas gak sih bantuinnya?! Sini biar Pau pau ajarin gebdong kucing yang benar!"

Pau pau mengambil alih kucing itu dengan sangat pelan, lalu ia elus di bagian kepalanya di peluk hangat kucing tersebut.

PAU PAU! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang