22. PAU PAU!

2.2K 159 9
                                    

Holla! Gw punya pengumuman penting nih.

Sekarang kan hari minggu tuh, besok senen gue mau ulangan jadi sampe selesai ulangan gue ga up dulu ya. Takut gak fokus, masalahnya ulangan gue ulangan kelulusan😭😭

DOAIN!

Jan di hapua dri perpus kalian ya, nanti klo gw bner" bisa up bakal gw up deh beneran gak tipu tipu.


INGET! NO AREA PLAGIATOR AND READERS SILENT!

OKELAH CEKIDOT KE CHAPTER KE 22 KUY!

JANGAN LUPA KLIK BINTANG, JAN PELIT TIDAK BAEKS!

HAPPY READING!

_______________________________


Setelah semalam di penuhi acara barbequean dengan penuh canda dan tawa membuat kenangan terindah dengan beberapa foto, banyak kenangan di foto tersebut.

Banyak tingkah absurd Pau pau yang membuat mereka terhibur, pagi ini ini Pau pau menangis meraung ingin di belikan ponsel.

"Abangg! Dadd! Mau ponsel kayak Keyla, Glen, sama Pok Amel amel! Hiks hiks..." raung Pau pau, ia tengah mengesot ngesot di lantai.

"Cup beby, jangan nangis lagi nanti beli ponsel yah nanti" bujuk Lio.

"NO! MAUNYA SEKARANG HUAAAA! MOMMY BANTUIN PAU PAU HIKS..."

"Dad, belikan saja lagi juga umur Pau pau sudah pas untuk memegang ponsel kayak remaja pada umumnya." Monara membantu sang anak agar bisa membeli ponsel, mereka kaya namun mereka bimbang untuk memberi Pau pau ponsel.

Gimana gak ragu, kalau jaman aja sudah semakin memburuk di media sosial Lio, Devano, dan Monara takut jika Pau pau terjerumus ke yang tidak tidak.

"Pau pau janji, gak akan aneh aneh atau macem macem sama ponsel itu?" tanya Monara.

"Yes Mommy, i'm promise."

"Good beby"

Monara mendekat dan mengusap pucuk kepala anak sematawayangnya, lalu ia kecup keningnya dengan sayang.

"Anak Mommy pintar, dan jangan ingkari janjinya. Kalau Mom tau Pau pau aneh aneh, Pau pau akan dapat hukuman. Siap dengan konsekuensinya?"

"Siap Mom!" seru Pau pau dengan semangat 45.

"Biar Devano aja yang ajak Pau pau beli ponsel baru," usul Devano, lalu Lio mengeluarkan black card nya dan memberikan pada Devano.

"Belikan apa yang putri saya mau"

"Tidak usah Dad, Dev juga punya." tolak Devano, dengan suara yang sama dengan Lio. Sama sama dingin.

"Cih, sombong sekali anak muda"

"Kau juga sudah tua, masih saja sombong." balas Devano tak mau kalah.

"Kau!--"

"Sudah cukup! Devano ajak Pau pau nih, Dad ayok kita ada acara meeting kan?" Monara menengahi perkelahian tersebut, takut takut jika di teruskan akan memperkerus suasana.

Bisa keluar senjata api nantinya.

"Ayok abang kita beli ponsel baru buat Pau pau!" ajak Pau pau lalu ia mengambil black card dari Daddynya.

PAU PAU! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang