01. PAU PAU! √

12.6K 615 23
                                    

ALLOHA EPRIBADEH!

KETEMU LAGI SAMA SI PENGGEMAR KEJU, DI LAPAK YANG BERBEDA. DISINI AKU BAWA CERITA YANG BISA BUAT KALIAN GEMES SEKALIGUS BAPER, JADI SIAPKAN MENTAL PLIS!

NO AREA PLAGIATOR! NO AREA READERS SILENT! KLIK BINTANG DOANG CUY JAN PELIT PELIT TIDAKS BAEK!

CEKIDOT LAH KEBANYAKAN BACUT!

HAPPY READING!

_____________________________


Tak tak tak

Suara langkah dari sepasang kaki mungil itu menuruni tangga dengan langkah yang cepat, wajahnya terlihat memerah seperti sedang menahan kekesalannya.

"Mommy! Abang Dev jahat! Masa Pau pau gak boleh makan yupi?!" gadis dengan tinggi 158 centimeter, dengan pipi yang bulat seperti bakpau dan mata yang kubil atau bisa di bilang sipit bulat, manik matanya memancarkan kekesalan.

Berlarian mendekati sang Mommy yang sedang menonton televisi, Mommy- Monara Adelliox istri dari Trillionaire yang menduduki tingkat atas dengan banyaknya perusahaan pendustrian dan tembaga yang berkualitas tinggi.

Monara menatap anak semata wayangnya dengan tatapan bertanya, "Kenapa sayang? Apa yang Dev lakuin sama kamu, sampai kesal begini hmm?" jari jari Monara mengelus pipi gembil nan mulus milik putrinya.

"Bang Dev gak ngebolehin Pau pau makan yupi teddy bear, hiks... Pau pau pingin Mommy hiks hiks..." Monara bingung harus menjawab apa, hingga derap langkah kaki yang tegas datang mendekat ke arah mereka.

"Baby gak boleh banyak banyak makan yupi, nanti sakit gigi lagi kaya kemarin. Besok kan Baby ingin masuk sekolah, ke sekolah baru. Kalo Baby sakit gigi nanti Baby gak bisa masuk sekolah baru. Memangnya mau sekolah di rumah lagi?"

Devano Algarezzy, cowok dengan tinggi 182 centimeter dengan mata yang tajam bak elang, berubah lembut saat menatap gadisnya menangis, hanya karena tak diizinkan memakan yupi.

"Oh iya! Besok Pau Pau mau sekolah ke sekolah baru! YEYYY! SEKOLAH BARU! TEMAN BARU YEY!" Monara tersenyum melihat putrinya merasa senang dengan sekolah barunya, ia harus mempersiapkan telinganya besok untuk mendengar celotehan dari cerita Pau pau besok di sekolah.

"Iya Baby, jadi absen dulu ya makan yupinya. Besok besok lagi aja ya?" Devan memberi pengertian pada gadisnya dengan tutur kata yang lembut, tanpa emosi dan tanpa harus memakai paksaan.

Pau pau mengangguk dan melupakan tangisannya tadi, mengenai yupi teddy bear.

Karena dirinya menganggap Pau pau adalah selembar kaca yang mudah retak, Devano menggendong Pau pau ala monyet menggelayut. Eh ralat! Koala, ya seperti koala.

"Yaudah sekarang Pau pau makan siang dulu, Mommy siapin yah makanannya. Mom mau ke kantor Daddy untuk ngasih bekal yang tadi tertinggal, Dev Mommy titip Pau pau yah." Dev mengangguk patuh, ia membawa Pau pau yang ada di gendongannya ke arah dapur.

Dapur dan ruang makan berdekatan, jadi Devano membawa gendongannya mengikuti Monara untuk menyiapkan makan untuk Pau pau. Devano mendudukan Pau pau di meja pantry yang terbuat dari marmer, ia memberi intrupsi untuk Pau pau agar tidak banyak tingkah yang nanti membuatnya bisa jatuh kapan saja.

PAU PAU! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang