09. PAU PAU!

3.9K 192 5
                                    

Apapun mereka bilang, tekatku takan hilang ayey ayey jos!

Votmen cuy votmen, gue gak minta berapa berapanya yang penting banyak HAHAHAHA!

INGET! NO AREA PLAGIATOR AND READERS SILENT!

OKELAH CEKIDOT KE CHAPTER KE 9 KUY!

JANGAN LUPA KLIK BINTANG, JAN PELIT TIDAK BAEKS!

HAPPY READING!

________________________________

"Tada!"

"Ini bekal gue yang dibuatin sama Mamah gue, dengan penuh dendam dan rasa gak ikhlas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini bekal gue yang dibuatin sama Mamah gue, dengan penuh dendam dan rasa gak ikhlas." ucap Vario, ia menatap semua temannya serta teman Pau pau.

Yang menganga dan cengo, berbeda dengan Pau pau yang menatap makanan itu dengan mata berkaca kaca.

"Hiks Bang Dev! Huaaaa takut Bang Dev! Pulangg! Huaaa!" Pau pau menangis dan meraung pada Devano, Devano juga terkejut melihat hasil karya Mamah Vario.

Dendam apa itu Mamahnya sampai buatnya gak ikhlas banget, kasian kan anak orang jadi sawan.

Pau pau kini telah di tatap oleh banyaknya orang yang berada di kantin, menatapnya ada yang aneh, lucu, dan kasian karena Pau pau nangis hampir semua mukanya merah.

"Shutt beby, udah sayang jangan nangis lagi yah. Mau pulang hm?" Devano berusaha menenangkan, dengan cara menepuk nepuk punggung Pau pau pelan.

Pau pau mengangguk tapi juga menggeleng, yang lain juga menatapnya bingung.

"Lo sih Var, tutup tuh makanan jampi jampi buatan mak lo!" bisik Ziedan, yang setengah menyikut perut Vario.

"Yah, minta maaf dong Pau. Jangan nangis gitu, nanti bisa bisa gue kena imbasnya dah sama pawang lo hiks. Nasib gue" Vario memasang wajah yang sedih, menyedihkan membuat Ziedan mengelus elus dada Vario.

"Sabar bor, ntar gue siap yasinin lo kok" Ziedan tersenyum, senyum yang membuat orang ingin menggeplak anak satu itu.

"Asu lo!" damprat Vario.

"Hiks...hiks.." Pau pau masih dengan sesegukan, Diego, Aby, Devano menatap tajam ke arah Vario begitu juga Ziedan ikut ikutan.

Sok sok an, mau melotot mata udah sipit ntar jatuhnya tuh bukan serem malah lucu:)

"Maaf dong Pau, Pau pau kan degem yang baik hati dan tidak sombong. Ntar gue beliin apa, itu yang lo suka beneran dah!" bujuk Vario, agar dapat maaf dari Pau pau ia rela memberikan apa yang Pau pau mau.

PAU PAU! (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang