Selamat membaca.
Part khusus Haidar n Ayesha.
Haidar mengelus surai rambut gadis yang tengah tertidur pulas di paha nya sembari menyanyikan sebuah lagu.
"Ya Allah kok pacar gue gemes banget," Ucapnya sembari mencubit pipi Ayesha. Gadis itu sama sekali tak terusik.
"Cantik, bangun gih." Ucap Haidar sembari menggoyangkan pelan tubuhnya gadis itu.
Ayesha membuka mata nya perlahan, yang pertama kali ia lihat adalah sosok Haidar, kekasihnya.
"Nyenyak banget tidurnya." Kekeh Haidar.
"Gue cuci muka dulu," Ucap Ayesha kemudian berjalan menuju kamar mandi.
Setelah selesai Ayesha kembali mendekati Haidar, Haidar tersenyum kecil kemudian mencubit pipi Ayesha.
"Awhh, sakit Idar." Haidar hanya tertawa mendengar penuturan dari mulut Ayesha.
"Idar, pinjem hp." Haidar dengan cepat memberikan handphonenya kepada Ayesha.
Ayesha membuka aplikasi WhatsApp kemudian mengescroll beranda WhatsApp kekasihnya.
Ia heran mengapa nama kontak WhatsApp nya 'Ayesayang💐' Sedangkan nama kekasihnya yang lain hanya 'Pacar satu, dua dan seterusnya.' Dan chat-chat dari kekasih Haidar yang lain tak ada yang Haidar balas, malah ada yang sampe mengespam hingga seratus bubble chat.
Ting! Notif masuk, Ayesha membukanya.
Pacar ke-7: Bub, where r u?
Kangen, aku kangen.
😖😖
Sayang, kamu kemana si? Kok dari kemaren chat aku engga di bales?
Sayang, ayo vidcall.
Satu panggilan tak terjawab.
Ayesha melirik Haidar kemudian mengembalikan handphone itu kepada pemiliknya, "Telpon gih, kasian chat cewe lo ga lo bales."
"Gapapa?" Tanya Haidar yang diberi anggukan kepala oleh Ayesha.
"Tapi gue mau tiduran lagi di paha lo."
Haidar mengangguk kemudian langsung memencet logo video disamping nama sembari sesekali mencubit dan mengusap rambut kekasihnya yang tengah bermain game.
"Sayang, kangen." Suara seorang perempuan dari sambungan telepon itu.
Suara perempuan itu terdengar lucu di telinga Ayesha, ingin sekali ia bergabung ke obrolan dua manusia berbeda jenis kelamin itu, tapi tidak jadi karna takut mengganggu keduanya.
"Kamu kemana aja sih? Kok chat aku ga di bales." Ucap perempuan itu kesal.
"Maaf ya, Manda, gue beberapa hari ini sibuk."
"Oh gitu, yaudah deh gapapa. Kamu lagi ngapain?"
"Lagi vidcall sama lo."
"Ah, maksut aku selain ini."
"Lagi manja-manjaan sama pacar." Ucap Haidar kembali mencubit pipi Ayesha.
Telinga Amanda memerah, ia mengira jika ia yang Haidar maksud padahal perkataan Haidar ia tujukan kepada Ayesha.
"Kamu bisa aja," Kekeh Amanda.
"Manda, putus yuk? Gue bosen sama lo." Ucap Haidar membuat Ayesha langsung terkejut.
Mata Amanda berkaca-kaca, ia menatap tak percaya kearah kekasihnya, "Kok gitu? Aku sayang banget loh sama kamu." Terdengar isak tangis dari handphone Haidar.
"Maaf, tapi gue mau putus. Lo cari aja yang lebih baik dari gue,"
"Apa kamu di suruh pacar kamu yang lain buat mutusin aku?"
"Gak, ini keinginan gue sendiri."
"Segitu aja, bye! Jangan hubungi gue lagi." Ujar Haidar mematikan sambungan telepon dan memblokir kontak mantan kekasihnya.
"Jahat amat, gaboleh gitu, Idar."
"Biarin, gue bosen tuh cewe menye-menye banget."
"Idar, pacar pertama lo siapa?"
"Lia,"
"Udah berapa lama?"
"Satu bulan deh kayaknya."
"Lo sayang sama dia?"
"Kaga, gue cuma jadiin mereka tempat gabut. Iseng doang pacarin mereka,"
"Gue juga?" Ucap Ayesha.
"Kecuali lo. Gue sayang beneran sama lo,"
"Haidar, gue tau lo buaya."
"Tapi untuk ucapan kali ini gue ga boong, Sha."
"Gue disaranin temen-temen gue buat mutusin seluruh cowok gue."
"Bagus, gue dukung saran temen lo."
"Tapi, lo harus janji dulu sama gue. Gue takut pas semua cowok gue udah gue putusin lo malah putusin gue. Karna kalo boleh jujur, gue sayang banget sama lo, gue nyaman tiap di dekat lo, rasanya gamau jauh-jauh dari lo, detak jantung gue berjalan lebih cepat saat sama lo, gue rasain ini pas sama lo doang, sama cowok gue yang lain engga gini."
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSANANTA
Ficção AdolescenteBagi Aksara, Ananta itu ibarat sebuah Kanvas dan ia kuas sekaligus tinta-nya. Aksara membutuhkan Ananta, seperti Ananta membutuhkan kuas dan tinta untuk melukis. Hanya ketidak sengajaan yang membuat mereka bertemu, yaitu ketika ia menemukan sosok An...