BAB X

2.7K 67 3
                                    

Jam sudah menujukan pukul 15:00, aku terkulai lemas, di lantai garasi yang cukup menampung 3 Mobil ini, mobil yang satu lagi berada di sebelah rumahnya, dan yang satu lagi di bawa oleh Istrinya.

Ku melihat Om Rendi sepertinya tertidur di kursi dengan tangan yang masih terikat. Entah sudah berapa jam aku tertidur di lantai ini, aku sepertinya lelah dan langsung setelah 2 kali aku melakukan masturbasi di depan nya.

Ku melihat ke arah si Joni ku sepertinya sudah lemas, tetapi sepertinya jangan sampai aku saja yang lemas, Om Rendi juga harus aku buat lemas.

Tidak tau, aku harus mulai dari mana, karena aku tidak berpengalaman dan belum pernah membuat orang lemas, maksudnya adalah bercinta. Tetapi kalau untuk mengulum dan mengoral sepertinya aku pernah liat di video porno gay.

Ku ambil tali di bawah mobil kemudian aku ikatkan kakinya Om Rendi ke arah belakang, agar dia tidak bergerak kesana kemari. Setelah itu aku mencoba untuk membuka celana nya secara diam-diam takut dia bangun.

Dengan penuh hati-hati aku membuka resleting celana PDL sus nya itu. Aku melihat cairan basah menempel di celana dalam nya, sepertinya air kencing...

Aku mendekati dan lebih mendekat, sungguh sangat bergairah sekali rasanya, wangi air kencing Om Rendi ini membangunkan kembali si Joni.

Hmmmmm ehmmmmm......... Om Rendi bangun dan dia sepertinya risih melihat celana nya di di buka. Aku tersenyum simpul di depan nya.

" Maaf Om... Om sudah bangun ya...... tanyaku berbisik di telinga dia..

Hhmmmmm... ehhmmmmmm hanya bisa itu yang dia ucapkan.

" Om jujur aku penasaran sekali dengan kontol Om Rendi, boleh kah aku melihat...

Dia mengerak-gerakan badanya, seakan-akan menolak untuk memperlihatkan, tetapi aku tidak memperdulikan dia, aku memeluk Om Rendi ini, dengan sangat erat sekali. Hingga si Joni ku bangun kembali. "Aku sayang dan jatuh cinta sama Om, tetapi Om normal, aku terkadang binggung harus melakukan apa lagi Om, mungkin hanya ini yang bisa aku lakukan, aku elus dadanya, sungguh sangat bidang sekali, keinginan yang terpendam bisa memegang dada bidang Om Rendi, memang kemarin aku sempat melihat dadanya, tetapi hanya bisa melihat tanpa bisa di raba, beda dengan sekarang. Yahh aku bisa meraba nya...

Aku berdiri menunduk pas depan muka Om Rendi, kubuka kacamatanya, dan kemudian aku elus mata, serta hidungnya yang mancung.

Tubuhku ku jongkokan dan juga ku cium sarung tangan Om Rendi ini. Ehmmmm wanginya tak berubah, wangi kulit yang sangat menyengat, ditambah lebih bau...

" Om ijin kan aku untuk menjilati sepatu Boots om ya " Ucapku

Tidak hanya itu saja, aku mengambil kaos kaki PDH polri yang sempat aku ciumin. Kumasukan kaos kaki ini ke dalam Kontolku yanh sedang ngaceng. Hangat, dan terasa sekali keringat kaki Om Rendi sedikit membasahi kontolku..
Tidak hanya itu aku memasukan kontol yang berbalut kaos kaki ke dalam sepatu PDH Polrinya, kemudian aku benamkan alias tengkurab ke dalam lantai, seakan- akan aku sedang mengewe lubang, cuma kali ini aku mengewe kaos kaki berikut sepatunya Om Rendi.

" Om, anjingg....sepatu Om Rendi ini sangat bagus dan indah sekali.... ohhh......

Kujilat inci demi inci...... sepatu boots tungang polantasnya.uhhhh... bau jalan raya, bau knalpot dan campur dengan bau kencing. Ko bau kencing, sepertinya Om Rendi tidak sengaja kencing dan mengenai sepatu boots nya....ooohhhhh semakin nafsu sangat.......

Hmmmmmmmmmm ehmmmmmmmmm

"Kenapa om, om jijik ya melihat tingkah laku aku ini, tetapi ini lah dinamakan fetish om... jangan aneh ya Om Rendi. muachhhhhhhh" sebuah ciuman aku kecup ke dalam sepatunya Om Rendi.... ohhhh tidak hanya itu aku juga mengerak-gerak kontoku di dalam sepatu nyak..... ohhhhh tidakkkkkk suka banget dan nafsu banget yah....... anjingg.....

Ohhh tidak, sepertinya si Joni ini akan keluar.... aku langsung duduk dan aku jongkokk dan berbicara depan kontolnya Om Rendi. " Kontolll....aku ingin melihat dan aku ingin kecup ya....

Hmmmmm...... hmmmmmmmmm ucap Om Rendi, menandakan untuk menolak.

Tidak om, aku harus tau.... aku ingin sekali saja liat Om Rendi... ohhh..... aku kecup celana dalamnya, kemudiann aku hisap lebih dalamm lebih dalam......uhhhhh bau kelaki-lakian sangat khas sekali...

" Enak sekali ohhhh.... semakin ngaceng sekali ini kontol aku....

Wangi nya khas Om Rendi... aku buka pelan-pelan celana dalam nya di balik reseletingnya... ku lihat kontol Om Rendi tertidur di balik rambut kemaluan yang hitam tebal.

Ternyata memang benar ya, Om Rendi ini normal, terlihat sama sekali kontolnya gak ngaceng dan bangun....

Muachhhhhhhhhh, aku kecup kontol Om Rendi ini.. oh my gate, anjir wanginya sangat mengoda sekali...

" Om aku ciumin dan aku bangunin Kontol om ya... ohhhh.." Ucapku......

Setelah mendengar ucapanku... dia mencoba untuk mendorongku dengan lututnya, dan beberapa kali dia mengoyang goyangkan badan nya menandakan ketidaksukaanya, tetapi aku tidak pedulikan itu semua. Persetannn.... aku keburu nafsu... aku ciumin, aku jilatin bagian bulu-bulu dan bagian sensitif di antar Kontol-kontolnya.... aku masukin ke dalam mulutku... hingga lambat laun kontolnya bagun..entah setan apa yang merasuki ku, hingga ku lupakan bahwa aku baru pertama kalinya menghisap kontol seorang laki-laki.....

Kumasukan seluruh kontol itu kedalam mulutku.. aku paksakan sampai menuju kerongkonganku..... ku percepat gerakan mengulum kontol Om Rendi ini....... uuuhhhhhh ehmmmmmmmmmmm ohhhhhhhh... anjing enak sekali kontol Om Rendi..

Lambat laun Kontolnya Om Rendi bangun sempurna.. waw besar dan panjang.... 18 Cm kurang lebihh.. aku jilatin daerah kepalanya menggunakan lidahku..kemudian pelan-pelan aku masukan ke dalam mulutku setengahnya kemudian aku keluarkan, dan aku beri ludahku.. cuihhhhhhh. Cuihhhh

Kemudian aku masukan kembali pelan-pelan semakin dalam dan semakin dalammm, semakin dalam semakin aku harus siap untuk menahan napas karena hampir keseluruhan kontolnya memenuhi mulutku.. makin dalam makin dalam aku masukan kan dan hingga sampai menuju tenggorokan ku mentokkk, di situ lah erangan kontol Om Rendi mulai terasa megerak-gerakan, mungkin terasa nikmat buatnya tetapi tidak buatku.. aku langsung keluarkan dan tidak kuat lagi... kemudian aku sedikit mengeluarkan air liur karena ini sama saja membuatku mual dan muntah....

" Anjing.... Kontol Om ini gede dan panjang pula" ucapku sambil lanjut untuk mengulum seperti mengulum lolipop..

Lambat laun, sepertinya Om Rendi mulai pasrah dan ikhlas aku buat dia enak... lambat laun keringatku mulai menetes jatuh ke celana PDL susnya. Beberapa kali juga Kontol ku mulai mengejanseperti akan keluar cairan sperma nya. ku lihat Om Rendi sepertinya sudah mulai nafsu dan uniformnya mulai terlihat basah..

Kulihat pistol di samping pinggang kananya yang masih terbungkus oleh sarungnya. Ku keluarkan dan ku todongkan ke arah Om Rendi.. seketika Om Rendi kaget dannnn megeleng gelengkan kepala..

Astaga.. aku kaget, ternyata di dalamnya ada peluru.. pantes Om Rendi kaget..... ku simpan pistol ini ke dalam sarungnya kembali, kemudian aku memgambil handphoneku dan ku foto Om Rendi beserta Kontolnya dan akan kujadikan besok untuk bahan coli.... dengan berbagai sisi dan bidang aku foto, hingga mulutku dan kontolnya juga aku foto... ohhhhh nikmat sekali rasanya....

Degup kencang dada Om Rendi ini berdegub, menandakan akan terjadinya Klimaks cairan pejuh keluar....tidak membuang waktu aku lalu memasukan kontolnya menuju kerongkonganku hingga sedikit menyentuh tengorokan ku itu.

Dan crotttt crotttt. Ohhhhh ohhhhhhhhh crortttttttttt akhhhhhhh ohhhhh ohhhhhhhhhhh ehmmmmmmm seluruh cairan pejuh Om Rendi membasahi kerongkonganku dan cairan precum mau gak mau aku telan asin, manis serta gurih menjadi satu dan begitu juga pejuhku keluar di antara kaos kaki dan sepatunya..... ohhhhhh basah dan nikmat........ baru pertama kali aku menelan pejuh dan juga aku memabasahi kaos kakinya....

Aku terkulai lemas dan sudah tidak ada tenaga.......dan terlihat Om Rendi juga lemas karena kejantanan nya kali ini ku telan mentah-mentah..


Rama Halim SaputraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang