•7 Mencari

2.8K 209 7
                                    


"hoamm ... " Zean menguap sembari menatap jengah sang guru

"Apa dia gak bisa diem? Bawel amat jadi cowok," rutuk Zean dalam hati

Sudah hampir 2 jam guru kimia itu sudah berceramah panjang kali lebar. Zean dan teman sekelasnya sangat bosan dan ingin bel pergantian mata pelajaran segera berbunyi. Aneh. Guru itu seorang cowok tetapi cerewetnya Naudzubilah!

Jika yang sedari tadi berceramah itu adalah sang guru wanita, mungkin Zean akan memaklumi nya tapi ini?

Apa dia seorang uke yang sedang kesal dengan seme nya? Zean buru buru menggenggam kepalanya dengan cepat, ia tak habis pikir dengan jalan pikirannya sendiri.

"Kayaknya ini efek karna gue keseringan baca buku horor deh," gumam Zean

"Hm? Lo ngomong apa Ze? Gue gak denger," ucap teman sebangku Zean yang bernama Vina. Ya, dia seorang siswi cewek yang kebetulan menjadi kakak Vanka.

"Gue gak ngomong sama lo." ucap Zean cuek dan kembali menelungkupkan kepalanya di antara kedua tangannya.

"Ze, guru kimia tercinta lo bawel banget yah," ucap Vina ikut menjatuhkan kepalanya sambil menatap wajah Zean yang tenggelam dibalik tangan milik cowok itu.

Zean tak mengubris ucapan Vina, dia semakin merasa bosan dan jengkel. Jika keadaan terus seperti ini mungkin ia akan mati kebosanan dalam kelas ini.

"Ze, Cila udah ketemu?" Zean sontak mengangkat kepala nya dan langsung menatap Vina

"Lo tahu darimana kalo Cila hilang?" tanya Zean dengan penuh intimidasi

"Yaelah ze, jangan kan gue, seluruh anak SMA GARDASA ini juga udah tau kali kalau putri tunggal Pradipta hilang,"

"Beritanya dah tersebar luas di grup lambe GARDASA," lanjutnya

"Oh." Zean kembali memandang guru kimia yang membosankan itu dan menghela nafas panjang.

"Mau gue ba-"

Zean berdiri dan menenteng tasnya sebelah, ia langsung pergi dari kelas sembari mendapat teriakan dari guru kimia nya. Semua teriakan dari guru kimia itu tidak Zean acuhkan, dia langsung melenggang pergi dengan tidak menatap maupun meminta izin dengan guru kimianya sama sekali.

***

Cila mengerjakan kedua matanya lalu segera duduk dari kasur nya. Ia menatap sekeliling dan kemudian menghela nafas panjang.
"Ternyata Cila masih disini,"

"Cila rindu sama Abang Abang," gumam nya

Tok tok tok!

"Apa saya boleh masuk?" tanya seseorang yang diketahui Cila adalah bos dari 2 tuyul yang menculiknya kemarin.

"Kalo sudah masuk kenapa bertanya lagi?" Jawaban dari Cila langsung membuat sang bos terkekeh

Ia berjalan pelan mendekati Cila sembari membawa nampan yang berisi roti lapis dan susu. Ia duduk di tepi ranjang dan menatap mata Cila dengan intens.

"Kenapa kamu natap Cila seperti itu?" tanya Cila menelengkan kepalanya kesamping.

Pria itu pun mengikuti tingkah Cila, dia ikut menelengkan kepalanya. Cila semakin menelengkan kepalanya dan begitu juga dengan pria itu. Hingga tak sadar, Cila hampir saja menjatuhkan kepalanya menuju susu yang di bawa laki laki itu. Namun, dengan sigap laki laki itu menangkupnya.

"Hati hati Cila," ucapnya dengan nada lembut tapi tidak dengan tatapannya yang tajam

"Iya-iya," balas Cila sambil meluruskan kepalanya

Cila mengerucutkan bibirnya dan meniup beberapa helaian rambutnya supaya tidak menutupi pandangannya. Pria itu membantu Cila menyingkirkan rambut Cila dari pandangan dan segera menguncirnya.

THE BABY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang