•25 Cila Takut

732 66 5
                                    


Happy reading



"Ini yogurt varian baru, enak!" Cila menggelengkan kepalanya kuat, tidak setuju dengan Reynan

"Sejak kapan yogurt menjadi seperti itu Abang?" tanya Cila mengadahkan kedua tangannya heran

"Pfft!" Zean membuang asal mukanya menahan rasa tawa yang ingin keluar dari mulut

"Enak loh padahal," ucap Reynan mencium aroma yogurt ditangannya

Gluk! Gluk!

"Enak?" tanya Zean tersenyum jahat

Reynan memasang wajah masam disertai gelengan kepala pelan menanggapi pertanyaan yang Zean lontarkan. Zean dan Cila kompak tertawa dengan keras melihat reaksi Reynan.

"Duh, ada apa nih ketawa-ketawa ngga ngajak Abang, hm?" tanya Galang

Cila menoleh menatap Galang lalu berjalan cepat menghampirinya. Gadis itu langsung melompat ke gendongan Galang dengan pakaian yang sudah kotor karna adonan.

Hap!

"Dapat," gumam Galang menangkap tubuh mungil Cila

"Abang! Lihat bang Rerey! Sangat lucu! Haha," tunjuk Cila kearah Reynan yang tengah minum susu dari kulkas

"Bang Rey nya emang kenapa?" tanya Galang sembari berjalan menuju kursi didapur

Zean sendiri kini tengah memperhatikan Cila yang mungkin akan bercerita lucu kepada Galang. Itu pasti.

"Bang Rey sama Cila sama eumm ... sama bang Ze main masak-masak! Terus ... Bang Rerey buat yogurt tapi ... haha yogurt-nya berbeda Abang,"

"Yogurt-nya seperti slime yang tidak ditutup selama 3 hari." Cila tertawa setelah menyelesaikan perkataannya

Zean membuka mulutnya tak percaya menatap Cila, apa yang lucu? Kenapa gadis itu tetap tertawa? Padahal sesi lucu nya sudah selesai sedari tadi

"Shh, sudah-sudah kita tidur ya, sudah jam 10. Lihat," tunjuk Galang menatap jam

Cila memberhentikan tawanya lalu menatap jam, bibir mungilnya langsung melengkung kebawah dengan menundukkan kepalanya sendu. "Tidurnya boleh tidak sebentar lagi?" pinta Cila memilin baju Galang

"Tidak boleh, besok Cila harus sekolah." Cila mengangkat kepalanya lalu menatap binar Zevan yang baru saja menjawab ucapannya

"Hore! Abang sudah pulang!" seru Cila dengan girang

Zevan tertawa kecil melihat Cila yang melompat kegirangan hanya karna ia sudah pulang ke rumah. Gadis kecil itu berlari kecil menghampirinya dengan senyum yang terus mengembang, membuat hati Zevan menghangat hanya karna melihat senyumnya.

"Abang cepet pulang?" Zevan mengangguk merespon pertanyaan Cila

"Hore!" Lagi, Cila melompat kekanan dan kekiri yang membuat Reynan mengecup gemas pipinya

Gadis kecil itu melompat kegirangan dengan tangan yang menarik-narik Reynan agar ikut melompat sepertinya. "Hore! Abang ngga diambil sama orang! Hore!" seru Cila bahagia

"Abang ngga boleh deket sama orang lain, hm?" Cila berhenti melompat mendengar Zevan bertanya kepadanya

"Tidak boleh, Cila tidak suka." Cila menggelengkan kepalanya diiringi dengan senyum luntur dari wajah manisnya

"Kenapa ngga suka?" tanya Galang penasaran

"Nanti Cila sendirian," lirih Cika

Mereka berempat terdiam mendengar lirihan Cila. Memang ada benarnya apa yang dikatakan gadis kecil itu namun, mereka tidak akan pergi meninggalkan gadis itu sendirian. Bagaimanapun, Cila adalah satu-satunya adik perempuan yang harus mereka jaga, tidak akan mungkin mereka tinggalkan.

THE BABY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang