•2 Pergi Sekolah

7.7K 380 21
                                    

Happy reading

"CILA! Cepetan turun!"

Cila meringis mendengar teriakan itu, tangan nya bergerak cepat menyimpulkan dasi yang sudah tergantung di kerah seragam sekolah nya. Di raihnya ransel merah muda kesukaannya yang tergeletak di atas meja dan berlalu keluar dari kamar. Cila melongokkan kepala ke bawah tangga dan mendapati Abang Abangnya telah berkumpul di meja makan

"Pagi bang Zevan, bang Galang, bang Reynan dan ... sarapan Cila dimana?"

Uhuk! Zean tersedak mendengar ucapan Cila, lalu memutar kepalanya menatap Cila yang duduk di sampingnya.

"Lo ga ucapin selamat pagi ke gue Cil?" tanya Zean

"Dih! Ngarep yah?" celetuk Cila sembari menatap Galang yang mengolesi rotinya dengan slai strawberry kesukaannya.

Zevan dan Galang terkekeh mendengar celetukan Cila yang absurd, sementara itu Zean kini tengah cemberut sembari menatap lurus kehadapannya.

"Pagi juga bang Zean, jangan cemberut seperti itu dong. Muka nya jelek tahu kalo di tekuk tekuk seperti itu," ucap Cila seraya mendusel-dusel di lengan Zean

"Biarin," ucapnya tak acuh, mereka berempat langsung terkekeh melihat ekspresi Zean yang sangat lucu.

"Gue udah selesai, gue tunggu kalian di luar," ucap Reynan sambil berdiri dan pergi meninggalkan mereka berempat dengan sarapan yang tengah mereka santap

***

"Sampai," ucap Zevan ketika mobil mereka sudah sampai di parkiran sekolah

Mereka berlima turun dari mobil dan melepas kacamata hitam mereka bersamaan. Mereka terlihat sangat keren, Zevan dan yang lain memakai baju seragam sekolah yang lengkap dan tak lupa, mereka juga memakai almameter yang sesuai dengan seragamnya. Sementara itu, Cila masih tengah kesusahan akibat kacamata hitam nya. Ia tidak bisa melepas kacamata hitamnya yang tersangkut di salah satu kepang nya.

"Bang Zevan, bantuin Cila huaa ... lihat kacamata nya, tidak mau lepas dari rambut Cila," rengeknya meminta bantuan

"Apaan si lo cil, udah keren keren juga, masa lo yang aneh sendiri si," protes Zean

"Cila minta tolong ke bang Zevan bukan ke bang Zean!" pekik Cila keras dengan menghentakkan kakinya kesal

"Sini Abang benerin." tangan Zevan terangkat dan melepas tangkai kacamata yang tersangkut disalah satu kepangan Cila, Zevan memperbaiki kepangan itu dengan pita berwarna merah muda kesukaan Cila dengan rapi. Setelah dia rasa sudah cukup rapi, dia kemudian menepuk kepala adik perempuannya itu dengan gemas.

"Udah tuh, sekarang adik nya kita udah cantik lagi," ucap Galang menghibur Cila yang melengkungkan bibirnya kebawah

Sebuah senyum kembali mengembang di bibir Cila, dia sangat senang mendapati kacamata hitamnya sudah tidak tersangkut lagi di salah satu kepangan nya.
"Whooa, bang Zevan hebat!" Puji Cila sembari takjub, Zevan hanya terkekeh mendengar ucapan Cila

"Yaudah ayo kita anter lo sampe ke kelas." belum sempat Zean melangkah tangan nya sudah di tahan oleh Cila

"Gausah, kalian kan lagi buru buru. Cila bisa sendiri kok." keempatnya sontak memicingkan mata menatap Cila dengan tatapan tanda tanya

"Tau dari mana kalo kita lagi buru buru?" tanya Galang

"Ya tahu lah, kan Cila cenayang, sudah-sudah, Abang semua pergi saja kesekolah," ucap Cila sambil mendorong tubuh keempatnya dengan sekuat tenaga

"Tumben ... biasanya mesti dianter dulu kayak anak TK-aww!" Reynan menjerit saat Cila mencubit lengan nya dengan kuat

"Sudah sudah, Cila sudah besar! Sudah kelas 5 SD!"

THE BABY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang