•10 Brokoli

2.5K 171 3
                                    


Happy Reading Guys


Mobil mereka berhenti di kediaman keluarga Pradipta, Zevan keluar dari mobil dengan menggendong tubuh Cila. Cila memang sudah SD, tapi tubuhnya masih saja mungil seperti anak TK.

Galang keluar dari mobil dan segera berlari masuk ke rumah, ia sudah tidak tahan untuk buang air kecil sekarang. Zean dan Reynan saat ini sedang berjalan dengan saling menatap satu sama lain dengan sinis.

"Assalamualaikum," ucap Zevan ketika masuk ke rumah

"ASSALAMUALAIKUM!" cicit Cila dengan setengah berteriak, membuat Zevan harus memejamkan matanya sebentar ketika mendengar teriakan Cila

"Waalaikumussalam," sapa bi Imah

Cila turun dari gendongan Zevan dan berjalan menuju bi Imah. Dia meraih tangan Bi Imah dan mengajaknya duduk di sofa, bersamanya. Zevan dan yang lain yang melihat itu, lantas tertawa pelan ketika melihat tingkah Cila. Menggemaskan.p

"Bibi, bibi tau tidak? Cila kemaren tuh diculik! Sama om Cila," ucapnya memulai kisah yang dia alami kemarin

Bi imah sudah mengetahui kabar menghilangnya Cila, dia adalah orang pertama yang sangat khawatir ketika Cila diculik. Namun, Zevan menenangkannya dan mengatakan kalau Cila akan segera pulang.

Walau sudah mengetahuinya, bi Imah tetap mendengarkan ucapan Cila dengan muka serius yang dibuat-buat. Agar Cila tetap mau bercerita kepadanya.

"Terus non Cila di apain sama omnya?" tanya bi Imah

"Cila di ajakin maen, tahu tidak bi?"

"Tidak tahu," balas bi imah jahil

"Ih! Bibi mah, Cila kan lagi serius tau!" Ucap nya dengan memajukan bibirnya menambahkan kesan menggemaskan bagi semua orang

Bi Imah terkekeh dan kembali menatap Cila

"Disana tuh banyak banget mainan Marsha nya, ada handuk Marsha, shampo Marsha, boneka Marsha, sampe selimut Marsha juga ada loh bi," ucapnya dengan menunjuk-nunjukkan tangan nya seperti sedang menghitung

Lagi-lagi mereka harus menggelengkan kepala gemas melihat tingkah Cila. Sangat jarang anak seusia Cila masih bersikap seperti dia, selebihnya sudah mengenal apa itu cinta, padahal umur mereka masih sangat dini untuk mengenal kata itu.

"Berarti non Cila udah wangi dong sekarang," ucap bi Imah dan di angguki Cila dengan tegas

Bi Imah mendusel-dusel rambut dan leher gadis kecil itu, Cila terkekeh geli dan berusaha menghindar dari bi Imah.

"Bi Imah nakal!" Ucapnya lalu berlari kehadapan Zean yang kebetulan berada di depannya

"Abis non Cila wangi, bibi jadi ngga bisa berhenti ciumnya," ucap bi Imah yang masih berusaha mendekati Cila

"Tapi Cila tidak suka dicium-cium bibi," tolak Cila dengan memeluk leher Zean

"Eh nyet! Engga bisa napas gue," ucap Zean ketika Cila memeluk lehernya dengan sangat erat

Cila tidak mengindahkan ucapan Zean, ia semakin mengeratkan pelukannya terhadap leher Zean. Zevan, Galang, dan Reynan tertawa melihat wajah Zean yang sedang kesakitan.

"Udah bi, kasian Zean tuh," celetuk Galang

Bi Imah berhenti mendekat dan mengangguk.

"Yaudah, bibi ke dapur dulu buat bikinin makan malam," pamit bi Imah

***

Sementara itu, dikediaman Keyrn, dia dengan istrinya sedang menikmati waktu sore dengan tenang. Mereka menyeruput secangkir teh di taman, dengan pemandangan perkarangan yang indah.

THE BABY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang