•13 Teror

1.9K 161 6
                                    


Udah siap baca kelucuan Cila lagi gak?

Happy reading




Zevan menghempaskan foto itu dengan cukup keras, Galang mengambil foto itu dan melebarkan matanya ketika melihat foto kedua orangtuanya yang penuh dengan darah.

Rahang Galang mengeras ketika mendengar Zean mengatakan kalau dia mendapatkan foto itu dari kamar Cila. Zean mengatakan kalau sepertinya, itu adalah sebuah teror yang ingin ditujukan kepada Cila. Nasih baik berpihak pada mereka, saat Cila berada dirumah Keyrn, saat itulah teror itu datang.

Gigi Galang bergelatuk keras menahan amarahnya, sedangkan Zevan? Dia sedang berusaha menahan emosinya dengan menatap foto Cila di kamarnya.

Tatapan Zevan berubah sendu ketika melihat foto Cila. Apa kesalahan adiknya itu hingga ada orang yang menerornya seperti ini? Cila masih kecil dan tidak tau apa-apa, kenapa mereka berusaha membuat psikis gadis kecil itu terluka?

Zevan mengusap wajahnya kasar ketika berbagai pertanyaan muncul di kepalanya. Ia mendongak dan menatap Zean.
"Selidiki siapa yang ngirim foto ini!" titah Zevan lalu pergi meninggalkan Galang dan Zean

Galang dan Zean sama seperti Zevan. Mereka juga sangat marah ketika mengetahui Cila dikirim teror berupa foto orangtua mereka. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa sebelum, Abang sulungnya itu memerintahkan mereka untuk melakukan sesuatu.

"Kita harus cari siapa pelakunya sampai ketemu."



***



"Mental putri keluarga Pradipta pasti sedang terguncang saat ini," ucap seorang pria yang tengah duduk di kursi kebanggaannya, seraya meminum alkohol yang berada di tangannya

Ia menatap sebuah figuran di hadapannya, yang menampakkan sebuah keluarga yang harmonis dengan perasaan yang berkecamuk. Rahangnya mulai mengeras dan gelas yang berada di genggamannya pecah seketika, karna dia menggenggamnya begitu kuat.

Darah keluar dari tangannya tapi tidak direspon oleh pria itu, ia masih terus memerhatikan figuran keluarga yang sangat harmonis itu.

"Pradipta ... keluarga kalian harus menderita satu persatu, sama seperti apa yang saya rasain selama ini," ucapnya lagi dengan nada beringas

Ia beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah ke figuran yang cukup besar itu. Ia tersenyum ketika melihat satu gadis kecil yang tengah tertawa bahagia dengan mainan di tangannya. Namun tak lama, senyumnya berubah menjadi senyum miring.

Pria itu menempelkan tangannya yang bersimbah darah ke sekeliling kepala gadis kecil itu. Ia menyeringai pelan lalu menuliskan sebuah kata di samping kepala gadis itu.

"Loser,"

Ia tertawa sinis melihat hasil karyanya itu.

"Tapi pertama-tama, gadis kecil keluarga Pradipta bakal jadi orang pertama yang akan gue buat menderita," kekehnya dengan sinis lalu beranjak pergi dari ruangan itu.



***




Mentari menampakkan wujudnya dengan di iringi cahaya yang terang. Cila menggeliat ketika cahaya mentari mulai menusuk kulitnya. Cila mengerjapkan matanya pelan lalu menatap sekeliling.

Matanya berhenti melihat sekeliling ketika melihat Reynan yang tengah memeluk pinggangnya. Cila tersenyum lebar lalu memeluk leher Reynan dengan sayang.

"Cila sayang sama bang Reynan," ucapnya dengan mata yang terpejam akibat tersenyum begitu lebar

"Bang Reynan juga sayang sama Cila," balas Reynan dengan suara serak khas orang bangun tidur

THE BABY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang