•17 Cila Punya Orangtua

1.5K 130 13
                                    

Happy reading

Keyrn menghela nafas lega lalu menatap keempat putra bermarga Pradipta itu dengan seksama.

"Cila boleh bersekolah di SMA GARDASA," ucap Keyrn yang membuat Zean dan Reynan bersorak riang

"Akhirnya gue bisa jagain adek gue pas sekolah," ucap Zean dengan gembira

"Hari-hari gue makin berwarna nih kalau Cila sekolah nya samaan sama kita," kata Reynan menimpali

Zean dan Reynan saling bertos-ria sangking senang nya dengan kabar ini. Namun tidak dengan kedua Abang nya yang saat ini tengah sibuk dengan pikiran nya masing-masing.

"Apa Cila bakal seneng kalau dia di pindahin sekolah sama kita?" tanya Galang

"Cila udah terlalu nyaman disekolah nya, lagipula sekolah dia dengan sekolah kita kan berbeda jauh," tambah Galang lagi

"Jika di sekolah nya hanya terdapat anak anak SD yang baru pubertas, maka di SMA GARDASA Cila akan menemukan teman yang lebih tua dari nya. Gue takut, Cila ngga nyaman di sekolah kita," kata Galang menjelaskan

Mereka semua diam tak merespon, mereka ikut memikirkan apa yang di ucapkan Galang. Benar juga yang di katakan Galang, Cila hanya lah siswi SD yang tidak mungkin bisa bersaing dengan anak-anak SMA yang seusia para Abang nya.

Dari segi manapun, sudah jelas terlihat perbedaan nya. Dari segi pelajaran, teman-teman yang lebih tua dari nya hingga kegiatan olahraga yang tentu pasti memiliki tingkat yang lebih sulit.

"Gue yakin Cila pasti setuju," ucap Zean memastikan

"Setuju apa?" tanya Cila

Orang yang sedari tadi di cemaskan, tiba-tiba datang ke hadapan mereka dengan membawa nampan berisi kue berbentuk Marsha. Zean mengigit pipi bagian dalamnya dengan kuat ketika melihat penampilan Cila. Ingin sekali dia menertawakan adik kecil nya itu saat ini.

Wajah yang penuh dengan tepung dengan baju yang kotor dengan warna putih dari tepung, membuat penampilan nya menjadi sangat lucu.

"Setuju kenapa abang?" tanya Cila lagi

Zevan yang melihat kebingungan dari raut wajah adik perempuannya langsung menepuk sebelah paha nya. Seraya mengkode Cila agar duduk di pangkuannya.

"Cila harus setuju kenapa Abang?" tanya Cila lagi menatap Zevan

Bukannya menjawab, Zevan malah mencomot kue yang ada di pegangan Cila.

"Gimana? Enak ngga?" tanya Ayla yang duduk di samping Keyrn

"Enak. Siapa yang masak?" tanya Zevan

"Tante ay yang masak," tunjuk Cila ke arah Ayla

"Trus tugas lo apa?" tanya Zean

Cila menoleh ke arah Zean dan mendelik sinis ke arah nya. "Tidak usah sok akrab yah, kita tidak akrab," sinis Cila seraya memelet-meletkan lidahnya

Mendengar ucapan Cila, mereka semua terkekeh pelan. Cila yang mendapati mereka terkekeh karna ulahnya menatap bingung.

"Apa nya yang lucu?" tanya Cila

"Ngga ada kok sayang," ucap Ayla meredakan tawa nya

"Cila," panggil Zevan

Segera Cila menoleh dan menatap serius Abang nya itu. "Cila mau ngga satu sekolah sama abang-abang Cila?"

Mendengar itu, Cila langsung menautkan kedua alisnya bingung. Dia menggelengkan kepalanya pelan dengan alis yang di tekuk. "Cila tidak mengerti," ucapnya dengan polos

THE BABY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang