•26 permintaan maaf?

612 66 5
                                    

Happy reading


"Selamat pagi Cila!" sapa keempat Abang Cila dengan serentak

Gadis itu menatap bingung keempat abangnya yang bersikap aneh pagi ini.
"Abang-abang kenapa?"

"Jawab dulu dong," sungut Zean

"Selamat pagi juga abang-abang,"ucap Cila dengan senyum sedikit mengembang

Zevan menepuk-nepuk paha-nya mengode Cila untuk duduk di pangkuannya. Untungnya gadis kecil itu mengerti, dan berjalan kecil menghampiri Zevan yang tersenyum manis kepadanya.

"Cila mau makan apa?" tanya Bibi

"Cila mau makan telur dadar pake kecap," pinta Cila menatap Zevan dengan memohon

"Boleh. Bi! Buatin Cila telur dadar pake kecap ya."

"Siap Den,"

"Maaf ya adek," ungkap Zevan memulai percakapan

Cila mendongak menatap Zevan bingung dengan kedua alis yang bertaut. "Maaf untuk apa?" tanya gadis itu dengan memiringkan kepalanya bingung

"Maaf karna Abang ngga luangin waktu akhir-akhir ini," sesal Zevan seraya mencium pucuk kepala Cila

"Tidak kok, Abang tidak salah. Tidak usah minta maaf,"

"Bang Zevan bener, akhir-akhir ini kita semua ngga pernah pergi jalan-jalan lagi padahal, kita selalu lakuin itu biar Cila seneng." Cila memutar badannya mendengar Galang yang angkat suara

"Kita harusnya ngga egois. Sejak teror itu datang kita mulai ngga pernah luangin waktu buat main bareng lagi," timpal Reynan

"Teror itu apa?" tanya Cila yang membuat keempatnya tersentak kaget terlebih Reynan yang menyadari jika dia salah berbicara didepan Cila

Ketiga abangnya menatap Reynan dengan tatapan tajam dan penuh intimidasi. Cila menatap keempatnya dengan tatapan curiga dan bingung yang bercampur aduk.

"Abang-abang menyembunyikan sesuatu dari Cila?" tanya Cila yang berhasil membuat keempatnya diam tak berkutik

Cila memicingkan kedua matanya menatap keempatnya dengan tatapan misterius. "Mau siapin ulangtahun Cila yah?" tebak Cila girang menyentakkan keempatnya

"Ck, kok lo tau sih?" alibi Zean mengalihkan topik pembicaraan agar Cila tidak kembali menanyakan hal yang ingin dia ketahui

Cila menepuk-nepuk kedua tangannya girang, ia tersenyum lebar kala tebakannya ternyata benar. "Iyalah Cila tahu, kan sebentar lagi ulangtahun Cila! Abang bagaimana sih, masa itu saja tidak tahu jawabannya," kata Cila dengan mulut cerewetnya

"Okay tuan Puteri cerewet, apa Puteri ingin pergi ke suatu tempat?" tanya Reynan dengan gaya bahasa seperti bangsawan

"ADA!" pekik Cila riang mengangkat jari telunjuknya ke atas membuat keempat abangnya tersentak kaget dengan suara Cila

"Mau kemana?"

***


"Sayang, ponsel kamu bunyi tuh!" Ayla berdecak malas menatap ponsel Keyrn yang terus berbunyi padahal sang empu sedang sibuk mengurus ikan kesayangannya.

"Halo?"

" ... "

"Cila yah?"

" ... "

"MAU BANGET! TANTE AY MAU!"

Keyrn hampir saja melompat karna kaget mendengar suara istrinya yang terdengar sangat bahagia dan hampir berteriak. Pria itu mengusap dadanya sabar menghadapi tingkah random sang istri.

"Siapa yang nelfon?" tanya Keyrn melihat Ayla kembali meletakkan ponselnya

"Cila,"

"Kenapa puteri kecil itu menelfon?" tanya Keyrn penasaran

"Dia mau ngajak aku dan kamu pergi liburan di pantai bareng Abang-abangnya," riang Ayla

"Berarti putra-putra Pradipta itu udah ngga benci lagi sama kita," ucap Keyrn yang membuat Ayla mengangguk

"Kita ikut yah?" pinta Ayla

Keyrn mengacak-acak rambut sang istri dengan gemas melihat ekspresi wajah Ayla yang sangat menggemaskan, seperti Cila.

"Kayaknya kalo kita punya anak, pasti anaknya mirip kayak Cila."


***



"Ngga ada lagi yang tinggal, kan?" tanya Galang

Mereka berempat kompak meletakkan jari telunjuk dibawah dagu, dengan memasang ekspresi berfikir. Bola mata Cila melebar seiring dengan senyum jahil muncul di ekspresi wajahnya.

"Ada!"

Keempatnya menoleh ke arah Cila yang duduk ditengah-tengah Reynan dan Zean yang dibelakang.

"Apa lagi yang tinggal?"

"Jejak!" seloroh Cila cengengesan

Bukannya tertawa, mereka memandang Cila datar. Seolah-olah ucapan yang Cila ucapkan tidak ada unsur kelucuan didalamnya.

"Tidak lucu yah?"

"Kamu nanyea?" balas Reynan kesal





Singkat dulu yah buat chapter ini🙏😽

THE BABY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang