9. Miss U

55 17 0
                                    

"Sehari tidak bertemu denganmu, rasanya sudah sangat tersiksa bagiku"

♡♡♡

Hari itu, dan hari berikutnya. Mereka berdua tidak bertemu lagi. Tetapi apa dayalah Moza jika tidak melihat Rella barangkali sehari?

“ges, ntar sore basketan yuk!” ajak Moza tiba-tiba

“Kaget gue Za, gue kira Lo ngajak nongkrong ke café atau resto, ealah ternyata basketan” canda Avin

“Garing Luh”

Bel pulang sekolah berbunyi. Seperti pada ajakan Moza, mereka basketan selepas jam sekolah berakhir.

“Mozaaa!! ambil basketnya! males gue!” perintah Avin

Bola basket itu menggelinding dan terdiam tepat didepan kaki Rella yang barusan lewat arah situ.

Moza berdecak lalu menuju kearah bola dan mengambilnya.
Manik mata mereka bertemu, tapi tidak saling menyapa.

Hanya mengutas sedikit senyum dan ekspresi wajahnya yang engga jelas.
Alis Rella menaik. Dia paling ga ngerti sama pola pikir Moza.

Moza pun berbalik dan kembali ke lapangan.

“Ehemmmmm…”

Avin dan Rasya berdehem melihat ada Rella yang tadi lewat.

“Apaan sih gajelas” jawabnya ketus

♡♡♡

Rella menghentikan langkahnya.

“Eh Nat, Lo duluan aja deh, gue mau ngambil kembalian gue tadi di kantin”

“Oh gitu, okede”

Setelah Nata pergi, Rella pergi kekantin. Ia mengambil kembaliannya di kantin.

Lalu berbalik dan kembali menuju arah pulang. Saat berada di perbelokan lorong. Ia tak sengaja bertabrakan dengan sesosok baru di matanya.

“Eh sorry-sorry gue ga sengaja”

Cowok itu terjatuh dengan barang-barang yang ia bawa.

Barang-barang itu  tampak berserakan dimana-mana. Dan banyak yang rusak.

Rella mengulurkan tangannya, lalu di rengkuh si cowok itu.

“Duh gimana nih rusak semua, maaf ya, gue beneran ga sengaja” Rella merasa sangat bersalah.

Cowok itu menggelengkan kepalanya.

“gapapa kok” si cowok tadi membereskan barang-barang yang berjatuhan dan dimasukan kembali ke kardus.

Rella membantunya. Lalu, dari arah lain Moza datang dan membantu juga.
Mereka bertemu.

“eh ka--”

Rella menoleh.

“Moza.. Lo kenapa disini?” tanya Rella

“bantuin lah,”

Rella hanya diam.

“kok Lo tadi panggil dia kak?” tanya Rella

Moza menatap Zola dengan tatapan yang penuh dengan kode-kode. Mengatakan jangan.

“Gapapa, salah orang, gue kira kakkel”

Rella hanya melebarkan mulutnya “ooo”

Setelah semua selesai, Moza langsung bergegas pergi meninggalkan mereka berdua dan pulang.

“kasih nomer Lo dong, biar gue ganti ini semuanya” ucap Rella mengeluarkan ponselnya

“Gausah beneran” tolak Zola

“Ih nanti dimarahin Bu Ida”

“ini barangnya mahal semua Lo” ucap Zola

“la makanya itu, biar gue ganti, atau ga, kita patungan aja gimana?” tanya Rella

“terserah Lo dah kalo ga percaya” jawab Zola

“gue Rella Anak IPS 2”

“Zola IPS 5,”

“Yaudah gue duluan ya. Ntar malem jawab chat gue, biar kita bisa patungan”

Zola hanya mengangguk. Rella pun pulang.

♡♡♡

Malam harinya,

“Share lock rumah Lo dong, mumpung gue diluar nih, sekalian beli barang nya bareng-bareng”

Chat dari Rella.

Zola yang habis mandi kaget,

“nekat banget ni anak”

Zola pun mengirim lokasi rumahnya.
10 menit kemudian, Rella datang di alamat yang tertera.

Ia beneran kaget dan mengira salah lokasi.

“Lah, ini beneran ga si? Tapi ni map nunjukin rumah ini kok!” ucapnya bingung dan ternganga

Rella masuk di gerbang yang sudah terbuka lebar. Lalu berjalan dan menekan bel rumah itu.

Bel berbunyi.

Moza yang engga tau siapa yang Dateng, asal buka pintu. Dengan damage yang habis mandi dan keramas.

Rambutnya masih basah.
Saat pintu itu terbuka, Rella berteriak terkejut melihat Moza yang membuka pintu.

“lo kenapa ada disini?” tanya Rella

“lah, ini rumah gue, seharusnya gue yang tanya sama Lo, ngapain Lo disini?” tanya Moza

“bukannya ini rumahnya Zola?” tanya Rella

UPS! Keceplosan:v

Zola pun datang menghampiri mereka berdua.

“Kok kalian serumah?” tanya Rella tambah kaget melihat Zola datang.

Zola ngakak geli melihat tingkah Rella yang sangat terkejut.

“Dia.. Abang gue” jelasnya

“kok bisa? Kan sama-sama kelas 10” ucap Rella

“panjang ceritanya, dahlah, gue balik kamar, urusan Lo sama Zola kan” ucap Moza berbalik menginjak kaki Zola lalu pergi keatas. Zola teriak, mengaduh kesakitan.

“Gitulah dia, Jan kenal sama orang kek dia,” ngeroasting Moza

“Yaudah yuk, keburu malem” ajak Rella

Zola mengangguk, lalu mereka pergi bersama.

♡♡♡

Setelah mereka pergi berbelanja membeli peralatan siaran yang sudah rusak, mereka lanjut ke Café.

Zola mengajak Rella disana.
Mereka pun makan dan minum disana. Sambil ngobrol biar kenal.

“Trus yang ceritanya Moza gimana?” tanya Rella

“sepertinya kalo masalah itu, biar Lo tanya langsung ke Moza nya aja deh, biar lebih baik. Gue ga ada hak buat nyeritain sebenernya tentang dia. Ntar dia malah marah sama gue.” Ucap Zola

“Terus kalo Lo gimana? Lo tinggal dirumah segedhe itu, ada yang tau? Ada yang pernah main?” tanya Rella

“lo pengen tau banget ya tentang gue?”

“Ehmm ya gitu sih, gapapa kok kalo ga cerita, gue juga gaada hak buat dengerinnya” ucap Rella.

“Belum ada”

“lah kenapa?”

“Belum punya temen Deket aja, lagian juga kan barusan masuk kelas 10 cuman kenal mereka-mereka aja tapi belum sedeket itu” jawab Zola

♡♡♡

See U Mozzarella lovers💖

To Be Continued~📸

Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗

Because he melts more when you approach🌃👑

MOZARELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang