"Semuanya telah direncanakan, jangan terjebak oleh rencana liciknya"
♡♡♡
“thanks ya laa.. lo udah baik sama gue. Meskipun gue anaknya tengil kayak gini” ucap Nata
“iyaa, eh btw kalau urusan pacaran gue ga ahlinya, jadi ya sorry kalau gue biasa-biasa aja kayak gini” ucap Zola
“Gapapa, gausah lebih-lebih, udah ada orang disisi gue itu aja udah buat gue bahagia” ucap Nata
“Say cheese” perintah Zola tiba-tiba
“ha?!"
Zola mengecup kening Nata lalu berbalik pergi.
Aduh mleyotttt:”
“Zolaaaaaaa…” teriak Nata dari jauh.
Ia memvideokan langkah Zola saat berjalan akan kembali ketepian jembatan.
Sambil sesekali melihat kebelakang dan tersenyum. Senyum Zola bikin candu, manis bangett.
Send wa.Soundtrack lagu give me you forever. Pas bangett dengan tema malam ini.
♡♡♡
Sesampainya Zola di rumah.
Moza yang barusan habis mandi, melihat Zola yang berjalsn lewat dengan senyum-senyum tidak jelas.
"Lo nyasar/ gimana sih? Lama banget baliknya?" Tanya Moza yang kini tengah duduk di Sofa ruang keluarga.
"Adalah pokoknya, kepo banget sama urusan anak muda" jawabnya terkekeh
"Lah emang gue ga muda apa?" Kesal Moza berdecak
"Engga, kan lo bapak bapak" tawa Zola menggoda Moza.
Moza yang kesal melihat ledekan dari Zola pun mengejarnya abis-abisan.
"Awas lo! Jangan lari!!" Teriak Moza dengan lantang
Mereka muter-muter berlarian mengitari seisi rumah tanpa rasa lelah sedikitpun.
Zola hanya terus ketawa dan meledek Moza. Hingga saat mereka main kejar-kejaran tiba-tiba Zola berhenti dan Moza berhasil menangkapnya.
Ada pesan dari Nata.
"Nata?" Tanya Moza yang tak sengaja melihat nama yang berada di layar ponsel Zola
"Lo dah jadian sama dia?" Tanya Moza peka banget dengan suasana
Zola mengangguk dan berjalan meninggalkan Moza tanpa rasa bersalah.
"Cielaahh dah jadian aja, gercep bangettt gilaaakkk!" Sorak Moza melihat Zola yang berjalan pergi menuju kamarnya.
Zola pun masuk kamar dan melihat hasil kirimannya Nata. Ternyata tadi dia merekamnya tanpa bilang-bilang. Udah diedit pakai lagu Give me your forever lagi.
Karena hasilnya sangat indah, pas banget dengan suasana malam itu. Ia menelfon Nata untuk mengucapkan terimakasih.
"Thanks yaaaa"
"Sama-sama, udah dulu ya, lobet nih"
"Oh yaudah kalau gitu, Nice dream Nat"
"Nice dream too"
Tak lupa video tadi yang diedit Nata, di upload ke Instagramnya. Dengan capsion hanya dua emot love dan mengetag akun Instagramnya Nata.
♡♡♡
Di Kamar, Naswa melihat postingannya Zola. Dia iri mereka semua sudah jadian. Padahal, Moza dan Zola dulu temannya, bahkan lebih ke saling suka.
Tetapi tidak ada salah satu dari mereka yang berakhir bersama dengan Naswa.
Naswa berdecak kesal. Dia benar-benar marah. Ia menginginkan semua yang dulu terjadi, harus terjadi lagi.
Moza dan Zola hanya miliknya. Itulah egonya. Segala cara tetap ia lakukan untuk mendapatkan mereka berdua.
Ia berfikir cara apa yang tepat untuk memisahkan mereka berdua. Khususnya Moza dan Rella. Karena Naswa lebih mencintai Moza.
Kenangan mereka dulu terus terngiang-ngiang di fikirannya. Bahkan foto-foto mereka bertiga masih terpajang rapi di nakas kamar Naswa.
Cling!
Sebuah ide kini sudah terngiang jelas di otaknya. Ia harus melakukannya. Masih tersimpan rapi diary Moza yang ia simpan tahun lalu.
Tulisan Moza masih bisa terbaca jelas di buku itu. Bahkan ada satu foto yang membuat kata-kata itu semakin jelas.
♡♡♡
Sabtu pagi, Naswa berniat menghampiri rumah Rella. Ia bingung harus dengan alasan apa untuk menghampiri rumahnya. Sedangkan untuk alasan pelajaran, jelas berbeda.
Nah, Gian!
Naswa pun langsung bergegas menghampiri rumah Rella pagi-pagi agar tidak terselip oleh Moza yang niat mengajak main ataupun pergi.
Sesampainya rumah Rella. Ia menekan bel pintu rumah Rella. Tak ada jawaban, Naswa menunggu dan terus memencet.
Tepat pukul 6 pagi, Naswa udah stay dengan dandan cantik, mengenakan baju putih dan rok pink selutut. Rambutnya terurai lurus dengan bandu menghiasi rambutnya.
Rella pun keluar juga. Ia terbelalak terkejut melihat Naswa yang datang. Dengan tatanan rambut yang super acak-acakan, ia sangat malu.
"Eh Nas, bentar ya, maaf gue terlalu acak-acakan, bentar-bentar. Lo duduk aja dulu" ucap Rella pun berlari kembali ke kamar dan merapikan rambut dan wajahnya.
Naswa pun melangkah masuk dan duduk di sofa. Ia mengeluarkan diary itu dari dalam tasnya sesuai dengan rencananya. Ia menjatuhkannya di bawah meja. Lalu menunggu Rella sampai datang.
Tak lama Rella kembali menghampiri Naswa lagi.
"Jadi, gimana?" Tanya Rella ramah
"Gue cuman mau tanya, lo tau Gian kemana ga?" Tanya Naswa
"Gian? Kenapa emangnya? Dia hilang?" Tanya Rella
"Dia belum pulang kata bonyoknya makanya nyuruh gue buat nyariin" ucap Naswa
Naswa menanyakannya dengan ekspresi cemas. Ia sudah pintar berakting dan memalsukan ekspresi mukanya. Ia terlihat sangat cemas dan seperti benar-benar tengah gelisah mencari keberadaan Gian.
♡♡♡
See U Mozzarella lovers💖
To Be Continued~📸
Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗
Because he melts more when you approach🌃👑
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZARELLA
Teen FictionTerlalu manis saat meleleh Terlalu nikmat untuk dinikmati sendiri. Karna dia, hanya milikku❤