"Sekalinya udah cinta ya semua cara harus dikerahkan. Tak peduli apapun resikonya"
♡♡♡
Tanpa mereka berdua sadari, dari tadi Rella mendengarkan semuanya dibelakang mereka.
Dengan tangan yang mendekap mulut, dengan tangis yang bercucuran dipipinya. Tapi ia memilih untuk tetap bungkam.
Ia terkejut mendengar semua jawaban yang keluar dari mulut Moza. Ternyata Moza sangat mengerikan bila sudah mengenal cinta.
“Apa lo mau gue ngelakuin hal yang sama dengan menjatuhkan diri ke bawah?” tanya Moza lirih
Rella makin terkejut melihatnya. Matanya terbelalak kaget mendengar penuturan yang baru saja dikatakan Moza.
Tidak, ia tidak mau melihat Moza mati didepannya.
“enggak lah! gila apa gue! Gue gaminta balasan apa-apa. Gue cuman mau cerita aja. Thanks ya setidaknya lo masih tetep jenguk gue saat gue koma. Ngasih gue kado saat gue ultah. Oh ya, gue juga udah pindah ke sekolah Lo. Kelas X IPS 3, mampir ya.”
“Siap!” tawa Moza dan Jaka bersatu
Moza merangkul pundak Jaka dan memperkuat pertemanan mereka.“eh hujan nih, balik yuk!”
Saat mereka berdua berbalik, mereka kaget melihat Rella dengan tangisnya memergoki mereka berdua.
“ini Rella? Hai! Gue Jaka, yang udah udah ganggu lo di WhatsApp. Save yaa.. temennya Moza.. sorry ya karna kegabutan gue bikin lo panik. Gue balik dulu ya Za, bye bye!” ucapnya menyapa Rella
Jaka pun turun.
Moza menghampiri Rella. Menariknya kedalam dekapannya. Ia memeluknya.“Sorry, dah bikin lo khawatir” ucapnya sambil memeluk Rella.
Rella masih tidak bisa berkata apa-apa.
Ia melepaskan pelukannya. Ia berjalan melihat ke tepi atap dan melihat kebawah.
“itu tadi beneran? Lo jatuhin dia dari sini? Cuman karna Naswa?” tanya Rella
“Iyaa”
“Anjir! serem banget lo!”
“serem serem gini, masih mau sama gue?” tanya Moza dengan gombalannya
“Masih lah, yang penting engga gue yang lo jatuhin” Rella tersenyum mengejek.
Moza mengacak rambut Rella gemes.
“Eh tapi perjuangan kisah cinta lo ke Naswa besar banget ya, sampai taruhin dua nyawa sekaligus. Segitu sayangnya lo sama dia?” tanya Rella
“Iyaa sih, gue sekali udah sayang ya gini, bener bener harus diperjuangkan” ucap Moza
“apakah hal itu berlaku juga ke gue?” tanya Rella
“iyalah, aneh kalo engga”
“tapi gue takut sih, sedikitpun nanti gue berubah rasa sama Lo, Lo balik ke Naswa kan?” tanya Rella
“emm maybe, gaada yang tau sama takdir. Kalau cuman masalah yang masih bisa diatasi sih gue berjuang dulu buat ndapetin lo balik. Gue baru benar-benar akan menyerah saat lo udah punya orang lain selain gue di hati Lo.” Ucap Moza
“udah ah turun. udah gerimis juga.”
“Iyaa”
Mereka pun pulang. Mengakhiri sebuah kesalahan masa lalu nya dengan damai.
♡♡♡
Drrt ..
“Moza udah ketemu, sekarang dia udah balik. Jadi lo balik aja deh, udah gerimis juga. Besok gue ceritain semuanya. Thanks ya udah bantu nyari Moza”
Chat dari Rella sudah dibaca Nata.
“gimana?” tanya Zola
“Moza udah ketemu, jadi mending kita balik aja” ucap Nata
“cih dasar tu anak, dicariin tau-tau udah balik.” Kesal Zola mendengus
“main aja yuk La, jarang-jarang kita main” ajak Nata
“kemana?” tanya Zola
“ngemall? Sekalian ada barang yang harus gue beli” ucap Nata
“ohh okey”
♡♡♡
“Ini sama ini bagusan mana?” Tanya Nata
“bagusan ini sih menurut gue” jawab Zola
“buat apa i?” tanya Zola
“temen gue smp, besok ultah, mau ikut ga?” ucap Nata
“emang boleh? Kan gue engga kenal sama mereka” jawab Zola
“bolehnya sih boleh, kan lo temen gue. Tapi kalo niat sih tergantung lo sih” ucap Nata
“yaudah, daripada gabut dirumah mending gue ikut aja”
“wokeyy, lanjut muter gass”
Mereka pun lanjut muter-muter, shopping barang lain.
“Zola, bajunya bagus, capelan yuk!” ajak Nata
“emm boleh tapi jangan yang warna hijau, kurang menarik. Yang biru bagus tuh.”
Nata mengangguk tersenyum. Mereka lanjut ke lantai berikutnya.
“mumpung di mall main game ya La!” pinta Nata
“hmm” Zola mengangguk.
“Asa!!” Nata bersorak gembira. Tingkahnya masih kayak anak sd.
“Eh awas!” Zola menarik tangan Nata dan membuat kepala Nata jadi menatap dada Zola.
“Duh”
Zola terkekeh. Tenaganya kalah kenceng dengannya.
“Itu loh, adeknya lari-lari nya kenceng, kalo lo ditabrak kan ntar jatoh” ucap Zola
“yaudah lanjut keatas”
Mereka lanjut main di Timezone. Dengan ceriwisnya dia bercerita ke Zola. Dan Zola ndengerin semuanya tanpa resah lagi. Dia seperti sudah biasa.
Nata menarik tangan Zola masuk kedalam Photobooth. Zola yang jarang foto dipaksa foto bareng di sana.
“Buat gue semua ya fotonya?” Tanya Nata
“yakin semuanya lo bawa? Ga kasih gue satu?” tanya Zola
“Zola kok tambah sweet gini sih, ah mleyottt” batin Nata sudah terjungkal-jungkal rasanya.
“Beneran gapapa? Yaudah kalau mau, nih satu. Dua nya buat aku!”
“gue post gapapa?” tanya Nata
“heem”
Zola pun berjalan menghampiri mbak-mbak disana. Lalu menyodorkan ponselnya. Suruh motoin.
“Foto?” tingkah Nata jadi bingung, tapi ia berusaha menyesuaikan keadaan dan situasi.
Mungkin karna temanya lagi jalan-jalan.
“em kurang mepet,” kata mbaknya.
Nata malah canggung. Soalnya biasanya yang minta ini itu si Nata, tapi sekarang Zola. Iyain aja deh.
“Satuu.. duaa.. tigaa”
Tiga kali cekrek an tersudahi. Dengan gaya berbeda juga.
♡♡♡
See U Mozzarella lovers💖
To Be Continued~📸
Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗
Because he melts more when you approach🌃👑
KAMU SEDANG MEMBACA
MOZARELLA
Teen FictionTerlalu manis saat meleleh Terlalu nikmat untuk dinikmati sendiri. Karna dia, hanya milikku❤