2. The beginning

143 24 0
                                    

"Cinta pertama, tidak seindah yang kamu pikirkan" 


♡♡♡

SMA Merpati. X IPS 2.

Aurelia Garcia. Yang kerap dipanggil Rella. Gadis cantik yang tampil apa adanya ini selalu tampak riang meski ia selalu ditinggal sendiri.

Ia sudah terbiasa sendiri sejak kecil. Sejak ia kehilangan papanya. Dia hidup sendiri. Karena sudah dari kecil dia hidup broken home.

Dan kini papanya udah tiada. Dia hidup bener-bener sendiri dirumah peninggalan itu. Meski ia sudah lama tidak hidup bersama Mamanya. Tapi sebagai rasa tanggungjawab anaknya. Dia masih mengirimi uang untuk Rella hidup sendiri.

Gian mulai berbeda, saat dia pindah rumah sewaktu Rella kelas 8. Perayaan ultahnya yang ke 13 itu benar-benar perayaan terakhir dia bersaama Gian.

Gian, benar-benar berbeda setelah dia pindah bersama keluarga barunya.

Dia juga hidup broken home sama seperti Rella. Tapi dia ikut mamanya yang akhirnya menikah lagi dengan pria kaya raya. Setelah itu, tak sedetik pun Gian pernah melangkahkan kaki mendekati rumah Rella.

Rella yang polosnya gatau apa-apa. Dia hanya berpikir kalau Gian berubah karena emang alasan dengan pindahannya itu.

Rella selalu mengekor dimanapun Gian berada. Dia ahli dalam Stalker. Karena kehidupannya selalu di Sosmed.

Dengan Rambut panjang hitam bercampur coklat dikit telah mengurai kecantikan alami yang ia turun dari mamanya. Senyum dan hati hangat yang ia punya turunan dari papanya.

Tidak ada yang mengenali dia di SMA Merpati. Karena letaknya yang strategis. Dan hanya satu orang yang ia kenal disana. Yaitu Gian.

Gian masuk kelas IPA 1 sedangkan Rella di kelas IPS 2. Memang sengaja ambil IPS , agar pikirannya tidak dipenuhi dengan rumus-rumus.

Karna dia selalu hidup sederhana dan gasuka yang ribet-ribet.

Rella punya jiwa anggun dalam hatinya. Tapi semenjak Gian berubah, dia juga ikut berubah. Bukan berubah sikap alaminya. Tapi berubah cara pikir dia.

Dia bener-bener sudah jadi cewek mandiri dengan usia sekecil itu. Menempuh 15 tahun saja baru kemarin. Kini sudah dihadapkan masa-masa SMA.

Ia dimasukkan ke sekolah itu karna yang punya kenal dekat dengan mamanya. Mamanya telah mengurus semua. Biaya, uang saku dan lainnya. Rella hanya tinggal berangkat dan belajar.

Mungkin kini motivasi masa depan Rella telah pudar karena ia dirapuhkan oleh kekecewaan yang amat mendalam kepada sosok teman kecilnya yang menjadi cinta pertamanya.

Cinta pertama, tidak seindah itu.

♡♡♡

Moza Arcelin. Anak keluarga terpandang yang mempunyai banyak rahasia dalam hidupnya. Hidup yang apa adanya itu membuat dia elegan.

Dia mau menjalani hidup bebas. Hidupnya udah diatur sejak kecil oleh papanya. Anak sang pemilik sekolah. Namun, tak ada yang mengetahui dia anak pemilik sekolah.

Umurnya yang baru ia tempuh saat menempuh sekolah baru ini, memotivasi dia akan rencana yang ia gambar di masa depannya.

Anak penuh impian ini tak patah semangat meski memiliki banyak tekanan dalam keluarganya.

Moza, nama Moza yang dipilihkan oleh mamanya yang sudah lama tiada. Sama-sama kehilangan saat ia kelas 6 SD.

Moza memasuki kelas X IPA 4.

Dengan wajah gantengnya ia banyak digemari siswi- siswi sana. Moza ramah dengan senyumnya. Membuat para ciwi ciwi terpesona dibuainya.

Tapi Moza tak sedikitpun merasa tertarik pada salah satu diantara mereka. Meskipun ada beberapa yang cantik dan baik, tapi Moza tetap tidak tertarik sama sekali.

Awal masuk SMA. Mendapatkan teman baru itulah awal dari sebuah rencananya.

"Gue boleh duduk sini kan?"

Moza duduk dibarisan ke4 dan dekat jendela.

Ia duduk disampingnya Avin Alghifari.

"Avin, salam kenal" Avin mengulurkan tangannya.

"Moza" jawab Moza

"Widiw, bagus banget namanya" ucap seseorang tiba-tiba duduk didepan mereka.

Ia datang-datang langsung ikut salaman juga.

"Gue Rasya. Lebih cakep nama gue kan, hahaha" canda Rasya

Teman terkocak dikelas itu.

Rella duduk dan membaca novel kesukaannya. Sambil mengenakan earphone dan mendengarkan lagu mellow khasnya dia.

Earphone alias headset nya dilepas seseorang.

"Hai, gue Nata Amalie, gue boleh duduk disini kan" ucap Nata

"Boleh-boleh kenapa engga." Jawab Rella kembali mengenakan headset nya.

"Ih kok dipake lagi sih, kan gue belum nanya nama loh" ucap Nata
Rella menoleh,

"Gue masih bisa denger suara Lo kok, kenalin. Gue Aurellia Garcia. Panggil aja Rella" ucap Rella

"Kenapa Rella? Kenapa ga Aurel/Arcia?" Tanya Nata

"Nama panggilan dari papa, tapi nama ini gue juga agak gasuka. Karna nama ini, gue kehilangan 2 orang yang gue sayang dan harus merelakannya." Ucap Rella

"Harus Rela gitu yah, tapi bagus kok namanya. Unik, kek orangnya Cantik" puji Nata.

"Yeah?" Ia hanya berdengung

"Btw gue heran deh, kenapa gedung IPA sama IPS beda ya?" Keluh Nata

"Kenapa emang? Pacar Lo ada disana?" Tanya Rella

"Bukan pacar, tapi temen gue SMP" ucap Nata

"Kenapa masuk IPS? Kenapa ga IPA aja kan jadi ada temennya" kekeh Rella

"Gamudeng IPA, ribet banyak rumusnya. Lagian di IPS gue juga ada temen kok" jawab Nata menaikan alisnya

"Siapa? Gue?" Tanya Rella

"Iyalah! Siapa lagi! Ijinkan hamba mengabdi pertemanan dengan anda! Hiya-hiya!" Kocak Nata menghibur Rella

"Yakin cuma mau temenan?" Tanya Rella

"Sahabat? What?! Dibolehin?!" Tanya Nata

Rella mengangguk dan tertawa terbahak-bahak.

"Bolehhh.. udah cape ah ketawa Mulu"

"Save nomer dulu dong. "

Mereka saling bertukar kontak.

♡♡♡

See U Mozzarella lovers💖

To Be Continued~📸

Give me Vote and Stay tuned for the story💗🤗

Because he melts more when you approach🌃👑

MOZARELLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang